Mendapat layanan yang suboptimal dari jasa pengiriman barang itu sesuatu yang sayangnya pernah dialami siapa pun. Hanya saja akun akun Twitter dari profesor universitas Hajime Ishikawa (@hajimebs) menunjukkan kepuasannya pada layanan dengan mengunggah tiga foto dengan pesan berikut.
ポストに葉っぱが入っていた。ちゃんと消印押してある pic.twitter.com/HS8P4IJv38
— Hajime B. S. Ishikawa (@hajimebs) May 13, 2021
“Sehelai daun tiba di kotak pos. Dengan perangko yang ditempel dengan benar.”
Daun dengan perangko 120 yen dan alamat itu adalah bagian dari eksperimen Ishikawa, di mana dia mengirimkannya dari Kantor Pos Jepang untuk alamat rumahnya. Dirinya menjalankan Tarayou Project (“Ilex Latifolia Project”) untuk menyebarkan kesadaran tentang pohon Ilex Latifolia. Daun pohon tanaman holly asli Jepang selatan dan Cina timur dan selatan ini dikenal dapat ditulisi, sama seperti daun palem tertentu yang digunakan untuk menulis oleh orang India kuno.
Pohon Ilex latifolia telah menjadi simbol SBC (Student Build Campus) yang terletak di β Village Kampus Shonan Fujisawa Universitas Keio di Prefektur Kanagawa, dan Proyek Tarayou bertujuan untuk berbagi keajaiban pohon dengan dunia, bahkan mendirikan sebuah situs dan akun Instagram untuk berbagi aktivitas mereka secara online.
Sebagai profesor di Fakultas Ilmu Lingkungan dan Informasi Universitas Keio, Ishikawa ingin memperkenalkan kepada mahasiswa dan masyarakat luas tentang keajaiban pohon Ilex Latifolia, tidak hanya karena keunikannya, tetapi juga potensinya sebagai alternatif ramah lingkungan untuk alat tulis tradisional.
Ishikawa ingin mengingatkan peminat bahwa daun yang belum diproses itu dapat merusak atau menodai barang pos lainnya, jadi siapa pun yang mempertimbangkan untuk mengirim daun melalui pos harus berkonsultasi dengan staf kantor pos sebelum mengirimnya, karena ini di luar jenis barang yang biasanya ditangani oleh layanan pos.
Sumber: Soranews