Pertengahan Maret 2019 kemarin, Duniaku.net dan Gameprime.org ditunjuk menjadi partner media untuk delegasi Indonesia di acara Game Connection America 2019 (GCA 2019). Di bawah inisiasi Archipelageek dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) dan Asosiasi Game Indonesia (AGI), 11 perusahaan gim Indonesia mendapatkan kesempatan untuk berpameran di ajang tahunan tersebut.
GCA 2019 sendiri merupakan sebuah event yang pas bagi delegasi Indonesia yang terdiri dari GameChanger Studio, SEMISOFT, GudangVoucher, Everidea Interactive, MassHive Media, Wisageni, GameLevelOne, Megaxus, Agate, Arsanesia dan CIAYO Games untuk mendapatkan partner bisnis baru.
Sesuai dengan slogannya “deal-making event“, di event ini delegasi Indonesia selain memamerkan karya juga berkesempatan untuk berdiskusi dengan perusahaan gim lain dari seluruh dunia. Harapannya, mereka bisa menjalin kerja sama bisnis yang berkelanjutan di masa yang akan datang.
Nah, setelah ikut serta dalam GCA 2019 selama dua hari (18 dan 19 Maret) di Oracle Park, San Francisco, Amerika Serikat, delegasi Indonesia melanjutkan petualangannya dengan mengunjungi beberapa perusahaan papan atas di California. Salah satunya adalah raksasa internet Google, yang baru saja mengguncangkan industri gim dengan memperkenalkan platform gim baru bernama Stadia.
Markas Google sendiri (Googleplex) terletak di Mountain View, sekitar 57 km di sebelah selatan dari pusat kota San Francisco. Untuk mencapai sana dari pusat kota membutuhkan waktu kurang lebih 50 menit perjalanan darat melalui jalan bebas hambatan dengan pemandangan bukit-bukit hijau California yang memanjakan mata.
Sesampainya di markas Google, rombongan delegasi Indonesia disambut oleh dua orang representatif Google dari dua divisi yang berbeda. Yang pertama ada Effie G. yang merupakan Product Manager, serta Google Launchpad Program Manager Brett Kamita.
Sebelum diajak berkeliling di kompleks markas Google yang cukup luas, mula-mula delegasi Indonesia mendapatkan berbagai insight menarik dari dua representatif Google tersebut. Effie menjelaskan mengenai bagaimana kultur kerja di perusahaan internet nomor satu dunia tersebut, serta pengalamannya dalam mengembangkan dua produk Google, Google Search dan Google Assistant.
Sedangkan Brett lebih banyak menjelaskan mengenai Launchpad Accelerator Program yang cocok untuk para developer gim indie. Launchpad Accelerator Program adalah program inkubasi selama tiga sampai empat bulan dari Google khusus untuk membantu startup yang baru terjun di ranah teknologi, bukan cuma gim saja.
Selama tiga bulan, startup akan mendapatkan berbagai keuntungan dengan mengikuti program ini seperti mentoring dari para pakar yang berpengalaman dari Google. Selain itu, selama tiga bulan ini startup tersebut akan mendapatkan bimbingan intensif dari Google hingga berhasil menghasilkan produk yang berkualitas.
Beberapa developer gim Indonesia sendiri sudah mendapatkan manfaat dari program ini. Seperti contohnya tahun lalu ada Everidea Interactive, Gaco Games dan Niji Games yang mengikuti program inkubasi ini.
Brett juga mengungkapkan bahwa Google masih akan membuka kesempatan lebar-lebar bagi para startup di Indonesia untuk mengikuti program ini, baik startup gim maupun teknologi secara keseluruhan.
Setelah mendapatkan berbagai insight menarik dari kedua representatif Google ini, delegasi Indonesia pun mendapatkan kesempatan untuk berkeliling ke beberapa bagian dari Googleplex. Sayang karena keterbatasan akses, pengunjung tidak diperbolehkan untuk sampai masuk ke dalam ruang kerjanya.
Penasaran dengan markas Google? Berikut beberapa dokumentasi dari kami:
Jadi, apakah kamu tertarik juga buat berkunjung ke markas Google?