Saat ini mimin mau membahas anime yang mirip sedikit atau banyak dengan Shingeki no Kyojin. Ternyata selain Shingeki no Kyojin banyak anime-anime menarik yang layak masuk daftar tonton kalian. Mari kita simak bareng-bareng.
Oh iya sebelumnya jangan lupa ya cek tulisan-tulisan kita lainnya. Ada berita dan review seputar anime/manga, serta bagian musik juga ada. Jadi jangan dilewatkan ya minna-san, konten-konten lainnya.
1. Aoi Bungaku Series
Gambar: Poster Aoi Bungaku Series
Anime yang terdiri dari 12 episode ini, masing-masing episode merupakan adaptasi karya sastra klasik Jepang yang berbeda-beda. Karya-karya tersebut ialah karya Osamu Dazai (Ningen Shikkaku dan Hashire Merosu), Ryūnosuke Akutagawa (Jigokuhen dan Kumo no Ito), Natsumi Soseki (Kokoro), dan Ango Sakaguchi (Sakura no Mori no Mankai no Shita). Selain itu staf-stafnya juga berbeda-beda, terhitung ada 5 sutradara, 6 penulis naskah cerita, dan 3 seniman manga untuk penggambaran tokohnya (Takeshi Obata, Tite Kubo, dan Takeshi Konomi).
Walaupun demikian, bukan berarti hasil yang diberikan dari staf yang berbeda-beda ini tidak memuaskan. Dan memang masing-masing cerita tidak terkait satu sama lain secara langsung, namun cerita-cerita yang diangkat masih seputar tentang keseharian masyarakat, terutama masyarakat Jepang.
Dari mulai kisah tentang seorang penulis yang merasa asing dengan lingkungan sekitarnya, persoalan tentang dunia akhirat, bandit yang takluk oleh kecantikan seorang perempuan, kisah cinta segitiga, seorang pelukis yang gila, hingga kisah keindahan persahabatan. Masing-masing memiliki daya tariknya sendiri.
Gambar: Episode Kokoro
Lewat anime ini kita menyelami dunia sastra klasik Jepang yang biasanya hanya disinggung sedikit dalam karya mana pun. Bahwa kekayaan dan kehebatan karya sastra (yang biasanya dianggap karya serius dan kurang menarik) juga tidak kalah menarik dengan karya-karya lainnya. Terutama dengan terlibatnya tokoh-tokoh seperti Takeshi Obata dan Tite Kubo, duo pengarang manga Death Note dan Bleach turut serta dalam pembuatan. Semata-mata daya tarik dari karya klasik ini pun bisa sebanding atau punya potensi yang lebih ketimbang anime-manga pada umumnya.
2. Claymore
Karya dark fantasy milik Norihiro Yagi mengambil latar tempat dan waktu di abad pertengahan. Di mana monster dan manusia hidup saling membunuh. Tetapi karena manusia tidak mampu melawan monster-monster itu, mereka menyewa prajurit yang memang ahli dalam memburu monster, yang disebut Claymore.
Para prajurit ini selain diperlengkapi kekuatan monster itu sendiri, maka banyak manusia yang meminta tolong pada mereka juga takut, rasa ketakutan ini sama besarnya dengan monster lainnya. Dan juga ada catatan, hanya perempuanlah yang bisa menjadi Claymore, selain perempuan tidak bisa. Dengan menempatkan perempuan sebagai tokoh sentral yang kuat, memperbanyak barisan anime/manga di mana kaum perempuan juga hebat.
3. Kurozuka
Anime adapatasi novel karya Baku Yumemakura dengan judul yang sama ini, bercerita tentang tokoh bernama Kuro dan anak buahnya bernama Benkei serta Kuromitsu yang merupakan seorang perempuan yang memiliki kemampuan abadi dengan cara menghisap darah (mirip vampir).
Gambar: Poster beserta tokoh Kuromitsu
Anime yang mengisahkan tentang kisah cinta Kuro dan Kuromitsu beserta lika-likunya. Darimulai Kuro yang menerima kemampuan abadi Kuromitsu, walaupun kemampuan itu tidaklah sempurna, sehingga hanya bagian kepalanya Kuro saja yang abadi.
Lalu Kuromitsu yang dengan sabar mencarikan tubuh pengganti untuk Kuro. Anehnya walaupun mereka terpisah, tapi mereka pasti dipertemukan dan saling jatuh cinta lagi.
