Melanjutkan artikel yang ditulis oleh saudara Dedemit, informasi terbaru terkait proyek anime “Grisaia: Phantom Trigger” diumumkan. Melalui akun twitter resmi mereka, staff proyek anime ini merilis video promosi kedua mereka. Di dalam video tersebut, terdapat informasi terbaru terkait waktu penayangan dan seiyuu untuk protagonis, Aoi Haruto. Selain itu, diperdengarkan juga lagu ending yang berjudul “Sayonara no Wakusei” yang dibawakan oleh Yoshino Nanjo.
Terkait waktu penayangan, diketahui bahwa akan ada pengunduran screening episode 1 dan 2 yang dijadwalkan akan ditayangkan tahun ini menjadi tanggal 26 Januari 2019. Screening ini akan digelar di teater United Cinema Aqua City Odaiba di bilangan Daiba, Tokyo. Akibat pengunduran ini, maka distribusi Blu-Ray Disc dan hadiah kepada para penyokong di Kickstarter akan tertunda hingga proses produksi anime ini selesai. Sementara itu, kelanjutan screening anime akan diadakan pada musim semi tepatnya pada tanggal 15 Maret 2019. Lokasi screening ini digelar di EJ Anime Theather Shinjuku dan 3 bioskop lainnya. Screening akan digelar selama 90 menit.
Penjualan tiket screening pertama dibuka pada 22 Desember 2018 dan dapat dipesan di Lawson terdekat. Pihak Frontwing sebagai developer juga menjual kartu MoviTicke di Comiket ke-95 pada 29 Desember – 31 Desember 2018. Tiket ini dihargai sebesar 1500 Yen (Sekitar 190 ribu Rupiah).
Selain informasi terkait screening, seiyuu yang akan mengisi suara Aoi Haruto adalah Tsubasa Yonaga. Suami dari seiyuu Yuka Nishigaki ini mengisi slot terakhir dalam proyek anime ini. Seperti yang diketahui, di dalam visual novelnya Aoi Haruto tidak menggunakan pengisi suara.
Sinopsis cerita :
Setelah insiden Heath Oslo, keberadaan organisasi anti teror US-Jepang CIRS menjadi sebuah informasi publik. CIRS kembali dibuat dari bawah ke atas, dan banyak divisi yang membutuhkan operasi tersembunyi menjadi sebuah agensi baru bernama SORD (Social Ops, Research & Development).
Tujuan dari SORD adalah membina generasi baru yang dapat melindungi negara melawan ancaman di masa depan. Untuk tujuan itu, SORD mendirikan sekolah-sekolah di seluruh negeri. Akademi Mihama, atau setidaknya apa yang tersisa dari akademi tersebut sudah akan ditutup, namun diberikan tujuan ‘baru’ untuk melatih generasi baru sebagai spesialis.
Akademi Mihama yang baru menjadi rumah kepada berbagai macam kelompok murid, yang setiap hari bekerja untuk mengasah kemampuan mereka, kadang sambil bekerja. Mihama kemudian kedatangan seorang gadis yang senang membawa pistol dengan peluru asli. Tidak memperdulikan keselamatan diri, para murid kemudian diberikan misi-misi berbahaya, demi kelangsungan dunia.
Sumber : Getchu