Shōya Ishida bertindak sesuai kemauannya dan berjalan ke tepi jembatan—berniat untuk bunuh diri. Pada menit-menit terakhir, akal sehatnya muncul kembali. Ia kemudian mendengar suara kembang api dan mengingat kembali hari-harinya di sekolah dasar dan peristiwa yang telah membawanya ke titik ini dalam hidupnya.
Pada masa itu, Shōya adalah seorang anak yang acuh tak acuh, memandang teman-temannya sebagai cara untuk menghilangkan kebosanannya. Masuknya seorang siswa baru bernama Shōko Nishimiya ke dalam kelasnya menarik minatnya, ketika Shōko memberi tahu kepada teman sekelasnya bahwa ia tuli. Terlepas dari kecacatannya, ia mencoba yang terbaik untuk hidup normal dan menjalin hubungan dengan teman sekelasnya. Namun, murid-murid lain dan guru percaya bahwa kehadirannya mengganggu keseimbangan sosial, dan Shōya mulai menjahilinya.[4]
Ketika isu penindasan mencapai telinga kepala sekolah, Shōya ditunjuk sebagai pelakunya. Ia menyatakan bahwa beberapa temannya juga ikut mengganggu Shōko, tetapi mereka hanya diam dan berpaling darinya—menolak fakta bahwa mereka ikut terlibat. Dengan segera, teman-teman sekelasnya mulai menindasnya, mirip dengan perlakuan yang ia berikan kepada Shōko. Shōya menyalahkan Shōko dan mereka berdua bertengkar setelah ia melihat Shōko melakukan sesuatu ke mejanya. Shōko kemudian dipindahkan ke sekolah lain, dan ia akhirnya tahu bahwa Shōko menghapus pesan-pesan kebencian yang ditinggalkan teman-teman sekelasnya di atas mejanya. Shōya melihat dirinya sendiri, menyadari status barunya sebagai orang buangan yang tersiksa. Setelah dilempar ke kolam oleh teman-teman sekelasnya, ia menemukan buku catatan Shōko.[5]
Sekarang telah duduk di bangku sekolah menengah, Shōya tetap menjadi orang yang menolak interaksi sosial, dan mulai tumbuh untuk menerima masa lalunya sebagai hukuman.[6] Dengan penuh rasa bersalah dan kecemasan, ia menandai wajah orang-orang di sekitarnya dengan tanda X, tidak bisa menatap mata mereka.[5] Meski demikian, Tomohiro Nagatsuka—seorang siswa penyendiri lainnya, berteman dengannya hingga mencapai titik saat Tomohiro menganggapnya sebagai “teman terbaik”-nya. Shōya mengunjungi pusat bahasa isyarat untuk mengembalikan buku catatan Shōko yang sudah terendam air dengan harapan agar ia bisa menebus kesalahannya. Keduanya mulai sering bertemu di sebuah jembatan, dan menggunakan roti untuk memberi makan ikan koi.
LINK ZIPPYSHARE, SOLIDFILES, RACATY, UPPIT DLL ADA DI LINK “MIRROR”.
Untuk Request join aja di grup MELONGFILM REQUEST ya.
Dapatkan notifikasi update-an terbaru melongfilm di hp kamu dengan join/follow chanel telegram MelongFilm » DI SINI!
KESUSAHAN DOWNLOAD? Join di GRUP TELEGRAM MELONGFILM ya.
240p = GDrive | Mirror | AceFile | Fileim
360p = GDrive | Mirror | AceFile | Fileim
480p = GDrive | Mirror | AceFile | Fileim
Selamat menyaksikan dan terima kasih atas kunjungannya.