Begini Perkembangan Karakter Thanos dari Awal hingga Endgame!

Posted on

Duniaku.net – Thanos merupakan musuh terkuat yang ada di Marvel. Karakter jahat berjuluk Mad Titan ini sejatinya punya niat yang sangat mulia yakni untuk menyeimbangkan alam semesta. Tapi sayangnya, niat baik ini tidak diikuti dengan cara yang baik juga.

Untuk bisa mencapai keinginannya, Thanos harus menaklukkan planet demi planet untuk mendapatkan Infinity Stone. Dengan batu-batu ini nantinya Thanos bisa memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Dia bisa menghapus separuh penduduk alam semesta dengan menjentikkan jari saja.


CONTINUE READING BELOW


Di seri Avengers, Thanos benar-benar musuh yang sangat kuat. Selain itu, selama penampilannya di MCU, Thanos mengalami perubahan yang cukup dahsyat mulai dari kekuatan, psikis, hingga niatannya dalam melakukan kerusuhan.

Bagi kalian para pencinta Marvel atau Thanos, bahasan yang satu ini sangat menarik untuk disimak. Ya, sesuai judul, kita bakal membahas mengenai segala perubahan yang terjadi mengenai Thanos, baik di luar layar maupun di dalam layar.

Perkembangan karakter Thanos menjadi yang sedemikian rupa di tiap serinya juga menuntunnya menjadi salah satu karakter film yang paling memorable. Berikut bahasannya!

SPOILER ALERT!!!

Di film Avengers pertama, Thanos memang hanya muncul sedikit. Tapi sudah jelas bahwa serangan Loki ke bumi adalah rencana dari sang Mad Titan. Di sini juga dijelaskan motivasi Thanos ada saat itu. Bukan untuk menyeimbangkan alam semesta melainkan untuk mendominasi di seluruh galaksi.

Tapi sayangnya, para pengikut Thanos sudah kadung percaya sang Mad Titan memang punya keinginan untuk mendominasi di seluruh Galaksi pada saat itu. Tapi di Avengers: Infinity War, dijelaskan sejatinya niat sang Mad Titan adalah untuk menyeimbangkan alam semesta melalui Infinity Stone.

Perubahan ini tentu saja menjadi hal yang mengejutkan. Bisa ditarik kesimpulan juga bahwa sebenarnya Thanos di awal tidak punya rencana spesifik terkait apa yang dia lakukan jika sudah memiliki Infinity Stone.

Masalah dalam Menulis Seorang Thanos

Pada awalnya, Thanos diperankan oleh seorang Damien Poitier menggunakan Make Up yang  cukup padat. Ketika diperkenalkan untuk pertama kalinya, naskah Thanos nantinya bakal dikerjakan oleh Joss Whedon. Namun sayangnya, Whedon punya masalah.

Gilanya, Whedon tidak tahu bagaimana menulis Thanos atau apa yang harus dia lakukan terkait sang Mad Titan. Whedon sendiri berujar bahwa menulis mengenai Ultron dan juga pengalamannya ketika menggarap naskah di proyek tersebut sangat berbeda dengan Thanos.

“Rasa sakit Ultron bisa saya bayangkan. Dia tidak bisa mengendalikan rasa sakitnya yang membuatnya melakukan sesuatu. Dengan itu saya bisa menulisnya,” kata Whedon.

Sebaliknya, Whedon menyebut bahwa menulis Thanos itu sangat susah. Itulah yang membuat dirinya menolak untuk menulis mengenai Thanos di film Avengers: Infinity War. Ketidak pahaman Whedon dengan sosok Thanos menjadi penyebabnya.

“Jujur saja, saya suka Thanos. Saya suka dengan visinya, cintanya terhadap kematian, dan saya suka kekuatannya. Tapi saya tidak terlalu paham. Dia punya banyak kekuatan dan hebat di komik. Tapi saya kemudian merasa tidak benar-benar tahu apa yang akan saya lakukan dengan Thanos,”

Karena inilah Whedon akhirnya berhenti menjadi sutradara The Avengers hingga sosok Thanos sendiri digantikan oleh Joss Brolin sedangkan sutradara dipegang oleh Russo bersaudara.

Terkait hal ini Whedon mengakui bahwa baik Russo bersaudara serta Brolin memang sama-sama tampil trengginas dan mampu membuat penonton sangat puas dengan apa yang mereka lakukan.

