Animator veteran, Toshiyuki Inoue menulis rangkaian kicauan pada 2-3 Maret lalu terkait laporan dari Asosiasi Kreator Animasi Jepang (JaniCA) mengenai keadaan para animator. Di dalam kicauannya, Inoue menceritakan kondisi kerjanya pada masa mudanya.
本音を言えば動画一枚400円が適正と思う。なぜなら私の新人時代(35年程前)私の所属していた会社ではTVの原画1カット1700円に対し動画1枚160円でした。原画:動画は11:1〜10:1で現在に置き換えると原画4000円強なので動画は400円になります。いかに動画単価が置き去りにされてきたか判ります
— 井上俊之 (@181ino) March 1, 2019
Laporan yang dibuat oleh JaniCA memuat animator muda harus dihadapkan dengan kondisi kerja yang sangat keras di industri anime, bahkan kondisi ini juga berkembang di kalangan animator tua. Rata-rata animator muda yang berumur diantara 20 sampai 24 hanya mendapat gaji 1.550.000 yen (kurang dari Rp 200.000.000,-) per tahun. Gaji ini ternyata kurang 1 juta yen dari penghasilan rata-rata kelompok umur 20-24 nasional.
Inoue berkicau bahwa saat dirinya masih muda sekitar 35 tahun yang lalu, dia biasanya dibayar 160 yen/frame. Dia melanjutkan bahwa dirinya berharap standar gaji bisa naik hingga 300 yen, namun idealnya bisa 400 yen. NHK, media nasional Jepang melaporkan dalam programnya bernama “Close-Up Gendai+” pada tahun 2017, diantara animator biasanya mendapat 200 yen/frame.
Inoue juga menyatakan dalam kicauan yang sama bahwa setiap potongan key animation bernilai 1700 yen (Rp 217.236,-) pada 35 tahun yang lalu. Angka ini telah naik secara signifikan hingga 4000 yen pada masa modern ini. Bisa dilihat, nilai dari potongan key animation telah naik drastis dibandingkan kenaikan inbetween per frame bagi animator. Jika perbandingan harga key animation dan inbetweening ini sekitar 11:1 atau 10:1 di masa lalu, lalu untuk menjaga perbandingan tersebut saat ini, inbetween animation dapat dibayar 400 yen.
Faktor lain yang perlu dilihat adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat frame tersebut. 35 tahun lalu, Inoue mengenali orang-orang yang menggambar 1000 frame dalam satu bulan. Namun saat ini sangat sulit dilakukan karena kompleksitas dari desain karakter sehingga penggambaran akan memakan waktu yang lama. Sehingga diperlukan adanya kekomparatifan nilai terhadap animasi inbetween.
Animator inbetween muda, Tetsuya Sakurai mengatakan pada Februari lalu melalui livestreaming studio Trigger, bahwa dirinya dapat menggambar sekitar 10 frame inbetween per hari dan biasanya akan memakan waktu sejam per framenya.
Inoue juga berharap semoga pernyataannya dapat mendorong animator muda untuk berani untuk menegosiasikan gajinya dengan nilai yang lebih baik. Dia juga mengingatkan animator muda untuk tidak meminta gaji yang tinggi di awal karir, dan berharap pernyataannya digunakan sebagai faktor pengaruh. “Jika animator veteran ini mengatakan bahwa butuh waktu dua kali lipat untuk menggambar animasi di masa ini, lalu apakah harga saat ini dapat dianggap terlalu murah?”
Dirinya juga berekspektasi kepada bagian produksi bahwa reaksi mereka terhadap pertanyaan tadi diantaranya :
- “Wow! Aku tidak tahu”
- “Sungguh? Aku akan mencari tahu hal tersebut. Jika ternyata benar, kami akan melakukan sesuatu.”
- “Animasi sekarang terlalu mahal! Jika kita memotong setengah biaya key animation, maka hal ini tidak akan sama seperti sebelumnya!”
Inoue menyatakan bahwa perusahaan biasa akan menggunakan reaksi pertama, sementara perusahaan yang baik akan menggunakan reaksi kedua. Bagaimana yang ketiga? Maka itu adalah waktunya berhenti. Inoue cukup dibuat frustasi oleh beberapa perusahaan produksi dan komite produksi karena mereka sebenarnya bukan musuh, melainkan teman.
Dalam rangkaian kicauannya, Inoue membagikan informasi terkait orang terbaik untuk diajak bicara adalah produser yang simpatik. Mengapa? Hal ini dikarenakan mereka memiliki pengaruh besar terhadap pengaturan budget. Dia juga berpendapat bahwa jika berbicara dengan Asosiasi Animasi Jepang tidak akan menghasilkan apa-apa dikarenakan asosiasi ini memiliki hubungan terikat dengan perusahaan produksi animasi. Hal yang dapat kita ekspektasi setelah memberi permintaan tersebut adalah “Kami akan mencari masalah tersebut.”
Bahkan bagi JaniCA, yang sebenarnya adalah kelompok advokasi untuk pekerja di industri anime, selalu terhalang jalannya saat mencoba untuk melakukan perubahan untuk level teratas dari produksi animasi. Berdasarkan pernyataan Inoue, sutradara “Fullmetal Alchemist: Brotherhood” dan perwakilan JaniCA, Yasuhiro Irie melayangkan permintaan untuk mengadakan konferensi dimana animator dan perusahaan dapat bertukar pendapat dan memperbaiki jadwal produksi anime, namun permintaan ini diabaikan.
Inoue mencatat perubahan struktural tidak akan terjadi kecuali ada momentum yang datang dari berbagai stakeholder. Hal ini mengkonfirmasi bahwa animator muda tidak perlu melakukan pendekatan secara terburu-buru, terutama jika hal tersebut dapat mengancam pekerjaannya. Jika data dari laporan JaniCA dapat tersebar luas dan suara dari profil tinggi dapat berbicara maka level teratas (presiden perusahaan dan komitenya) dapat teryakinkan. Inoue berharap jika suara ini dapat didengar oleh Fair Trade Commision (lembaga ekonomi pemerintah) dan perusahaan agensi untuk merilis sebuah guidelines, maka akan ada momentum di saat itu.
Kicauan Inoue juga mendapat respon dari rekan animator lain seperti Akiko Nakano (Trinity Seven Movie 1: Eternity Library to Alchemic Girl). Nakano menceritakan bahwa 40 tahun lalu, frame animasi inbetween biasa dibayar 150 yen. Dia juga mengatakan kompleksitas dari menggambar pada masa modern ini, untuk dibayar 600 yen/frame masih terbilang cukup rendah. Mizue Ogawa (Shiki) merespon dengan mengatakan animator muda yang belum mempelajari tarif standar dapat mudah dikelabui dan akan dibayar dibawah harga standar. Ogawa juga mengatakan, 30 tahun lalu standar animator muda saat itu sekitar 80 yen/frame dan terpaksa menerima bayaran ini di studio regional selama 6 tahun.
JaniCA membuat laporan “Proyek Riset 2018 untuk Mengembangkan Seni Media: Simposium Laporan Kegiatan” pada 23 Februari 2019. Dilansir NHK, laporan tersebut sudah dihapus oleh JAniCA begitu juga dengan artikel NHK yang melaporkan informasi ini.
Sebagian dari kicauan Inoue telah dihapus olehnya. Dia juga mengatakan tidak akan mengkomentari segala pendapat yang tidak konstruktif. Jika ada yang ingin dibicarakan dipersilahkan untuk menghubungi JAniCA.
Sumber : ANN