[Lirik+Terjemahan] Linked Horizon – Shoukei to Shikabane no Michi (Jalan Dengan Tumpukan Mayat Dan Didambakan)

Posted on
Linked Horizon – Shoukei to Shikabane no Michi (Jalan Dengan Tumpukan Mayat Dan Didambakan)
Shingeki no Kyojin Season 3 Part 2 Opening

[Lirik, Lyrics, Lirica, Liedtext, Letras, Paroles, 歌詞, บทร้อง, лирика]

ROMAJI:

Ano hi jinrui wa omoidashita

Usuyami no naka susumu kage wa dare mo kokoromoto naku

Futashika na mirai wa itsudatte hakuhyou no ue ni saku

Yoru ga otozureru tabi ni ikudo mo

Tsumetaite de oretachi no kubisuji wo yasashiku nadeta

Tasogare wo uragitte tomoru kibou no se ni sugari

Oikaketa jigoku e to mukatteiru to shittemo

Yume no tsuzuki ga mitai nara omae wa nani wo sashidaseru?

Akuma wa amaku sasayaita shikabane de michi wo tsukure

Sono kabe no mukou ni nani ga aru osanaki hibi ni akogareta

Shinjitsu wa sugu soko ni aru shikabane no michi no saki ni

Yumiya ga kakenuketa kiseki

Tsubasa wo chirashite

Shinzou wo tabanetemo

Requiem ni wa hayasugiru

Taiyou wa mada shizundeinai no dakara

Susumi tsuzukeru nami no kanata e

KANJI:

Linked Horizon – 憧憬と屍の道

あの日人類は思い出した

薄闇の中進む影は誰も心許なく

不確かな未来はいつだって薄氷の上に咲く

夜は訪れる度に幾度も 

冷たい手で俺達の首筋を優しく撫でた

黄昏を裏切って灯る希望の背に縋り

追い駆けた 地獄へと向かっていると知っても

夢の続きが見たいならお前は何を差し出せる

悪魔は甘く囁いた屍で道を作れ

「この壁の向こうに何がある?」 幼き日々に憧れた

真実がすぐそこにある 屍の道の先に

《紅蓮の衝動》弓矢が駆け抜けた奇跡

《自由の覚悟》翼を散らして

《捧げられた花弁》心臓を捧げても

《手向けるべき真の暁》レクイエムには早すぎる

太陽はまだ沈んでいないのだから

進み続ける波の彼方へ!

INDONESIA:

Di hari itu, umat manusia mengingatnya-

Tak ada yang dapat memaafkan bayangan yang bergerak di kegelapan itu

Masa depan yang tak pasti itu selalu mekar di atas es yang tipis

Setiap kali malam datang menghampiri kita

Dengan lembut kita membelai leher ini dengan tangan yang dingin

Meski mengkhianati senja, kita berharap pada cahaya di belakangnya

Kita terus mengejarnya meski kita tahu berhadapan dengan neraka

Jika kau ingin melihat kelanjutan mimpi, apa yang dapat kau persembahkan?

Iblis pun tertawa dengan manis dan membuat jalan dengan tumpukan mayat

“Apa yang ada di balik dinding itu?” kita selalu mendambakan sejak kecil

Kebenaran itu tepat ada di sana, di ujung jalan dengan tumpukan mayat

Lintasan yang dilalui tembakan panah <<denyut berwarna merah>>

Akan membentangkan sayapnya <<bersiap untuk kebebasan>>

Meski kita mempersembahkan jantung <<bunga yang dipersembahkan>>

Masih terlalu cepat untuk requiem <<fajar yang harus diserahkan>>

Karena matahari senja itu masih belum tenggalam

Mari terus maju hingga ke ujung laut itu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *