Assalamualaikum!
Hae, minna-san~
Boku ga modotteshimashita! (?) :’3
Apakah kalian merindukan ane setelah sekian abad ane berhibernasi tak kunjung update untuk kalian? Baiklah, abaikan ocehan ane barusan yakk.. :’v ahehehh :’3
Karena kemaren ane ngebahas tentang rumah tradisional yang ada di Jepang.. Sekarang ane bakal ngebahas mengenai rumah tradisional asal Indonesia. Hmph, karena di Indonesia sendiri memiliki banyak jenis rumah tradisional jadi ane ane milih salah satu aja yak.. :’3 Kalo ane nulis semua.. takutnya tangan ane ngga sanggup buat mengetiknya… :’3 aheheheh maap yak! :’3
Jadi untuk mewakilinya ane bakalan milih rumah tradisional yang merupakan asal dari masakan rendang.
Yap! kali ini ane bakal ngebahas mengenai rumah gadang!
Apa sih yang menyebabkan rumah tradisional itu tahan terhadap bencana gempa?
Simak terus ya~
Di Sumatera Barat, Padang banyak di temui rumah gadang yang menjadi ikonik dari tempat itu.
Selain menjadi ikonik dari kota padang, Untuk membangun rumah gadang sendiri memiliki ketentuan-ketentuan tersendiri yang harus diperhatikan. Misalnya saja jumlah kamar yang ada sesuai dengan jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya lalu di bangun diatas sebidang tanah milik keluarga agar dapat diwarisi dan dimiliki oleh perempuan keluarga tersebut.
Selain itu rumah gadang juga memiliki banyak fungsi lainnya seperti musyawarah keluarga, pewarisan adat, dan lain sebagainya. Tau ngga sih? Rumah gadang sendiri dianggap tempat yang suci bagi masyarakat minang lho! *-*)/ Hingga setiap orang yang ingin masuk kedalam rumah gadang harus mencuci kakinya terlebih dahulu.
Menurut beberapa sumber yang ane baca, rumah gadang memiliki kurang lebih 19 elemen yang memiliki makna simbolis guys! banyak yak guys!! *-*)/ Tenang bakalan ane kasih tau kok, yaitu:
- Gonjong
- Tuturan (diatas) Dompa-dompa (dibawah)
- Singok
- Sayo singok
- Pereng
- Sondak langik
- Pamipiran
- Kayu pacah ruang
- Redeang suduik
- Papan sibalik
- Jambua
- Papan galuang
- Silangko (Luar) Kolong (Dalam)
- Tarawang
- Pintu ketek
- Kalangkang
- Papan banyak
- Janjang
- Pintu gadang
- Papan sakapiang
- Lambai-lambai
Pasti pada kalian pada bertanya kenapa bentuknya begini kenapa bentuknya begitu.
Yang pasti bentuk-bentuk yang ada pada rumah gadang ini memiliki arti simbolik tersendiri seperti yang ane bilang di awal. Seperti gonjong yang memiliki bentuk seperti tanduk kerbau melambangkan harapan untuk mencapai tuhan.
Nah,
Mereka juga memiliki lumbung padi yang di namai dengan Rangkiang. Rangkiang ini memiliki fungsi yang berbeda sesuai dengan nama yang ia miliki, guys~
Semisal, Rangkiang sitangka lapa itu berisi beras untuk sumbangan kedesa miskin dan desa yang kelaparan lalu ada Rangkiang sibayau-bayau yang berisikan beras juga untuk kebutuhan sehari-hari.
Di tanah minang memiliki ajaran filsafat yang berasal dari alam yaitu “Alam takambang jadi guru”.
Ukiran yang ada pada rumah gadangpun terinspirasi dari alam. Dasar ukiran rumah gadang adalah garis melingkar atau persegi. Terkadang berbentuk cabang atau ranting yang masuk atau keluar, geometri, daun dan lain sebagainya.
Ternyata guys,
Nenek moyang kita ini jauh lebih maju dari kita loh! kenapa bisa gitu ya~?
Itu karena pada saat itu mereka sudah mampu membangun rumah dengan kontruksi rancangan untuk menahan guncangan gempa. Dengan daya lentur dan soliditas, rumah gadang dapat bertahan hingga kekuatan 8 skala richter loh!! Ajib ngga tuh?! O-O)/
Dan ini merupakan salah satu rahasia mengapa rumah gadang yang merupakan salah satu dari rumah tradisional Indonesia tahan terhadap guncangan gempa yaitu mereka tidak menggunakan paku dalam pembangunan rumah tersebut. Namun, mereka menggunakan pasak sebagai penyambung antar kayu yang satu dengan kayu yang lainnya. Hal ini yang membuat bangunan memiliki sifat yang lentur dan getaran yang datang dari tanah terhadap bangunan terdistribusi ke semua bangunan. Jadi, kalo kata gempa terjadi rumah gadang hanya akan berayun mengikuti dari ritme gempa tersebut. Bahkan bapak Dharmansyah yang merupakan seorang ahli konstruksi Sumatra Barat mengatakan bahwa bangunan rumah gadang ini 300 lebih maju pada zamannya. O-O)/ Wow banget yakk!
Ane juga pernah dari guru sejarah ane disekolah,
“Saat ini jika seseorang belum memiliki gedung atau apartemen maka mereka belum dianggap sebagai orang yang berada atau orang kaya. Dahulu, orang-orang membangun rumah hanya menggunakan kayu. Jika ada seseorang yang mampu membangun sebuah rumah berlantai dua dia sudah dianggap sebagai orang kaya di tempat itu.”
Hmph, ane jadi pengen ngebuat rumah panggung yang dari kayu itu.. :’3
Yaaaa, mungkin suatu saat ane bakal ngebuat rumah kaya gitu.. :3
Sampe disini dulu yakk gaes..!
Kalo ada salah mohon koreksinya, yakk :3
At last but not least,
Salam!
The post About Indonesia :”Apa Penyebab Rumah Tradisonal Tahan Gempa?” appeared first on Anidesu.