Serta Benkei yang terus-menerus mengejar mereka berdua untuk menjadikan bahan eksperimen, dan karena Benkei juga menyukai Kuromitsu. Semua proses di atas terus-menerus terjadi, bermula di sekitar abad ke-12 Jepang, hingga masa Jepang yang distopia.
Gambar: Kuromitsu dan Kuro dalam proses pemindahan tubuh yang baru.
4. Shigurui
Karya Takayuki Yamaguchi ini merupakan anime/manga ketiga yang mengambil latar di era samurai masih ada di Jepang, selain Kurozuka dan Aoi Bungaku. Tetapi berbeda dengan kedua di atas, setting tempat dan cerita hanya berfokus pada era samurai, tidak mengalami kemajuan. Tetapi tetap tidak kalah menarik dari karya-karya di atas.
Gambar: Dua tokoh utama Irako Seigen (kiri) dan Fujiki Gennosuke (kanan)
Anime ini mengisahkan tentang dua samurai yang memiliki cara berpikir dan sikap yang berbeda, tapi takdir selalu mengikat mereka satu sama lain. Semua itu bermula ketika Irako datang ke dojo Fujiki berlatih, tujuan Irako ialah untuk berguru dan menikahi putri pemilik dojo. Semua itu dia lakukan untuk memperoleh kedudukan tertinggi di masyarakat Jepang, yang di mana baginya itu, tidaklah sehat.
Tidak sehat karena yang memiliki status baik sebagai samurai atau daimyo yang memperoleh segalanya tanpa harus mengalami penderitaan. Jika Irako mencapai titik tertinggi kekuasaan di Jepang maka dia bisa mengubah kebiasaan tidak sehat ini menjadi lebih baik.
Tetapi selalu menemui kesulitan karena Fujiki merupakan sosok yang bertolak belakang dengan Irako. Ibaratkan kedua sisi keping koin yang tak terpisahkan, tetapi saling berlainan satu sama lain.
Dengan anime ini kita dibawa ke dalam sisi yang jarang sekali tersentuh dalam karya manga atau anime apa pun.
Dengan penggambaran yang realistis/ sederhana (walaupun ada bagian sedikit yang terlalu berlebihan, seperti menonton Samurai X).
Kita dapat menangkap dengan mudah kehidupan Jepang pada saat itu dan pendalaman masing-masing karakter.
5. Zetman
Gambar: Poster Zetman
Anime adaptasi manga karya Masakazu Katsura dengan judul yang sama ini, berkisah tentang dua anak Jin Kanzaki dan Koga Amagi untuk menjadi pahlawan manusia, tapi cara yang ditempuh masing-masing berbeda.
Jika Jin berkat kemampuan berubah menjadi sosok yang disebut ZET dan Koga yang lewat kekayaannya diperlengkapi dengan senjata perlengkapan yang mampu melawan segala bentuk kejahatan.
Bisa diibaratkan Jin itu Superman sedangkan Koga itu Batman. Hanya saja, jika Batman punya pengalaman pahit yang membuatnya menjadi pahlawan kalong itu, tapi di sini justru si Jin yang punya pengalaman pahit, bukan Koga.
Gambar: Jin (merah) dan Koga (putih)
Kesamaannya dengan Shingeki no Kyojin
Pertama-tama anime-anime di atas hanya diperuntukan umur 17 tahun ke atas. Karena kontennya memang terbilang dewasa. Jadi jika masih di bawah, maka jangan ditonton ya minna-san (walaupun kalau ada yang melihat artikel ini dan ternyata masih di bawah umur, meskipun sudah dilarang pastinya juga bakal mereka langgar).
Dari segi tempat dan waktu Claymore sangat mendekati dengan Shingeki no Kyojin. Karena sama-sama mengambil latar di abad-abad pertengahan di mana dominasi gereja masih kuat, dan ilmu pengetahuan belum berkembang banyak.
Sedangkan konsep tokoh utama yang memperoleh kekuatan super, bahkan jika kekuatan itu juga dimiliki oleh musuhnya yang dibenci, Claymore dan Zetman maka memenuhi syarat ini.
Tetapi terlepas dari semua itu yang membuatnya sama ialah masing-masing anime di atas mengangkat tema anti-hero, yang berarti protagonis dalam cerita yang tidak memiliki kualitas dan atribut heroik konvensional seperti idealisme, keberanian, dan moralitas. Tokoh utama yang terus menerus mengalami pengalaman pahit dan pertentangan batin yang tak kunjung berhenti, hingga sulit membedakan mana yang baik dan jahat.
