Review Boku no Hero Academia Chapter 304 – Rapat Pengguna One For All

Posted on

Di Boku no Hero Academia chapter yang lalu dua pahlawan top ngasik dukungan ke pahlawan nomor satu kita Endeavour. Mereka nyelonong masuk ke ruangan tempat Endeavour dan keluarganya diskusi. Hawks dan Beast Jeanist memberi support padanya. Selain itu dia juga berniat bertanya soal One For All tapi Endeavour hanya tau sekilas tentang itu. Bagaimana kelanjutannya? Yuk masuk kepembahasan.

Rapat Pendahulu One For All

Di alam bawah sadarnya deku menghadiri rapat para pengguna One For All. Terlihat disana ada 8 mantan pengguna One For All termasuk All Might yang berbentuk menyerupai api. Nahhh ada yang aneh disini, ada dua orang yang tidak duduk dan malah nempelin kepalanya ke tembok. Siapa mereka? kita belum tau. Disana mereka ngomong soal Quirk One For All yang ternyata memakan daya hidup seseorang. Ini dijelaskan oleh Shinomori, pengguna keempat quirk itu. Shinomori adalah seorang petapa yang mengasingkan dirinya di hutan. Karena dia tau kl dia gak cukup kuat untuk mengalahkan All For One dia menjaga kekuatan One For All untuk diwarisi oleh generasi berikutnya.

Pertemuan para pendahulu One For All
Pengguna Terakhir One For All

Shinomori mati di usia 40 tahun karena quirk One For All menggerogoti daya hidupnya. Ini tidak dialami oleh All Might. Tau kenapa? Karena dia tidak punya quirk sama seperti Deku Boom hahahaha. Jika mereka penerima One For All tidak memiliki quirk sama seperti menuangkan minuman ke gelas yang masih kosong. Itu yang dirasa menjadi penyebab kenapa All Might bisa menggunakan kekuatan itu dalam waktu yang lama. Timbul masalah baru. Makin lama, makin sedikit manusia yang lahir tidak punya quirk sama seperti Deku dan All Might. Potensi maksimal quirk ini hanya bisa didapat oleh orang tanpa quirk. Ini membuat mungkin saja Deku adalah pengguna terakhir One For All. Setelah diberitahu tentang itu, masuklah ke topik utama. Deku diminta oleh Nana Shimura untuk membunuh Shigaraki untuknya.

Deku Pengguna terakhir One For All

Yosh Minnaaa berakhir sudah pembahasan chapter ini. Seru yaaa, mimin penasaran sama para pengguna One For All sebelumnya. Terutama mereka yang nempelin kepalanya ke tembok. Sementara yang lain duduk mereka malah nempelin kepalanya ke tembok. Kenapa? Itu yang muncul di kepala mimin, apakah mereka sebegitu gak bergunanya? Hahaha semoga aja di chapter depan ada dibahas.

 

Gimana menurut kalian? Kenapa 2 pendahulu One For All itu nempelin kepalanya? Apakah deku akan menjadi yang terakhir? Apakah deku mau menerima permintaan Nana Shimura? Kita tunggu saja pembahasannya di chapter berikutnya.

 

Silahkan tulis pendapat dan komentar kalian tentang chapter ini di kolom Komentar
Jika kalian suka sama review mimin kasih bintang 5 ke review ini yaa

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *