King of the Monster, Pertempuran Gila-gilaan Para Kaiju

Posted on

Membuat review franchise Godzilla itu selalu menantang dan menarik. Pasalnya franchise ini memang memiliki cultnya sendiri dan tidak bisa dinilai dengan cara yang biasa. Kebanyakan orang menonton Godzilla bukan untuk mendapatkan cerita dan akting terbaik, mereka menonton franchise ini karena ingin melihat pertempuran para Kaiju.

Godzilla II: King of the Monster ini merupakan instalasi terbaru dari franchise Godzilla. Bisa dibilang film ini adalah cerita pembuka sebelum pertempuran utama Kong melawan Godzilla yang bakal terjadi di tahun 2020.

Para Titan yang Menyeimbangkan

Bumi selama ribuan tahun menderita karena ulah manusia. Pada sisi lainnya munculah para Titan yang menjadi first god bagi Bumi. Para Titan tersebut harus dibangkitkan sekali lagi agar Bumi mencapai keseimbangannya sekali lagi, atau semuanya akan musnah tanpa adanya kesempatan untuk memperbaiki keadaan.

Jonah Alan (Charles Dance), seorang teroris dari Inggris berusaha menggerakan ide tersebut. Dia kemudian membebaskan para Titans yang selama ini tersimpan. Tujuannya sederhana, agar keseimbangan di Bumi kembali muncul.

Rupanya ide tersebut tidak murni datang dari Alan, melainkan dari Dr. Emma Russell (Vera Farmiga). Salah satu figur utama dibalik Monarch, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang ilmu pengetahuan yang mengkhususkan diri pada penelitian para Titans yang selama ini tertidur di dalam kerak bumi.

Emma yang selama ini dipercaya meneliti dan menyimpan para Titan secara rahasia justru ingin melepaskan mereka ke tengah-tengah peradaban. Keinginan ini ditentang Mark Russell (Kyle Chandler) mantan suami Emma dan Dr. Ishiro Serizawa (Ken Watanabe), sahabat Emma sekaligus peneliti di Monarch.

Sayangnya mereka tidak berhasil, apalagi sejak Emma berhasil membangkitkan “Monster Zero” alias King Ghidorah, sosok yang bisa menyaingi Godzilla. Naga berkepala tiga, ini mampu bertempur dengan seimbang dengan Godzilla dan menumbuhkan kepalanya sendiri meski sudah dicabik-cabik oleh Godzilla.

Dr. Serizawa selalu percaya kalau Godzilla adalah penjaga Bumi yang sebenarnya, sementara Godzilla sendiri merasa terancam dengan keberadaan Ghidorah yang dianggap merusak keseimbangan. Pertarungan tidak bisa dielakkan lagi, Godzilla mengincar Ghidorah dan semua manusia Bumi harus mempercayakan nasib mereka sekali lagi pada sang raja kadal.

Drama di Tengah Pertempuran

Tentu santapan utama dari film Godzilla II: King of the Monster adalah pertempuran para Kaiju yang biasanya terjadi sangat chaos. Walaupun begitu film ini masih menampilkan beberapa drama antara Emma dan Mark beserta anak-anaknya. Sisi emosi ini sebenarnya sah-sah saja untuk disertakan, tetapi fokusnya jelas kalah dengan pertempuran para Kaiju.

Sebagai contoh, peran Jonah Alan yang diplot sebagai penjahat, pada akhirnya tidak memiliki dampak besar terhadap jalannya cerita. Walaupun begitu, kalian masih bisa menikmati akting debutan dari Millie Bobby Brown. Aktris kelahiran Inggris ini berhasil meraih atensi yang lumayan tinggi saat dirinya hadir sebagai sosok dengan rasa keadilan tinggi dan pantang menyerah.

Di luar drama sampingan tersebut, kamu akan mendapatkan apa yang seharusnya ada pada film-film bertemakan Kaiju. Pertempuran yang intens antara Godzilla dan Ghidorah, plus munculnya Mothra dan Rodan, membuat kami berdecak kagum. Posisi mereka semakin diperjelas di film ini, di mana Mothra dan Godzilla adalah raja dan ratu bagi para monster, sementara Ghidorah adalah sang penantang baru dengan muka lama.

Kesimpulan Akhir

Seperti yang kami bilang di awal, membuat review franchise Godzilla itu selalu menantang dan menarik. Pasalnya film ini bukan untuk semua orang, apalagi kalau kamu tidak paham tentang Kaiju. Pada bagian ini saja, sudah banyak penikmat dan pembuat review film yang gagal mengantisipasi dan ikut terjebak dalam baku hantam para Kaiju yang menenggelamkan plot cerita.

 

Bagi kami, Godzilla II: King of the Monster adalah sebuah gerbang yang membuka babak berikutnya dari monster-monster raksasa milik Toho yang digarap oleh Legendary Pictures. Film ini layak mendapatkan 3,5 bintang dari 5 bintang yang bisa kami berikan.







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *