Tokyo Ghoul:re Tamat – Review Tokyo Ghoul:RE 2 Episode 12

Posted on

Di episode sebelumnya Kaneki berencana untuk pergi ke inti kedua dari tubuh naga yang meneror kota. Namun terhalang oleh kemunculan musuh baru dari tubuh naga tersebut, seolah musuh-musuh tersebut merupakan anak dari naga. Begitu juga dengan kedatangan organisasi V serta Clown yang berusaha menahan Kaneki agar tidak pergi ke inti kedua dan menghancurkan naga raksasa yang bagi mereka sebuah “bahtera kehidupan.” Nah bagaimana kelanjutannya? Mari kita simak bareng-bareng.

Kaneki VS Furuta

Padahal tinggal sedikit lagi, tapi Kaneki dihalang oleh Furuta selaku dalang dibalik munculnya naga ini. Dia memaksa Kaneki ke titik kritis hingga Kaneki tidak sadar ketika dia sedang bertarung dia juga memakan ghoul-ghoul yang tergabung dalam grup Oggai. Oggai ini sendiri juga sebenarnya hasil memperoleh kekuatan ghoul dari operasi organ tubuh Rize namun jauh lebih update ketimbang yang dimiliki Kaneki. Akantetapi justru karena itulah yang membuat Kaneki menjadi semakin liar dan semakin kuat lantaran ghoul yang ia makan ternyata mempunyai kecocokan dengan kagune yang dia miliki. Hingga kekuatan yang dia peroleh menjadi berlipat ganda. Hingga kekuatan itu akhirnya diuji kembali untuk menghadapi dalang semua kekacauan ini, yakni Furuta.

Furuta (kiri) dan Kaneki (kanan)

Gambar: Furuta (kiri) dan Kaneki (kanan)

Motif Furuta

Setelah melalui pertarungan sengit. Akhirnya Furuta kalah dari Kaneki. Dan kita setidaknya diberi gambaran sedikit tentang mengapa Furuta bisa tertarik untuk melakukan semua ini. Baginya, hidup itu seperti kotak mainan, setelah kita puas memainkannya, namun ada kalanya semua itu berakhir, seperti sebagaimana seharusnya. Ketika itu berakhir, maka sudahlah waktu main kita. Lalu adegan kembali ke di mana Furuta dan Rize masih kecil.

Furuta mengetahui kalau di dunia ini memang rusak, sebagai mana yang dia alami sendiri. Di mana dia merupakan anak “haram” keluarga Washuu. Dia bersama Rize juga merupakan anak “haram.” Ketika seorang manusia dan ghoul menikah, maka tidak jarang anak mereka akan menjadi sepenuhnya ghoul seperti Rize atau seperti manusia tapi dengan kekuatan fisik yang sedikit di atas rata-rata seperti Arima, atau pun menjadi setengah seperti Eto.

Terlahir dengan setengah manusia dan ghoul, Furuta mempunyai waktu yang sedikit alias cepat tua. Lantas di umur yang cepat ini, dia gunakan untuk membuat semacam gebrakan (atau lebih tepatnya kerusuhan) untuk membuat perubahan kehidupan antara ghoul dan manusia. Mungkin kita bisa saja mengatakan kalau protagonis sebenarnya ialah Furuta. Karena berkat dia, dia berhasil menghancurkan Washuu, mengangkat Washuu ke publik kalau sebenarnya mereka adalah ghoul. Serta mengekspos bagaimana kekuasaan Washuu dalam menjaga keturuannnya dengan pernikahan paksa antara manusia dan ghoul. Menambah kebencian Furuta kepada pihak CCG dan Washuu. Kesemua itu terungkap lewat pertanyaan singkat yang ia lontarkan kepada Kaneki untuk terakhir kalinya.

Gambar: Furuta

Selamat Tinggal Rize

Setelah mengalahkan Furuta. Kaneki beranjak kembali mendekati inti naga. Dan memang benar kalau inti kedua itu adalah Rize. Seseorang yang menjebak Kaneki dalam kencannya. Serta seseorang juga yang membuat Kaneki hingga sekarang ini. Menjadi ghoul, penyidik dengan identitas baru, sampai ketua kelompok ghoul. Seolah-olah dalam adegan ini ingin mengatakan, bahwa akhir dari sebuah cerita dapat ditemukan ketika menghadapi apa yang membuat cerita tersebut memulai. Akhir adalah awal. Awal adalah akhir.

Rize

Gambar: Rize

Nah bagaimana episode terakhir kali ini minna-san? Jika dibandingkan dengan manganya menurut kalian bagaimana? Jujur saja dari segi gambar memang bagus dan cerah, tidak seperti yang digambarkan di dalam manga. Unsur gelap jauh lebih bisa ditemukan dalam manganya. Tapi gambar yang bagus seperti di animenya juga tidak kalah menarik. Artinya dari segi gambar kedunya mempunyai pesonanya masing-masing.

Kalau dari segi plot. Well karena ini anime jadi maklum ketika banyak celah-celah yang membuat kita kebingunan, alhasil untuk menutupinya ialah dengan membaca manganya. Itu sudah hal lumrah bagi penikmat anime. Namun agaknya disayangkan ketika ending yang ditawarkan ternyata tidak berbeda jauh dengan anime-anime mainstream pada umumnya. Happy ending. Padahal kalau melihat dari awalnya. Kesemua plot didasari sebuah tragedi satu ke tragedi yang lain. Penderitaan yang satu ke penderitaan yang lain. Maka wajar apabila anime ini dikategorikan sebagai Dark Fantasy. Endingnya bisa dibilang menjadi poin minus.

Sedangkan segi animasinya juga mengecewakan. Terkesan kaku dan membosankan. Padahal kalau melihat di manga, aksi yang tergambarkan cukup menarik. Bahkan kita sendiri kesulitan ketika membaca manganya. Karena gambarnya memang sulit untuk dipahami dan itu memaksa kita untuk membuat skema pertarungan mereka sendiri di imajinasi kita. Kasarnya kita dituntut buat cerita atau adegan aksinya sendiri dengan imajinasi kita. Sedangkan di anime semua itu terlihat sangat rapi dan teratur, menjadikan nilai minus kembali di anime ini.

Nah kalau menurut kalian sendiri bagaimana dengan anime ini? Cukup memuaskan atau tidak? Silahkan tuliskan komentar kalian di bawah. Mari bertukar pikir dengan lepas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *