Alurnya Lamban? Ini Akar Masalah Anime Boruto!

Posted on

Duniaku.net – Anime Boruto sudah mencapai 115.

Yang menakjubkan adalah dari 115 episode itu, alur yang terasa benar-benar penting untuk cerita Boruto terasa sedikit.

Masalahnya begini, anime dan manga Boruto sama-sama memperkenalkan Kawaki di adegan pembuka.

Baik anime dan manga kemudian sama-sama lambat memperkenalkan Kawaki. Namun sekarang di manga, Kawaki sudah sepenuhnya tampil, sejarahnya diperlihatkan, dan musuh sejati Boruto sudah menampakkan diri.

Di sisi lain, ini sudah 115 episode dan anime Boruto masih belum membahas topik itu sama sekali.

Kenapa alurnya lamban begini? Saya merasa akar masalah anime Boruto sebenarnya sederhana.


CONTINUE READING BELOW


Manga Bulanan, Anime-nya Mingguan

Pada dasarnya, anime itu selalu harus kejar-kejaran dengan manga.

Kalau kamu pernah melihat Gintama, kamu mungkin pernah mendengar Gintoki menjelaskan trik-trik studio anime untuk menangani kejar-kejaran dengan cerita di manga.

Walau Gintoki menjelaskannya dengan kocak, penjelasan Gintoki ini valid dan rasanya sudah kamu dapati di berbagai anime.

Masalahnya? Manga Boruto itu bulanan.

Untuk manga bulanan, pendekatan yang biasanya diambil studio adalah format anime season. Contoh paling populer saat ini adalah Attack on Titan.

Boruto ditayangkan dengan format mingguan tanpa season, jalan terus kecuali ada jeda libur satu-dua pekan, seperti Naruto dulu.

Kalau saja anime Boruto dibikin setelah manga-nya jalan jauh, masalah ini mungkin minimal tidak akan terlalu buruk.

Namun ada masalah kedua.

Anime Boruto Dibikin Terlalu Cepat

Di Jump Festa Desember 2016, diumumkan kalau anime Boruto bakal tayang mulai dari 5 April 2017.

Sementara itu, manga Boruto baru diluncurkan 9 Mei 2016.

Pada bulan Maret 2017, manga Boruto bahkan belum memulai cerita barunya sendiri. Itu Ukyo Kodachi dan Mikio Ikemoto baru selesai menyajikan ulang kisah movie Boruto.

17 April 2017, duo Kodachi dan Ikemoto baru memulai kisah orisinal, yakni urusan Boruto dengan Tentou Madoka yang berujung ke Shojoji dan geng Mujina. Masalah yang kemudian mengawali disebut-sebutnya organisasi Kara di Boruto.

Kalau saja anime dan manga jalan sendiri-sendiri sih mungkin tidak masalah. Namun kemudian ada indikasi kalau anime ingin menyusul cerita manga, terlihat dari keberadaan sosok misterius yang menyergap Katasuke, serta desain Momoshiki yang mirip dengan manga, dan kemunculan segel Karma di tangan Boruto.

Karena anime-nya mulai terlalu cepat, dan tempo manga-nya adalah manga bulanan, upaya anime untuk tetap mengikuti cerita manga membuat plot anime Boruto menjadi seperti ini, kalau mengikuti grafik bikinan Gintoki.

Alur Anime Orisinal yang Kurang Epik

Solusi bagi Boruto untuk mengulur waktu sebenarnya adalah menyajikan deretan alur orisinal yang minimal bisa menghibur penonton sampai tiba saatnya untuk mengejar manga-nya.

Masalah anime Boruto selanjutnya adalah, alur anime orisinal ini sendiri banyak yang terasa kurang oke.

Alur-alur yang oke biasanya adalah yang mengadaptasi novel atau manga yang sempat digarap Kishimoto. Masalahnya, walaupun oke, ada beberapa alur adaptasi ini yang pada dasarnya ya filler. (Kisah Mirai Sarutobi, Hari Orang Tua dan Anak).

Sementara itu, untuk yang benar-benar orisinal, biasanya ada masalah seperti,

-Ceritanya terasa terlalu remeh karena konfliknya cuma begitu. (Masalah Jugo dan Segel Kutukan di Unggas).

-Musuh-musuhnya disajikan kurang mengancam dan tidak berkesan. (Alur Tamasya Kirigakure, alur Geng Byakuya, alur Misi Genin)

-Termasuk alur panjang tapi kerasa filler. (Alur Chocho).

Kadang, studio anime mencoba mengulang cerita lama Naruto, seperti di alur Misi Genin. Di alur ini, Tim 7 pada intinya harus melawan dua missing nin untuk urusan akta jembatan. Saat ditayangkan, alur ini mengingatkan pada kisah Zabuza dulu.

Tapi musuh utama alur itu disajikan begitu remeh dan tidak seberkesan Zabuza.

Pada akhirnya, alur orisinal yang bisa menampilkan musuh mengancam beneran hanya Sumire dan Nue di awal, Kakashi dan para guru di ujian kelulusan Akademi, serta alur Iwagakure di mana geng Ku beneran terasa sebagai ancaman serius.

Masalah alur Iwagakure hanya plot yang itu sempat muter-muter panjang sebelum sampai ke bagian bagusnya.

Kok Bisa Begini?

Saya cuma bisa berspekulasi, tapi sepertinya akar masalah anime Boruto yang sejati adalah pihak stasiun TV atau studio animasi ingin cepat-cepat memiliki pengganti Naruto setelah Shippuden tamat.

Mau kamu suka, mau tidak, tak bisa dikesampingkan kalau Naruto adalah anime yang luar biasa hits. Bukan hanya di Jepang, ninja oranye yang satu itu juga populer di Amerika hingga Indonesia.

Bahkan Shippuden pun ada bau-bau tidak rela ditamatkan. Mungkin kamu masih ingat kalau setelah duel akhir Sasuke dan Naruto, anime ini masih lanjut dengan filler dan episode orisinal tentang Ketsuryugan.

Jadi tidak heran kalau misalnya anime Boruto kemudian dikebut, karena studio animasi atau stasiun TV butuh pengganti Naruto, lalu kita berada di situasi sekarang ini.

Tapi yah, itu hanya analisis saya. Gimana pendapat kamu soal akar masalah anime Boruto? Sampaikan di kolom komentar!


Mau coba berbagai game dan VR buatan dalam negeri secara gratis? Raih banyak hadiah secara gratis, dan main sepuasnya? Yuk kunjungi BEKRAF Game Prime 2019, di Balai Kartini Jakarta, hari Sabtu dan Minggu, 13-14 Juli 2019. Acaranya gratis lho guys, jadi daftar sekarang ya di sini!








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *