Grand final Indonesian Esports Games 2018 sudah diadakan, tapi apakah pesan di balik meriahnya salah satu acara akbar Esports ini?
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Diaz Hendropriyono, resmi menutup babak grand final dari Indonesian Esports Games (IEG) 2018 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) dengan pidato tentang dukungan PKPI terhadap lingkungan Esports di Indonesia.
“Dukungan PKPI terhadap Esports bukanlah sekadar omongan. Kita menjadi satu-satunya partai yang memiliki Departemen Esports yang sudah diluncurkan pada September 2018 lalu. Dan kini, kita sukses menyelenggarakan turnamen Esports berskala nasional,” tegas Diaz.
Menurutnya, PKPI selanjutnya akan fokus memperjuangkan hak-hak atlet Esports yang selama ini masih terabaikan. Hal ini bermakna lebih banyak perhatian lagi akan muncul terhadap lingkungan Esports yang semakin berkembang pesar di Indonesia.
Lanjut Diaz, Dalam hal ini, atlet eSports seharusnya bisa mencantumkan profesinya di kolom pekerjaan pada Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM) atau bahkan pemberian visa khusus untuk atlet eSports asing yang hendak berkunjung ke Indonesia.
Acara babak grand final IEG 2018 yang diselenggarakan tanggal 26-27 Januari 2019 sendiri merupakan puncak dari turnamen yang telah berlangsung semenjak September 2018.
Terdapat lima cabang Esports yang dipertandingkan dan satu cabang Esports pertandingan persahabatan, yakni DOTA 2 yang dimenangi oleh PG Orca.
CONTINUE READING BELOW
Sementara itu, pemenang dari kelima cabang utama adalah Tommy Sugiarto dari gim Fighting Tekken 7, Boom ID dari gim FPS CS:GO, Capcorn dari gim FPS Point Blank, Bigetron dari gim Mobile Battle Royale Shooter PUBG Mobile, dan Boom ID dari gim Mobile MOBA Mobile Legends.
Menurut kamu sendiri, apakah lingkungan Esports saat ini adalah sebuah fenomena serius yang layak dipertimbangkan? Bagikan pendapatmu melalui kolom komentar!