Beramal dan Mengenal Bitcoin bersama Miss Bitcoin, Mai Fujimoto!

Posted on

Beberapa waktu lalu, kami berkesempatan melakukan photo interview dengan Mai Fujimoto yang terkenal di Jepang sebagai Miss Bitcoin. Bagaimana dia bisa mendapat julukan tersebut dan apa saja sih aktivitasnya? Yuk kita ikuti wawancaranya!

Catatan: Artikel ini bukan ajakan untuk berinvestasi. Selidikilah dengan baik aset apapun sebelum berinvestasi, dan jangan menginvestasikan lebih dari kemampuanmu.

miss bitcoin

Bisa ceritakan kapan mulai mengenal Bitcoin?

Saya pertama kali mengenal Bitcoin pada tahun 2011. Waktu itu di Jepang pun masyarakat umum belum ada yang tahu tentang mata uang kripto tersebut. Kebetulan waktu itu saya belajar percakapan bahasa Inggris, dan guru saya punya teman yang tahu banyak tentang teknologi.

Waktu itu saya beraktivitas membantu donasi dari Jepang untuk anak-anak di luar negeri, dan saya merasakan sekali lambatnya transfer antar negara yang bisa makan berhari-hari dan juga biaya yang sangat tinggi. Teman guru saya menyarankan saya untuk mencoba Bitcoin, dan ternyata memang biaya transfernya sangat murah dan juga dananya segera sampai.

miss bitcoin

Bagaimana bisa dijuluki Miss Bitcoin?

Itu nama yang saya buat sendiri! Saya melihat potensi Bitcoin untuk membantu orang-orang yang kesulitan di belahan bumi lain, tapi teknologi ini tidak akan berarti jika tidak ada orang yang mengenal Bitcoin. Waktu saya mengenal Bitcoin, jumlah artikel di internet tentang Bitcoin dalam bahasa Jepang bisa dihitung jari. Jadi saya menggunakan nama Miss Bitcoin untuk mengenalkan dan memberikan edukasi tentang Bitcoin ke banyak orang di berbagai acara dan kesempatan.

Apakah aktivitasnya sebagai Miss Bitcoin lancar?

Saya berusaha terus mengenalkan Bitcoin selama 7 tahun sampai akhirnya di tahun 2017 orang Jepang secara umum mulai banyak mengenalnya dan masuk menjadi topik sehari-hari. Di situ saya merasa bahwa teknologinya sudah mencapai critical mass dan adopsinya sudah cukup luas untuk memberi impact di bidang kemanusiaan.

Di situ saya mulai beralih fokus, dari yang tadinya mengenalkan Bitcoin menjadi memikirkan bagaimana caranya Bitcoin bisa membantu orang-orang yang kesulitan. Di tahun 2018 terjadi gempa Iburi Timur Hokkaido dan saya menjadi perwakilan Jepang untuk penggalangan data menggunakan mata uang kripto yang diselenggarakan oleh Binance. Kami berhasil mengumpulkan donasi dari seluruh dunia senilai 150 juta Yen (20 Milyar Rupiah). Saya adalah salah satu ambassador untuk Binance Charity Foundation dan baru-baru ini beraktivitas di Uganda.

Saya juga mendirikan startup bernama Kizuna, di mana orang bisa memberikan donasi menggunakan Bitcoin ke NPO/NGO di berbagai belahan dunia. Saya rasa Bitcoin punya potensi besar untuk memberikan perubahan positif ke dunia.

Binance Charity dan Kizuna sama-sama bergerak di bidang donasi. Dengan membantu Binance, bukannya itu berarti membantu rival?

Bukan rival. Kami sama-sama ingin meningkatkan penggunaan Bitcoin dan membuat dunia lebih baik, jadi kami mengharapkan kesuksesan satu sama lain.

Apa saja aktivitas lainnya di dunia cryptocurrency yang pernah dilakukan?

Saya bertindak sebagai advisor di sekitar sepuluh perusahaan dan project. Contohnya adalah GMO Internet yang merupakan salah satu perusahaan IT terbesar di bidang mata uang kripto, Otaku Coin yang merupakan project untuk membangun zona ekonomi dari budaya otaku Jepang, dan Anique yaitu perusahaan blockchain yang berkolaborasi dengan anime terkenal Shingeki no Kyojin (Attack on Titan).

Saya dengar orang Indonesia banyak yang suka anime, jadi saya akan sangat senang kalau Otaku Coin dan Anique dapat menarik para pembaca!

miss bitcoin

Ada saran untuk pembaca Indonesia yang ingin tahu lebih banyak tentang Bitcoin?

Teknologi baru pasti awalnya terlihat menyeramkan. Dulu waktu internet masih baru, generasi orang tua saya juga merasa takut dengan yang namanya belanja online. Tapi sekarang siapapun di Jepang sudah terbiasa dengan e-commerce.

Nah, penggunaan blockchain dan Bitcoin adalah evolusi penting berikutnya dari internet. Bitcoin berpotensi untuk semakin mengurangi jarak antar orang di berbagai belahan dunia. Namun kalau tidak terbiasa pasti akan merasa takut. Jadi ayo kita mulai mempelajari teknologinya, dan kalaupun ingin mencoba memiliki Bitcoin untuk tahu seperti apa cara memakainya siapapun bisa memulai dengan jumlah yang sedikit.

(catatan redaksi: Saat artikel ini ditulis 1 BTC bernilai sekitar 180 Juta Rupiah, jadi misalnya dengan 10.000 Rupiah kalian bisa memiliki sekitar 0,000055 BTC).

Oh ya, malah lupa nih nanya-nanya tentang latar belakang kamu. Asal dari mana, dan hobinya apa?

Oh, saya asalnya dari Kobe. Kalau main ke sana jangan lupa makan Kobe Gyu (Kobe Beef) ya…

Dulu saya sempat kuliah jurusan pendidikan, tapi ga lulus haha. Akhirnya sempat buka usaha bimbingan belajar.

Saya suka nonton film musical. Saya suka banget sama ‘The Greatest Showman’ terutama dengan Hugh Jackman.

Terima kasih buat waktunya. Ada pesan-pesan buat pembaca Japanese Station?

Terima kasih buat Japanese Station atas kesempatannya. Saya ingin punya banyak teman dari banyak negara, dan juga ingin menjembatani Jepang dengan Indonesia dalam bidang kemanusiaan. Jadi jangan lupa follow di  Instagram, Twitter, dan Facebook, ya. Sampai ketemu!

 

Interview by: Agro Rachmatullah

* Credit photo: Meibi Photography (https://instagram.com/meibishashin)

The post Beramal dan Mengenal Bitcoin bersama Miss Bitcoin, Mai Fujimoto! appeared first on Japanese Station.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *