Makanan Jepang terkenal karena bahannya yang kebanyakan berkualitas baik dan segar. Kadang, ada juga yang terkenal karena keanehan rupa dan bahannya. Namun yang sering lupa disadari adalah keunikan nama makanan tersebut, walau tak jarang di antara mereka mendapatkan nama-nama unik karena bahannya yang memang unik. Selain soal bahan, nama-nama makanan Jepang juga ada yang didasari oleh sejarahnya dan memang sekadar perumpamaan yang imajinatif.
Penasaran dengan makanan Jepang yang memiliki nama-nama unik? Berikut ini adalah beberapa diantaranya:
1. Sakura Niku
Jika diterjemahkan secara langsung, sakura niku berarti daging sakura. Tentu saja santapan yang satu ini bukanlah daging dari bunga yang bahkan tak punya daging tersebut. Sakura niku sebenarnya adalah daging kuda.
Alasan pertama daging kuda disebut sebagai sakura niku adalah karena dianggap memiliki warna yang sama dengan sakura oleh orang Jepang. Alasan kedua, pada saat zaman Edo, ada peraturan mengenai larangan memakan produk daging-dagingan. Salah satu penyebab adanya alasan tersebut adalah karena pengaruh Buddhisme sangat kuat di zaman tersebut. Akibatnya, agar bisa makan daging kuda secara sembunyi-sembunyi, orang Jepang menyamarkan sebutannya dengan “sakura niku” karena alasan warnanya.
Di Jepang, sakura niku bisa dikonsumsi mentah-mentah seperti sashimi, yang dinamai bashimi. Selain itu, sakura niku ada juga yang dihidangkan sebagai sushi dan dimakan bersama natto. Untuk menyantapnya, kalian bisa mengunjungi restoran-restoran daging daerah Shibuya, Tokyo.
2. Odori Don
Dalam bahasa Jepang, odori artinya tarian, dan don adalah mangkuk. Benar, hidangan mangkuk ini memang memiliki topping berupa ‘tarian’. Namun, ‘penari’ pada odori don ini adalah sotong yang bergerak-gerak.
Sotong yang berada di atas odori don sebenarnya tidaklah hidup, dan bisa bergerak setelah mati karena baru dibunuh sebelum dihidangkan, dan syarafnya masih bisa ‘diaktifkan’ untuk bergerak jika disirami dengan saus kedelai.
Apakah kalian pencinta kuliner ekstrim dan tertarik mencicipi odori don? Kalian bisa mencicipinya di Aomori, Prefektur Aomori dan Hakodate, Prefektur Hokkaido sepanjang musim panas (Juni sampai Agustus).
3. Shirouo no Odorigui
Shirouo adalah sebutan dalam bahasa Jepang untuk ikan ice goby. Sedangkan, kata odorigui terdiri atas kanji 踊 yang memiliki arti menari atau tarian dan 食 yang berarti makan atau makanan. Namun, maksud odorigui bukanlah makanan tarian. Jika digabungkan kanji-nya dan ditulis menjadi 踊り食い (odorigui), maka artinya menjadi “memakan hidup-hidup” khususnya makanan hasil laut.
Asal mula makanan yang ada sekitar Februari sampai April di Prefektur Fukuoka ini tidak diketahui secara pasti, namun muncul spekulasi bahwa makanan ini ada sekitar 300 tahun yang lalu. Saat itu, petani meminum sake di pinggir sungai dan mengambil ikan ice goby yang ada di dalamnya. Tanpa repot-repot mematikan ikan terlebih dahulu, mereka langsung mencelupnya ke dalam sake lalu menelannya tanpa dikunyah terlebih dahulu, dan merasakan ikan yang menari-nari di kerongkongan. Sampai sekarang, cara makan shirouo no odorigui masih seperti itu, namun selain sake, ikan ini bisa dicelupkan ke dalam cuka atau saus kedelai terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
4. Oyakodon
Sekilas, menu yang satu ini terlihat seperti hidangan nasi mangkuk dengan tambahan lauk berupa ayam dan telur yang biasa saja. Namun, makanan ini mempunyai nama yang unik. Oya memiliki arti “orangtua”, dan ko jika diterjemahkan berarti “anak”. Maksud “orangtua” di sini adalah ayam, sedangkan yang dimaksud “anak” adalah telur, dan mereka sama-sama bertemu di dalam menu ini.
Oyakodon termasuk konsumsi sehari-hari orang Jepang, dan terbilang sangat sehat karena tidak mengandung minyak tambahan.
5. Tsukimi Udon
Menu yang ini pun terlihat seperti udon yang ditambahkan dengan telur saja, namun ketertarikannya juga terdapat pada namanya. Tsukimi yang menjelaskan adanya tambahan telur pada udon ini, jika dipecah menjadi dua kosakata maka menjadi tsuki yang memiliki arti “bulan”, dan mi memiliki arti “melihat”. Telur dalam menu ini digambarkan sebagai pemandangan yang indah: putih telur sebagai langit dan kuning telur sebagai bulan yang bercahaya.
6. Shirako
Saatnya kembali membahas makanan ekstrim!
Shirako, jika diterjemahkan langsung memiliki arti “anak putih”. Penampakannya sekilas seperti hidangan usus atau otak, namun shirako bukanlah keduanya. Santapan dengan tekstur yang terlihat lembut ini sebenarnya adalah kantung sperma bermacam-macam ikan, kebanyakan berasal dari ikan kod.
Shirako bisa dihidangkan menjadi topping untuk sushi, dikukus, digoreng, bahkan dimakan sendiri mentah-mentah. Berani makan ‘telur’ ikan dengan cara yang berbeda seperti ini?
The post 6 Makanan Jepang dengan Nama yang Unik appeared first on Japanese Station.