Jepang memiliki angka bunuh diri yang tinggi dan merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Stasiun Shin Koiwa di Tokyo adalah salah satu tempat bunuh diri paling terkenal di negara itu (bahkan di halaman Wikipedia bahasa Jepang dituliskan bahwa stasiun ini adalah tempat terkenal di mana orang mengambil hidup mereka sendiri). Selama bertahun-tahun, stasiun ini terus digunakan sebagai tempat bunuh diri. Misalnya, antara tahun 2011 dan 2013, ada 13 insiden yang terjadi di stasiun ini.
Kenapa Shin Koiwa? Beberapa warga setempat memberikan keterangan yang memungkinkan mengapa banyak orang yang mengakhiri hidup mereka di sana.
“Tentu saja, orang-orang di sini membicarakannya,” kata seorang warga. “Kereta Narita Express melewati Shin-Koiwa tanpa melambat, sehingga kemungkinan orang yang ingin bunuh diri pasti berpikir untuk melakukannya di sini.” Kereta Narita Express yang melaju cepat akan memudahkan nyawa seseorang hilang apabila tubuh mereka tertabrak di stasiun ini.
Kebanyakan orang bunuh diri di platform yang sama dan memilih Narita Express untuk mengantar perjalanan mereka ke akhirat.
“Setelah meninggalkan stasiun pusat Tokyo, Narita Express tidak berhenti sampai Stasiun Chiba,” kata Ryo Ooi, seorang pejabat di perusahaan kereta Jepang. “Kereta ini menggunakan jalur rel yang sama seperti yang digunakan Sobu Line. Di sekitar Shin Koiwa, kereta tidak berhenti dan mendekati kecepatan maksimum.”
Menurut JR East, kereta Narita Express berkecepatan sekitar 120 kilometer per jam ketika melewati Shin Koiwa, mendekati maksimum 130 km / jam. Pada tanggal 27 Juni 2013, sekitar pukul 14:40, seorang pria berusia tiga puluhan melompat di depan kereta Narita Express Yokohama yang melaju ke Bandara Narita lewat tanpa henti. Pria itu meninggal dan tubuhnya menabrak seorang wanita yang berdiri di peron dan melukainya. Seringkali tubuh-tubuh yang bunuh diri di stasiun ini melukai orang lain yang berada di stasiun tersebut.
Di Tokyo, banyak stasiun memiliki penghalang platform untuk mencegah bunuh diri (serta mencegah orang jatuh ke rel tanpa sengaja). Stasiun Shin Koiwa juga melakukan pencegahan untuk menghentikan orang-orang mengakhiri hidup mereka sendiri. Bagian atap stasiun ditutupi dengan plastik biru sehingga cahaya biru yang menenangkan dapat mengalir ke platform dan membuat semua orang merasa rileks dan berhenti untuk bunuh diri. Selain itu, ada tiga televisi layar besar yang menunjukkan cuplikan bawah air berisi lumba-lumba dan makhluk laut lainnya serta gunung dan samudera untuk menciptakan kesan rileks dan tenang.
Di peron, ada juga pemberitahuan panggilan hotline pencegahan bunuh diri gratis. Ada juga tombol darurat yang dapat ditekan jika seseorang melompat atau jatuh ke rel (atau bahkan terjebak di pintu kereta) untuk meningkatkan kesadaran dan juga diharapkan agar dapat menyelamatkan nyawa seseorang.
(featured image: Wikipedia)
The post Shin Koiwa Eki, Stasiun yang Paling Sering Dijadikan Tempat Bunuh Diri di Tokyo appeared first on Japanese Station.