Sebuah konsep pahlawan tragis. Semua itu diputarbalikan seperti membalikan jam pasir, baik bagian yang di atas merupakan bagian yang di bawah. Melatih kita berpikir, siapa sih sebenarnya yang jahat dan baik? Kenapa bagian itu disebut jahat dan baik? Contoh saja:
- Jin memperoleh kekuatan super bahkan cenderung brutal dalam melawan musuh-musuhnya sangat berbanding terbalik dengan Koga yang sangat ingin mendapatkan hasil yang sempurna, walau itu sama sekali tidak masuk akal sekalipun. Bagi Jin cukup melawan musuh, dan menyelamatkan yang bisa diselamatkan tidak kurang tidak lebih.
- Fujiki dan Irako yang mempunyai pengalaman pahitnya masing-masing, jika Fujiki tidak dianggap keluarga lantaran membunuh anak seorang samurai, sedangkan Irako yang terlahir dari seorang pelacur dan selalu tertindas oleh samurai. Menciptakan diri dengan konsep keadilannya yang berbeda-beda. Bagi Fujiki seorang samurai adalah seseorang yang bertugas melindungi siapa pun yang di dekatnya dan patuh pada majikan yang menyewanya. Sedangkan Irako melihat konsep itu konyol dan mendorong dirinya menjadi orang yang haus kekuasaan dan kekayaan. Jika sudah memperoleh itu semua maka Irako akan mengubah sistem yang saat itu, baginya menyengsarakan. Lagi-lagi kita dipusingkan siapa yang baik dan siapa yang buruk.
- Di anime Kurozuka, tokoh utama Kuro terus menerus mengalami pergantian tubuh yang tak kunjung usai, hanya untuk hidup dan mencari Kuromitsu lalu jatuh cinta lagi, serta tiba akhirnya untuk Kuro berganti tubuh dan lupa ingatan. Seorang tokoh utama yang menjadi korban cinta dan sistem yang membuatnya seperti buronan abadi. Hingga yang bisa dilakukan hanya mengikuti arus, terus bergerak mengikuti rutinitas yang tak kunjung akhir. Bergerak tanpa lawan, dan pada akhirnya bingung untuk siapa dia berjuang? Dan siapa yang sebenarnya musuh? Kekasihnya kah? Kawan lamanya kah? Atau dirinya sendiri?
- Claymore pun demikian, sebelum menjadi prajurit, ia awalnya manusia biasa. Tetapi dengan memperoleh kekuatan monster (yang pada saat itu merupakan lawan dari manusia) justru dengan demikian dia mampu membela manusia. Dengan harga menjadi setengah monster. Selain itu tokoh utama yang berpusat pada perempuan ada kesamaan dengan Shingeki no Kyojin, yang di mana dikisahkan kalau Titan pertama ialah dipegang oleh Ymir. Di Claymore pun demikian, hanya perempuanlah yang bisa menjadi prajurit Claymore.
- Sedangkan untuk Aoi Bungaku Series. Memang tidak bercerita tentang perlawanan dengan monster atau seorang samurai yang berupaya mengubah sistem. Walaupun demikian kesamaan dengan Shingeki no Kyojin ada, terutama di episode pertama adaptasi karya Osamu Dazai, sangat menggambarkan sosok seorang penulis, tampan, dan mantan dari anggota keluarga yang mapan, jatuh menjadi sosok yang berbahaya, yakni depresi berat bahkan sering mencoba bunuh diri. Atau di karya Natsumi Soseki, di mana tokoh bernama K bunuh diri karena tidak bisa memiliki seseorang yang dicintainya, lantaran orang tuanya tidak menyetujui. Namun si perempuan walaupun tidak berani melawan perintah orang tuanya, sebenarnya sangat mencintai si K, dan membuat tokoh lainnya keadaan yang ambigu, dia bisa menikahi perempuan itu tapi tidak bisa memiliki cintanya. Lagi-lagi kita dipusingkan mana yang baik dan jahat. Mana yang benar dan mana yang salah.
Nah kira-kira bagaimana tulisan di atas. Kalau menurut kalian sendiri anime atau manga apa yang mempunyai kemiripan dengan Shingeki no Kyojin? Tuliskan komentar kalian di bawah. Mari bertukar pikir dengan lepas.