Thanos dari awal diperkenalkan adalah sebagai sosok yang sangat jahat dan tidak memiliki belas kasih. Dalam pembuatannya, karakteristik Thanos dibuat oleh James Gunn dan juga Joss Whedon. Tapi alih-alih menjadi penjahat yang garang seperti di awal-awal, Thanos justru mengalami perubahan yang mengejutkan.

Ya, di Avengers: Infinity War, Thanos ternyata memiliki sosok belas kasih dan diperlihatkan bahwa dia adalah ayah yang baik. Gamora dan Nebula merupakan dua putri tiri Thanos yang diadopsi ketika Thanos menaklukkan berbagai planet dalam tatanan galaksi.


CONTINUE READING BELOW


Perubahan yang signifikan ini kenyataannya semakin membuat karakter Thanos memiliki kedalaman dan juga terlihat sebagai karakter yang seharusnya butuh simpati. Perubahan sifat serta karakteristik Thanos ini benar-benar terlihat dan mungkin bisa kalian rasakan.

Infinity Stone dan Avengers: Age of Ultron

Selama 11 tahun pengembangan Infinity Saga, kita tidak pernah tahu bahwa tujuan utama Thanos adalah untuk menghancurkan setengah dari populasi makhluk hidup. Tidak diketahuinya tujuan Thanos ini dikarenakan Thanos hanya muncul sedikit-sedikit saja.

Selain itu Thanos juga dianggap melenceng dari tujuannya hingg film Avengers: Age of Ultron tayang. Film ini memiliki adegan post-credit yang membuat Thanos kembali focus dengan tujuannya. Jadi, di sini Thanos mulai focus untuk mengumpulkan Infinity Stone.

Sejak awal MCU sudah menunjukkan Infinity Stone tapi kemudian batu-batu itu tidak diceritakan, menghilang dari berbagai film garapan MCU. Karena ini Infinity Saga, sudah kewajiban MCU untuk membahas batu ini kembali dan Age of Ultron adalah titik baliknya.

Tapi sayangnya di Age of Ultron Thanos belum membahas tujuan dia mencari batu-batu tersebut.

Avengers: Infinity War & Endgame

Di Avengers: Infinity War, Thanos mengalami perubahan yang cukup luar biasa. DI situ kita bisa melihat bahwa sejatinya Thanos adalah sosok yang kompleks. Dia memiliki niat untuk berbuat baik tapi dengan cara yang salah. Tapi, di situ juga kita bisa melihat Thanos adalah orang dengan psikologis yang sakit jiwa.

Dia menghalalkan genosida demi sebuah keseimbangan tanpa benar-benar mempertimbangkannya. Di situ juga kita bisa melihat pergolakan batin Thanos ketika dirinya mengorbankan Gamora demi sebuah Soul Stone.

Perkembangan karakter yang dibangun dari awal benar-benar terasa. Thanos bukanlah sosok penjahat yang simple seperti yang lain. Justru Thanos adalah yang paling rumit. Yang lebih gila adalah perubahannya di akhir Avengers: Infinity War dan di awal Avengers: Endgame.

Di situ Thanos diceritakan sudah sukses mencapai tujuannya. Alih-alih dia melanjutkan penaklukkan planet, Thanos justru memutuskan untuk pensiun. Ya, dia tinggal di sebuah planet yang damai, tanpa kekerasan, dan menjadi petani. Seolah-olah Thanos adalah sosok yang baik dan cinta damai.

Padahal hal tersebut dibuat untuk membuat Thanos menjadi sosok lawan yang lebih kompleks dari pada yang kita duga. Dia memang jahat, tapi dia benar-benar yakin kalau yang dia lakukan itu benar!


Sepertinya itulah lima perubahan yang cukup terasa dari sosok Thanos. Dari awal memang sudah banyak sekali perubahan yang terjadi terkait Thanos. Perubahan yang terjadi otomatis membuat Thanos memiliki kepribadian yang lebih dalam sebagai seorang karakter khususnya seorang Villain.

Kompleksitas karakter serta tujuan yang dimilikinya juga membuat Thanos Nampak menjadi karakter yang menarik. Sejauh ini, kompleksitas serta perubahan yang ada benear-benar menjadikannya sebagai karakter villain terbaik yang ada di industri film.

Nah, menurut kalian, bagaimana pendapat kalian mengenai perkembangan karakter Thanos? Apakah karakter yang satu ini memang sudah mengalami perubahan signifikan atau belum? Tulis langsung di kolom komentar guys untuk memulai diskusi lebih lanjut.







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *