Liciknya Ketua CCG yang Baru – Review Tokyo Ghoul:RE 2 Episode 06

Posted on

Dalam episode sebelumnya, Kaneki mengumumkan kalau dirinya adalah Raja Mata Satu yang baru, serta membentuk kelompok baru yang bernama Goat untuk menciptakan dunia di mana masyarakat dan ghoul dapat hidup bersama.

Goat terdiri dari mantan anggota Aogiri Tree, orang-orang Anteiku, orang-orang bekas eksperimen Kano, serta anak buah penyidik Arima Kishou. Jadi tidak hanya ghoul saja yang menjadi anggotanya.

Jika di episode sebelumnya banyak perubahan yang terjadi di sisi ghoul sedangkan di sisi CCG hanya sedikit saja yang disinggung. Nah kira-kira di episode ini bagaimana ya? Langsung saja cekidot.

Rencana Pembersihan CCG

Gambar: Furuta Sota

Dengan ditemukannya surat wasiat dari ketua CCG sebelumnya, merekomendasikan Furuta Sota sebagai ketua yang baru, melihat kalau ghoul akan lanjutkan penyerangannya ke markas CCG. Maka mereka akan menaruh satu penyidik terkuat, yang kekuatannya setara dengan Arima Kishou, yakni Juzo Suzuya. Sedangkan penyidik yang lainnya, mereka akan ditempatkan di setiap distrik. Karena ada dugaan, ghoul akan menyerang setiap distrik untuk pengalihan lalu baru ke markas CCG. Ini yang diantisipasi oleh Furuta.

Di malam harinya, semua terjadi berdasarkan dugaan Furuta, ghoul dengan penampilan badut, atau yang disebut dengan Pierro, melakukan penyerangan di setiap distrik, salah satu metodenya ialah dengan memberikan balon gratis ke setiap orang, yang ternyata, balon tersebut sudah terisi bom yang bisa membunuh orang. Begitu juga di daerah pusat CCG, mereka juga hadir.

Badut ghoul, Pierro

Gambar: Badut ghoul, Pierro.

Langsung saja semua penyidik yang sudah sedia di masing-masing distrik, ikut beraksi pula. Tanpa terkecuali Juzo Suzuya.

Suzuya menyerang pasukan Pierro

Gambar: Suzuya menyerang pasukan Pierro

Tetapi ada yang aneh dari badut ghoul ini, jumlah mereka memang terbilang banyak. Hanya saja, mereka sangat lemah, bahkan ada yang tidak melakukan perlawanan. Ternyata setelah, topeng-topeng ini dibuka, para badut ini tidak semuanya ghoul, ada juga yang manusia. Secara tidak langsung, CCG juga membunuh manusia. Setelah mengetahui ini, para penyidik diperintahkan hanya membunuh badut yang menyerang, dan pastikan siapa dibalik topeng tersebut.

Manusia berpenampilan Pierro

Gambar: Manusia berpenampilan Pierro

Urie Kuki VS Donato Porpora

Donato Porpora

Gambar: Donato Porpora

Setelah penyerangan oleh Pierro ternyata pasukan-pasukan Clown lainnya, terutama yang kuat juga bermunculan. Kedua di antaranya, Uta dan Donato. Uta melawan Juzo, sedangkan Donato melawan Urie.

Lewat pertarungan ini, kita mengetahui kalau dulu yang menangkap Donato ialah ayah dari Urie Kuki. Serta menggunakan ini untuk terus memprovokasi Urie. Ketika musuh semakin tertekan maka konsentrasinya akan buyar, dan itu akan membuat dia menjadi mudah diserang. Ini disadari oleh Donato dengan benar. Bahkan mata Urie, biasanya hanya satu mata saja yang berubah, ketika menggunakan kagune, tapi kedua matanya berubah, dan membuatnya kehilangan kendali serta setara dengan kakuja. Namun berkat ini dia mampu mengalahkan Donato.

Urie Kuki

Urie Kuki

Gambar: Urie Kuki

Pasukan Quinx yang Baru: Oggai

Setelah penyerangan ke markas CCG sudah selesai. Banyak penyidik yang merasa bersalah karena secara tidak sengaja membunuh manusia yang bernampilan Pierro. Furuta memanfaatkan perasaan bersalah ini untuk mengkambinghitamkan (lagi) ghoul, untuk mempersatukan penyidik-penyidik ini, ditambah, Furuta juga mengumumkan pasukan quinx yang baru bernama Oggai dengan menjadikan Mutsuki sebagai ketuanya.

Mutsuki (paling kanan)

Gambar: Mutsuki (paling kanan).

Dengan perasaan yang bersalah dan memperoleh pasukan kuat yang baru. Menambah semangat-semangat penyidik untuk membasmi ghoul.

Tapi ada yang perlu digarisbawahi ya minna-san. Pertama-tama jangan ketukar dengan oppai ya istilah Oggai. Kedua bahwa itu semua, dari mulai penyerangan Pierro, melibatkan manusia, membuat penyidik merasa bersalah, serta surat wasiat, kesemua itu merupakan rencana Furuta. Kesemua itu untuk membuat Furuta menjadi pemimpin yang karismatik, sehingga bawahannya, mau tidak mau akan patuh.

Furuta Sota

Gambar: Furuta Sota

Dari episode ini, kita bisa mengetahui bagaimana taktik yang digunakan oleh masing-masing “raja” ini dalam memerintah. Jika Furuta melalukan rencana selicik di atas, sedangkan Kaneki mungkin lebih terus terang , walaupun keduanya sama-sama setengah ghoul setengah manusia. Dan kekuatannya memang melebihi Arima ataupun Eto. Tetapi kepemimpinan mereka amatlah berbeda. Jika kalian menonton Overlord, maka kalian bisa memahami Furuta dengan baik. Dia menciptakan si jahat sekaligus juga si baik.

Kira-kira bagaimana ya kelanjutannya? Jadi nggak sabar melihat pertarungan Kaneki dan Furuta. Kalau kalian lebih memilih menjadi kubunya Kaneki atau Furuta? Silahkan tuliskan komentar kalian di bawah. Mari bertukar pikir dengan lepas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *