Setahun sekali situs Niconico menyelenggarakan Niconico Chokaigi, atau “Konferensi Super Niconico.” Pertemuan dua hari ini merupakan perayaan budaya Internet Jepang, dan acara terakhir terjadi akhir pekan lalu di pusat konvensi Makuhari Messe, sekitar 30 menit sebelah timur pusat kota Tokyo.
Pengguna Twitter Jepang @hiroko_TB adalah salah satu pengunjung yang hadir, dan ketika berada di konvensi dirinya berhenti pada panel yang dipegang oleh Midori Makita (@midrill di Twitter), seorang ahli statistik profesional yang berfokus pada data numerik yang terkait dengan manga erotis. Sebagai bagian dari presentasi mereka, Makita memasang daftar 19 majalah manga erotis yang berbeda, bersama dengan berapa persentase konten hubungan seksual mereka sifatnya konsensual.
エロマンガは和姦が多い#超学会コレクション pic.twitter.com/HQGjrMLY1r
— あしやまひろこ (@hiroko_TB) April 28, 2019
Persentase yang didapat adalah (dibagi menjadi non-konsensual/konsensual):
● Angel Club: 76/24
● Comic Kuriberon: 50/38
● Magazine Siberia: 44/56
● Comic Yumutensei: 31/69
● Comic Taka: 21/79
● Men’s Gold: 21/79
● Comic X-Eros: 17/83
● Comic Ansurium: 17/83
● Comic Aun: 13/81
● Comic Europa: 11/89
● Web Maga Bangaichi: 10/90
● Comic ExE: 10/86
● Comic Kairakuten: 10/86
● Penguin Club: 8/83
● Action Pizatsu: 8/92
● Comic Naman: 6/94
● Comic Lo: 5/90
● Comic Bavel: 5/95
● Magnum X: 0/100
● Total: 19/79
Kalian mungkin menyadari kalau total persentase tidak mencapai 100%. Itu karena beberapa skenario itu tidak mudah didefinikan ke dalam kedua klasifikasi, setidaknya menurut standar Makita. Kesimpulannya seperti yang dikatakan @hiroko_TB di atas, “Di eromanga itu banyak seks yang konsensual”.
79% memang menunjukkan kalalau seks konsensual itu mayoritas, namun bila hampir 20% hubungan itu didasari paksaan hal ini bisa dilihat sebagai bencana sosial di dunia nyata. Untung saja ini di sektor manga erotis Jepang yang isinya notabene sangat “kreatif” untuk masalah skenario.
Sumber: Soranews