Di tengah wabah coronavirus, warga Jepang berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan segala hal dari rumahnya masing-masing. Mulai dari bekerja, menghabiskan waktu dengan pasangannya, hingga urusan domestik seperti mencukur dan merawat diri. Berhubungan dengan hal tersebut, pemesanan alat pemangkas rambut elektrik kini kian membludak. BIC Camera, salah satu pengecer barang elektronik ini melaporkan bahwa mereka kini kehabiskan stok.
Secara lebih jauh, BIC Camera telah menjual alat pemangkas rambut 2,5 kali lebih banyak dari total penjualan tahunan mereka. Banyaknya toko-toko serta jasa cukur yang tutup menuntut warga untuk menata diri secara mandiri dan juga merangsang faktor eksternal bagi mereka untuk membeli barang-barang seperti alat pemangkas rambut. Perwakilan dari BIC Camera juga menyatakan bahwa peningkatan drastis penjualan alat ini terjadi pada akhir Maret lalu dan pemesan dari retail daring kian tumbuh dibanding di retail fisiknya.
Perwakilan dari Panasonic menyatakan bahwa, “Produk seperti pemotong rambut dibuka dengan rata-rata harga 9.000 yen”. Namun per 12 Mei 2020, harga pemotong rambut ini melonjak hingga 16.000 yen dan tampaknya bakal terus naik bersamaan dengan stok barang yang kian menipis. Namun ia juga menambahkan bahwa jumlah penjualan produk pemangkas rambut produksi Panasonic pada tahun ini sudah menurun sejak wabah merangsek Jepang pada Februari lalu. Meskipun begitu, jumlah penjualan pada bulan April sudah meningkat dari bulan sebelumnya.
Bersamaan dengan itu, situasi darurat Jepang kini diperpanjang hingga 31 Mei 2020. Otomatis banyak warga Jepang yang mulai mengalihkan lokasi kegiatan sehari-hari mereka ke rumah mereka masing-masing. Jumlah warga bekerja di rumah yang pada bulan lalu belum sebanyak saat ini, dipastikan akan terus bertambah hingga pemerintah pusat menerapkan kebijakan terbaru pada bulan-bulan berikutnya.
Sumber: Yahoo! News, Abema TV