Apabila kalian pikir kalau Jepang merupakan sebuah negara kesatuan yang selalu bersatu sejak dahulu kala, kalian salah. Ada satu era dimana Jepang selalu dalam perang internal, yaitu pada era Sengoku (Sengoku Jidai). Di era ini, Jepang selalu mengalami perang antar klan dan antar keluarga.
Sengoku Jidai (1467-1568)
Era ini merupakan era brutal dimana para penguasa serta jenderal perang di Jepang yang masing-masing memiliki wilayah kekuasaan saling berperang satu sama lain untuk memperebutkan kekuasaan. Era ini diawali dari Perang Onin (1467-1477) yang terjadi dikarenakan Shogun yang berkuasa pada saat itu, Yoshimasa Ashikaga tidak memiliki keturunan penerus kekuasaan yang jelas dan meyakinkan.
Karena Yoshimasa tidak memiliki keturunan penerus kekuasaan pada tahun 1464, Yoshimasa meminta adiknya Yoshimi Ashikaga yang sedang menempuh pendidikan untuk menjadi seorang biksu untuk meninggalkan pendidikannya tersebut agar dapat menjadi Shogun penerus Yoshimasa pada tahun 1465, sayangnya, tidak lama setelah Yoshimi meninggalkan pendidikan biksunya tersebut, Yoshimasa melahirkan seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Yoshihisa Ashikaga. Dengan lahirnya garis keturunan langsung Yoshimasa, tentu saja tahta kekuasaan seharusnya diberikan kepada sang bayi.
Sayangnya, hal ini tentu tidak disukai oleh Yoshimi, sehingga timbul konflik dan perpecahan mengenai siapa yang seharusnya menjadi penerus. Pada tahun 1467, konflik tersebut kemudian pecah menjadi sebuah pertempuran untuk memperebutkan tahta Shogun berikutnya. Yoshimasa berusaha untuk meredam peperangan ini, sayangnya justru perang ini semakin besar dan meluas hanya karena perebutan kekuasaan.
Dengan adanya perebutan kekuasaan tersebut, banyak keluarga samurai lainnya yang kemudian ikut dalam peperangan perebutan tahta Shogun. Peperangan ini mengakibatkan sangat banyak kerugian baik secara personal maupun infrastruktur. Ibukota ke-shogunan Ashikaga, Heiankyo (Kyoto) sampai menerima kerusakan parah akibat peperangan yang berakhir tanpa pemenang ataupun penyelesaian masalah ini.
Setelah berakhirnya Perang Onin, kekuatan dari ke-shogunan Ashikaga kian melemah, dan semakin banyak daimyo atau penguasa daerah yang berusaha untuk meningkatkan kekuatan, pasukan, serta daerahnya masing-masing. Seperti pemberontakan kaum petani di Yamashiro pada tahun 1485-1493 dan pemberontakan Kaga pada tahun 1488, yang menentang kekuasaan dari Shogun Ashikaga Yoshihisa.
Semenjak Yoshihisa meninggal pada tahun 1489 dan tidak dikaruniai keturunan, perebutan kekuasaan menjadi-jadi lagi. Beberapa penguasa Klan Hosokawa yang merupakan klan yang mendukung ke-shogunan Ashikaga, memiliki calon masing-masing mengenai keturunan Ashikaga yang seharusnya meneruskan tahta karena itulah, peperangan antar Klan Hosokowa tidak bisa dihindarkan. Karena ketidakstabilan kekuasaan Ashikaga inilah yang membuat peperangan antar saudara banyak terjadi di Sengoku Jidai ini.
1493 | Masamoto Hosokawa sukses dalam kudeta di Meio |
---|---|
Hōjō Sōun merebut Provinsi Izu | |
1507 | Awal mula peperangan Ryo Hosokawa (Perebutan kepemimpinan klan Hosogawa) |
1520 | Takakuni Hosokawa mengalahkan Sumimoto Hosokawa |
1531 | Harumoto Hosokawa mengalahkan Hosokawa Takakuni |
1535 | Pertempuran Idano dimana klan Matsudaira mengalahkan Masatoyo |
1543 | Bangsa Portugal mendarat di Tanegashima dan memperkenalkan arquebus ke Jepang |
1549 | Miyoshi Nagayoshi mengkhianati Harumoto Hosokawa |
1551 | Insiden Tainei-ji: Sue Harukata mengkhianati Ōuchi Yoshitaka, berhasil mengambil alih bagian barat Honshu |
1554 | Kerjasama antara Shingen Takeda, Houjou Ujiyasu, dan Imagawa Yoshimoto |
1555 | Pertarungan Itsukushima: Mōri Motonari mengalahkan Sue Harukata lalu memberikan kekuasaan bagian barat Honshu kepada Ōuchi |
1560 | Pertarungan Okehazama: Nobunaga Oda yang kalah dalam jumlah pasukan berhasil mengalahkan Imagawa Yoshimoto dengan taktik serangan kejutan |
1568 | Nobunaga Oda menyerbu Heiankyo (Kyoto) |
Dengan diserbunya Heiankyo oleh Nobunaga, kapital ke-shogunan Ashikaga berhasil direbut, Nobunaga kemudian menjadikan dirinya sebagai shogun yang baru menggantikan Ashikaga.
Shogun yang saat itu sedang berkuasa, Yoshiaki Ashikaga kemudian diasingkan dari istana pada tahun 1573. Nobunaga Oda kemudian sedikit demi sedikit memperluas wilayah kekuasaannya dengan cara menaklukan daimyo yang menguasai daerah tersebut agar tunduk pada kekuasaannya. Dengan berkuasanya Nobunaga ini, dimulailah zaman yang dikenal sebagai zaman Azuchi-Momoyama (1568-1600).
Dibawah naungan Nobunaga, Jepang kembali stabil dan misi pemersatuan Jepang dalam satu kepemimpinan-pun dijalankan oleh Nobunaga serta penerusnya yaitu Hideyoshi Toyotomi dan Ieyasu Tokugawa.
source and images : ancient
The post Sengoku Jidai: Era Perang Saudara Jepang appeared first on Japanese Station.