Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengumumkan pada hari Senin bahwa pemerintah Jepang telah memutuskan untuk mengangkat situasi darurat untuk pandemi coronavirus COVID-19 dari lima prefektur yang tersisa, mengakhiri keadaan darurat dari seluruh negara pada tengah malam, tepat saat masuk Selasa waktu setempat.
Deklarasi tersebut datang enam hari lebih awal dari pencabutan situasi darurat nasional pada 31 Mei yang dijadwalkan sebelumnya. Namun, Abe memperingatkan bahwa beberapa pedoman akan tetap berlaku dan bahwa orang harus terus melakukan tindakan pencegahan terhadap COVID-19, karena penyakit ini belum diberantas.
Lima prefektur yang masih dalam keadaan darurat adalah Tokyo, Chiba, Saitama, Kanagawa, dan Hokkaido. Abe, Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, Menteri Kesehatan Katsunobu Kato, dan Menteri Revitalisasi Ekonomi Yasutoshi Nishimura bertemu pada hari Minggu dan menyimpulkan bahwa tingkat infeksi telah menurun di prefektur ini. Abe kemudian bertemu dengan panel penasehat ahli pada hari Senin sebelum mengumumkan pengangkatan.
Jumat lalu, pemerintah Tokyo menjabarkan roadmap tiga fase untuk pembukaan kembali. Pada fase pertama setelah pemerintah Jepang mengangkat keadaan darurat, museum, perpustakaan, sekolah reguler, fasilitas olahraga, dan fasilitas serupa akan mulai dibuka, tetapi tidak ada tempat duduk untuk penonton yang diizinkan sampai fase kedua. Tokyo meminta bar dan restoran lain tutup pukul 8:00 malam dalam situasi darurat, tetapi akan meminta mereka untuk menutup pada pukul 10:00 malam setelah situasi darurat berakhir.
Fase kedua bisa dimulai pada akhir pekan yang akan datang ini, tetapi paling lambat tiga minggu dari sekarang. Setelah Tokyo menentukan bahwa kondisinya benar, bioskop dan teater pertunjukan, tempat les dan sekolah mengemudi, ruang pertemuan dan pameran, toko yang menawarkan barang dan jasa yang tidak vital, dan fasilitas serupa akan dibuka kembali pada tahap kedua. Kemudian, arcade, taman hiburan, pachinko, kafe manga, lapangan tembak, tempat perjudian, dan fasilitas serupa akan dibuka kembali pada fase ketiga jika lebih banyak kondisi pemerintah dipenuhi. Juga, Tokyo akan meminta bar dan restoran lain tutup pada tengah malam di fase ketiga.
Jumlah maksimum peserta di acara akan dibatasi hingga 50 selama fase 1, 100 di fase 2, dan 1.000 di fase 3. Tokyo secara khusus meminta bahwa live house (tempat musik live indoor yang lebih kecil), restoran dengan hiburan (seperti klub malam), fasilitas karaoke, pusat kebugaran, dan fasilitas serupa dengan risiko tinggi infeksi kluster tetap tertutup di salah satu dari tiga fase ini. Tokyo akan memutuskan bagaimana menangani tempat-tempat ini nanti, berdasarkan pedoman pemerintah nasional.
Sumber: ANN