Dokumenter Lokal Sexy Killers Kontroversial, Begini Respon Para Netizen

Posted on

Sebuah film dokumenter lokal baru saja mengguncang Indonesia hari ini, dan namanya adalah Sexy Killers. Ia adalah sebuah film dokumenter advokasi buatan Dandhy Dwi Laksono, yang merupakan sineas di balik Watchdoc Image, tempat video tersebut diunggah dan viral di internet.

Film yang bisa kamu tonton di atas berkisah tentang keterlibtana industri batubara dengan listrik di Indonesia dan dampaknya terhadap kelangsungan hidup kalangan yang tinggal di sekitar industri tersebut. Hingga saat ini, video tersebut telah ditonton hingga mencapai hampir 14.5 juta kali.

Jelas komentar dari para warganet pun tidak dapat terhindari, sebagian dari pihak yang pro dengan video tersebut berkomentar sebagai berikut:

“Kesal saya sama si bapak gurbernur kaltim 🙂 pak ini ngomongin NYAWA rakyat anda, anda bisa jadi gurbernur karena mereka, anda dapat gaji juga dari mereka yg bayar pajak. Korban yang jatuh malah dibilang “ya itu nasib mereka”

“Ditunggu dokumenter tentang emas, kelapa sawit, minyak, dan seluruh kekayaan alam indonesia yang lain nya, keep it stongers guys !! ? #SaveIndonesia”

“Pancasila kelima bukan lagi keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, melaikan keadilan sosial bagi seluruh orang kaya. Miriss”

“Cuma satu yang ditakutin dari dokumenter bagus seperti ini: rakyat sepenuhnya menyalahkan pemerintah atau stakeholders yg terlibat tanpa sadar bahwa kita juga tetap punya adil.”

“Apa kabar Indonesia,lebih penting PLTU kah dari pada kesehatan masyarakat?”

Dari pihak yang kontra juga sama banyaknya, dan ini respon dari mereka terhadap film tersebut, maupun respon positif para warganet:

“Sisi positifnya gak dibahas jg…gak berimbang. Isinya cuma menyalahkan orang2 besar. Padahal sebagian besar masyarakat juga ikut merusak lingkungan.”

“Kamu nonton Sexy Killers, lalu kamu koar-koar ngajak orang lain buat golput dan kamu merasa dengan dengan mengajak orang untuk golput itu kamu sedang berkontribusi untuk negeri ini? DON’T MAKE ME LAUGH, DARLING.”

“Film Sexy Killers bagus, untuk memotret ketidakadilan yang dialami warga. But painting the whole industry with a single brush? Without considering other factors? It is not wise.”

“Gak mikir sampai golput campaign tp aku merasa hasil karya ini miskin perspektif”


CONTINUE READING BELOW


Jelas, bukan warganet namanya kalau tidak ada komentar candaan di dalamnya:

“Oooooooohhh, Jadi anak-anak pengusaha martabak dan pisang goreng punya bisnis sampingan batu bara ya?
Wah semoga ada martabak dan pisang goreng varian rasa batu bara
Wah baru tau saya, sunggub sangat kuat jiwa wirausaha mereka”

“jadi sudah berapa layer ironi yang sampeyan pasang”

“03 persatuan indonesia”

Apakah kamu penonton serius film dokumenter advokasi Sexy Killers ini? Bagikan opinimu melalui kolom komentar.







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *