Jika membicarakan makanan yang sering dikonsumsi orang Jepang saat musim panas, yang sering disebut antara lain seperti es krim, kakigori dan makanan dingin lainnya. Untuk makanan beratnya, orang Jepang juga memakan zaru soba (soba bersuhu dingin) atau chazuke dengan kuah yang suhunya tidak tinggi. Untuk buah-buahan, salah satu yang paling sering dimakan saat musim panas adalah semangka. Jepang juga memiliki permainan khas pada musim panas dengan menggunakan semangka yang disebut Suikawari.
Mengapa semangka, padahal buah-buahan lainnya juga segar?
Dilansir dari Lifehacks, semangka mengandung berbagai manfaat bagi tubuh yang sedang menghadapi cuaca panas. Dalam semangka terdapat senyawa fenolik yang dapat membantu mengurangi inflamasi pada tubuh. Semangka juga dapat meningkatkan imunitas dan aliran darah. Juga, sesuai namanya dalam bahasa Inggris, watermelon, buah ini mengandung banyak air yang membantu mencegah dehidrasi.
Masyarakat Jepang mempunyai caranya sendiri untuk menikmati buah semangka di musim panas. Seperti yang beberapa kali muncul di anime yang memperlihatkan scene di pantai, di dunia nyata pun ada muda mudi Jepang yang jika ke pantai membawa semangka, mereka akan memukulnya sebelum dimakan bersama-sama. Kegiatan tersebut adalah sebuah permainan tradisional musim panas yang biasa disebut dengan Suikawari.
Teknis lebih detail dari permainan suikawari ini mirip seperti permainan piñata yang berasal dari Meksiko. Ada beberapa orang yang ikut permainan. Semangka diberi alas terlebih dahulu agar tidak kotor terkena pasir, kemudian dipukul menggunakan bokutou (pedang kayu), pemukul bisbol atau alat pemukul sejenisnya oleh orang yang ditutup matanya. Jika semangka gagal dipukul, maka pemain harus bergantian dengan pemain lain sampai ada yang berhasil memukulnya. Orang yang berhasil memukul semangka hingga terbelah akan menjadi pemenang dalam permainan ini.
Suikawari sangat populer sampai-sampai pada tahun 1991 ada sebuah kelompok bernama Japan Suika-Wari Association (JSWA). Kelompok ini sekarang sudah tidak ada lagi, namun rasanya hebat sekali jika permainan tradisional ini sampai ada asosiasi yang fokus kepadanya.
Tak tanggung-tanggung, JSWA pun sampai pernah membuat peraturan baku untuk permainan suikawari. Beberapa peraturannya membahas mengenai jarak ideal antara pemain dan semangka, persyaratan standar pemukul yang digunakan, dan kain penutup mata seperti apa yang boleh dipakai. Ditambah lagi, juri yang akan menilai permainan ini harus sudah makan setidaknya sepuluh semangka utuh di tahun yang sama.
Featured Image: Kyotogram
Source: WAttention, Lifehacks
The post Suikawari, Permainan Memukul Semangka khas Musim Panas appeared first on Japanese Station.