Dari judul review di atas mungkin kamu sudah bisa menerka-nerka apa yang akan terjadi dalam manga kali ini, ya kehamilan di luar nikah. Dalam manga yang berjudul asli The Executive’s Surprise Baby tulisan Catherine Mann dan digambar oleh Sae Nanahoshi ini, kamu bisa berharap untuk mendapatkan serangkaian konflik yang menarik dan berlapis, tidak hanya 2 arah antara sang wanita dengan pria saja.
Seperti kebanyakan dari manga yang dimuat oleh Romance Comics, manga yang satu ini bertema dewasa bukan hanya karena gambarnya tapi juga konflik yang disajikan. Bukan hanya konflik-konflik cinta kedua pasangan, tapi juga konflik keluarga dan konflik antara perusahaan. Bila tidak terpaku kepada limit halaman yang hanya 120 lembar saja, saya rasa Sae Nanahoshi pasti bisa menggambarkan keadaan dari manga ini dengan lebih baik.
Cerita dimulai dengan penampilan heroine utama, yang bernama Brooke Garrison, dia adalah putri dari keluarga Garrison yang memiliki rangkaian hotel ternama di pesisir South Beach. Sepeninggal ayahnya, Brooke kini menjadi salah satu pengurus bisnis perusahaan, namun dia ternyata hamil dengan Jordan Jefferies, direktur dari perusahaan Jefferies yang juga adalah rival terbesar perusahaan Garrison. You can now exactly see how this Romeo and Juliet kind of story ends up now, huh?
Baru setelah 5 bulan kehamilannya (lama amat ya) Brooke berani memberitahu Jordan kalau dia hamil dengan anaknya, itu juga setelah saudara kembar dari Brooke yang menikahi sepupu Jordan membocorkan informasi kalau Brooke sedang hamil. Jordan adalah pria yang ambisius, 1 detik setelah Brooke memberitahu kalau dia hamil dengan anak Jordan, bibirnya langsung dicium oleh Jordan dan Jordan mengajaknya menikah. Cepet amat bos.
I do mean fast, if this isn’t fast then I don’t know what else.
Namun proposal pernikahan Jordan saat itu tentu bukan tanpa tujuan, dalam hatinya Jordan mengincar penggabungan perusahaan antara perusahaan Garrison dengan perusahaan miliknya. Bagi beberapa orang, mungkin saat ini mereka bakal langsung bilang Jordan is a scumbag, dan saya tidak akan menepis pernyataan itu. He do mean it, tapi bagaimana akhir dari kisah antara dua orang yang keras kepala ini?
Walaupun Brooke berasal dari keluarga yang mapan, bukan berarti kehidupannya bahagia. Ibunya ternyata tukang mabuk dan suka menghinanya secara verbal di rumah. Ayahnya yang sudah meninggal ternyata punya keluarga kedua yang tidak pernah diketahuinya selama ini. Kakaknya yang keras pun menentang hubungannya dengan Jordan, bahkan sampai mengira kalau dia yang membocorkan rahasia perusahaan yang sering kali bocor kepada perusahaan Jefferies.
Tindakan Jordan yang proaktif di awal cerita memang pasti membuat banyak orang curiga. Saya bahkan sampai menyalakan lampu kuning dalam diri karena kok cowok ini mau dengan mudahnya mengikat komitmen dengan seorang wanita lewat one night stand 5 bulan lalu. Anaknya saja belum bisa dipastikan anak dari dia, bagaimana bila Brooke berbohong dan hanya mengincar harta perusahaan Jefferies? This all went by so fast.
Cerita ini memiliki beberapa pelajaran yang bisa dipetik, terutama mengenai pentingnya tanggung jawab atas perbuatan masing-masing. Pelajaran pertama yang saya bisa ambil dari seri ini adalah betapa pentingnya untuk tidak mengambil keputusan saat sedang minum-minum atau mabuk. Karena roller coaster ini dimulai saat Brooke yang sedang mabuk tiba-tiba mengajak Jordan untuk minum bersama. Setelah itu, well, they’re doing adult’s nightly exercise, namun di pagi hari Brooke kabur duluan dari kamar meninggalkan Jordan sendirian.
Ibu dari Brooke juga menjadi pecandu minuman keras sejak mengetahui kalau suaminya memiliki keluarga lain. Namun salahnya, dia melampiaskan rasa sesalnya tidak hanya pada minuman keras, tapi juga kepada anak-anaknya yang masih belum tahu apa-apa.
Pelajaran kedua adalah, komunikasi keluarga berdampak besar pada anak bahkan setelah dewasa, karena setelah Brooke mengetahui kalau ayahnya punya keluarga lain dia sangat terpukul sampai harus lari kepada wine. Trauma tersebut membuat Brooke susah untuk mempercayai orang lain dan menganggap pernikahan hanya akan berujung kepada kemalangan. Apalagi setelah melihat mantan Jordan mendatangi Jordan di kantornya. You see how it snowballs into something bigger in the future? Komunikasi adalah kunci.
Ketiga, tanggung jawab atas perbuatan sendiri, karena itulah yang dicoba untuk dilakukan Brooke, walaupun dia harus menanggung akibat dari perbuatannya. Termasuk dihina oleh ibunya sendiri dan juga menyebabkan kakaknya beradu tangan dengan Jordan. Brooke yang iseng mengajak Jordan bersenang-senang 5 bulan lalu akhirnya harus berani melawan takdir. Untungnya bantuan moral datang dari tempat yang tidak disangkanya, yaitu adik tirinya sendiri.
Dalam buku kali ini, saya sangat menikmati konflik berlapis yang disuguhkan, tidak hanya konflik antara Brooke dengan Jordan, tapi juga Brooke dengan ibu dan keluarga tirinya, Jordan dengan kakak Brooke, dan juga konflik batin dalam diri Brooke sendiri yang menimang-nimang bobot perusahaan keluarganya dengan perusahaan rival. Sementara Jordan sendiri yang awalnya mengincar kekuatan dari perusahaan Garrison lama-lama malah jadi jatuh cinta terhadap Brooke dan malah menomorduakan perusahaan.
Talk about UNO reverse card.
Buah Hati Yang Tak Terduga sangat menyenangkan untuk dibaca, bahkan ada sedikit bumbu-bumbu saingan walaupun mantan Jordan ternyata cuma angin kentut yang lewat doang.