7-Eleven, franchise toko yang banyak tersebar di belantara Jepang selalu membuka operasi mereka selama 24 jam. Dengan sistem shifting, 7-Eleven biasanya mempekerjakan karyawan secara penuh waktu dan paruh waktu. Perekrutan dilakukan secara profesional yaitu dengan penggunaan kontrak kerja. Namun, bagaimana jika sebuah cabang 7-Eleven tidak memiliki pekerja yang memadai?
Penjelasan Satenoshi Matsumoto terkait penutupan toko selama 5 jam
Sebuah cabang 7-Eleven di daerah Higashi-Osaka terpaksa menutup toko mereka pada pukul 01:00 hingga 06:00 waktu setempat. Fuji TV melaporkan bahwa pemilik cabang terpaksa menutup tokonya dikarenakan kekurangan pekerja. Pemilik tersebut bernama Sanetoshi Matsumoto, dan dirinya menjelaskan bahwa ia harus bekerja selama 16 jam setiap hari dan kekurangan pekerja paruh waktu. Matsumoto juga mengkhawatirkan kesehatannya jika terlalu lama membuka toko itu lebih lama.
Imbas dari penutupan tersebut, Matsumoto digugat oleh induk perusahaan 7-Eleven Jepang sebesar 17 juta yen karena dianggap melanggar kesepakatan kontrak. Setelah mendapat gugatan tersebut, Matsumoto mengirimkan permintaan serta penjelasan yang memuat kesulitan dalam penggantian waktu bekerja yang membutuhkan perizinan dan kurangnya kebijaksanaan bagi pemilik cabang untuk mengatur fleksibilitas jam kerja. Seperti yang diketahui sebelumnya, 7-Eleven mengharuskan setiap cabang mereka untuk membuka operasi toko selama 24 jam dan memberi fleksibiltas sistem shifting kepada pemilik cabang.
Matsumoto juga berusaha untuk meminta pengurangan waktu kerja dengan keadaan darurat seperti kurangnya pekerja paruh waktu, dan terjadinya fenomena alam seperti hujan salju yang mengisolasi akses pekerja dan pembeli untuk menuju toko.
Respon Matsumoto ini juga mendorong sejumlah pihak seperti serikat pekerja franchise convenience store untuk bergerak. Pada hari Rabu lalu, dua perwakilan dari serikat pekerja tersebut mengunjungi markas 7-Eleven Japan Co di Tokyo untuk mendiskusikan tentang pengurangan waktu kerja.
Kemudian pihak 7-Eleven Japan Co merilis pernyataan terkait pertemuan mereka dengan anggota serikat pekerja tersebut. Dalam pernyataan tersebut, perusahaan induk menjelaskan akan membantu secara maksimal cabang-cabang toko mereka agar dapat beroperasi secara 24 jam. Pernyataan ini juga menjadi langkah berikutnya bagi perusahaan induk untuk membicarakan masalah yang terkait dengan pemilik cabang 7-Eleven di Higashi-Osaka, Sanetoshi Matsumoto.
Pendapat mulai bertebaran seperti dari analis industri Hiroaki Watanabe. Watanabe berpendapat “Akan membutuhkan banyak waktu untuk membenahi situasi kekurangan pekerja. Ini merupakan beban berat bagi pemilik franchise untuk menjalankan peran untuk bekerja dengan basis infrastruktur kehidupan. Sudah waktunya untuk perusahaan serta pemerintah pusat untuk berkontribusi dalam mengukur kerja dalam memperbaiki kekurangan pekerja.”.
Sumber: JapanToday
Gambar: KYODO