Nikkei melaporkan pada hari Rabu bahwa pemerintah Jepang berencana untuk memperpanjang situasi darurat nasional karena wabah penyakit coronavirus COVID-19. Pemerintah akan mengadakan pertemuan ahli pada hari Jumat untuk membahas proposal untuk mendesak masyarakat agar tinggal di rumah selama sekitar satu bulan lagi. Keadaan darurat saat awalnya ini dijadwalkan berakhir pada 6 Mei.
Proposal tersebut dapat memperpanjang keadaan darurat hingga akhir Mei atau 7 Juni. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berencana untuk menyelesaikan rincian paling cepat Senin. Transportasi umum dan toko-toko penting seperti supermarket akan tetap buka. Warga masih bisa pergi ke rumah sakit, berbelanja kebutuhan, dan berjalan-jalan.
Pertemuan hari Jumat akan membahas bagaimana coronavirus menyebar, apakah masyarakat telah mengurangi kontak dan mengubah perilaku, dan keadaan sistem perawatan kesehatan Jepang. Seorang pejabat pemerintah mengatakan kepada Nikkei, “Kami akan mengalami kesulitan mengangkat keadaan darurat kecuali kami dapat membawa tingkat infeksi baru hingga 20 atau 30 orang.”
Laporan tersebut mencatat bahwa COVID-19 belum mereda di Jepang, dan daerah-daerah di Jepang seperti Tokyo sedang berjuang untuk memperlambat penyebaran penyakit. Nikkei menyatakan bahwa Jepang memiliki 13.944 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dan 435 kematian pada pukul 10:00 malam. di hari Rabu.