Halo Minnaaa gimana kabar? Baik yaaa. Kita review sedikit pembahasan minggu lalu dulu yuk. di Boku no Hero Academia chapter yang lalu keadaan kota kacau, banyak pahlawan yang mengundurkan diri. Hiuhhh udah kayak pegawe kantoran aja ya. Disisi lain masih banyak pahlawan yang masih belum pulih salah satunya Endeavour. Dia keliatannya frustasi karena mengingat apa yang sudah anaknya Touya lakukan. Saat kebingungan itu, dia didatangi oleh keluarganya termasuk istrinya Rei. Bagaimana kelanjutannya? Yuk masuk kepembahasannya.
Pernikahan Quirk
Endeavour muda datang ke kediaman keluarga Himura untuk menikahi anak perempuan keluarga itu yaitu Rei. Keluarga ini memiliki Quirk Es jadi Endeavour rasa ini cocok untuk memperkuat keturunannya di masa depan. Untung aja Rei cakep ya, kalau enggak bayangin sekalipun Endeavour bisa mix quirknya jadi lebih kuat tapi keturunannya buruk rupa semua hahaha. Walaupun Rei tau kalau itu hanya pernikahan quirk tapi dia masih mau menerima Endeavour demi keluarganya. Di masa sekarnag kita tau Rei sepertinya sangat tersiksa tapi dia bersedia mendatangi Endeavour kerumah sakit demi ngomongin masalah anak tertua mereka Touya.
Ambisi Endeavour
Touya terlahir dengan Quirk api Endeavour tapi dengan gen tubuh ibunya. Itu membuat dia memiliki api yang kuat tapi tubuhnya tidak bisa menahan kekuatannya. Touya kecil selalu berusaha mengajak ayahnya untuk berlatih tapi dia selalu menolak. Sepertinya Endeavour memang tidak mau memaksa anaknya itu untuk seperti dirinya. Endeavour tak sejahat yang kita tau dulu, dia ternyata cukup memikirkan anaknya hiks terharuuu. Oke lanjut. All Might yang semakin bersinar membuat Endeavour semakin berambisi, dia terus membuat anak sampai akhirnya lahirlah Shoto yang merupakan manifestasi sempurna dari ambisinya.
Beban Berat Touya Kecil
Touya kecil tidak terlalu suka dengan kelahiran adik kecilnya Shoto. Hatinya sudah terbakar ambisi, dia berlatih keras agar bisa melampaui ayahnya. Tiap kali dia selesai latihan, badannya pasti penuh luka bakar. Endeavour berusaha membuat Touya berhenti, tapi dia tidak mau dengar. Touya kecil berusaha melampau ayahnya kerena ayahnya adalah Endeavour dan itu beban berat bagi seorang anak kecil penuh ambisi. Mimin mengerti apa yang Touya kecil rasain, cukup miris dan bikin sedih sihh. Saking tertekannya Touya dia sampai mencoba untuk menyerang adik kecilnya Shoto. Masa lalu keluarga Endeavour memang tidak seburuk yang kita tau dulu, tapi tetap saja masa lalu mereka jauh dari kata indah.
Yosh minnaaa, masa lalu keluarga Endeavour sedih banget yaa. Hikss mimin sedih baca tentang masa kecil Touya. Gak heran dia bisa tumbuh jadi penjahat kayak Dabi. Tapi siapa yang bisa disalahin? Endeavour? Tapi dia kan gak maksa Touya buat jadi kayak dia. Hhmmm ribet ya, semoga saja diakhir ada penyelesaian yang bagus buat keluarga ini.
Bagaimana menurut kalian? Wajarkah Touya menjadi seperti sekarang? Menurut kalian apakah bisa Touya kembali menjadi baik? Kita tunggu saja pembahasannya di chapter berikutnya.
Silahkan tulis pendapat dan komentar kalian tentang chapter ini di kolom Komentar
Jika kalian suka sama review mimin kasih bintang 5 ke review ini yaa