Misterius, mempunyai skill yang tinggi, daapt bergerak dalam sunyi, berbahaya. Itulah sedikit deskripsi dari ninja, sekelompok ahli beladiri yang siap selalu melakukan tugas yang mungkin para samurai tidak mau bahkan tidak sanggup melakukannya seperti mata-mata, penyusupan, sabotase hingga pembunuhan. Sepanjang sejarah Jepang, banyak kasus pembunuhan yang terjadi kepada tokoh politik zaman feodal yang sangat sulit untuk dibuktikan karena kurangnya bukti. Masyarakat saat itu percaya jika kasus ini adalah hasil kerja ninja. Efektivitas ninja memang tidak diragukan lagi, tetapi karena sering menggunakan trik-trik “kotor” dalam menyelesaikan tugasnya, tidak sedikit yang tidak suka bahkan menghina ninja, terutama dari kalangan samurai. Lalu, bagaimana cara menjadi ninja itu sendiri?
Pada abad ke 15 dan seterusnya, ninja dididik tidak hanya berdasarkan garis keturunan seperti pelatihan kalangan samurai pada umumnya. Seorang master ninja dapat memilih murid atau penerusnya dari orang lain yang tidak memiliki hubungan darah. Ninja-ninja terkenal dalam sejarah Jepang biasanya berasal dari Provinsi Iga dan Koga.
Pelatihan ninja biasanya dimulai sejak usia dini. Hal ini dikarenakan agar para ninja nanti memiliki refleks, kecepatan, kekuatan serta kemampuan yang jauh melampaui orang dewasa pada umumnya. Seorang ninja umumnya dilatih seperti ini:
- Latihan keseimbangan
- Berlatih cara bernafas dalam air hanya berbekal bamboo kecil
- Berlatih ilmu pedang atau kendo
- Latihan melempar shuriken
- Latihan cara bertahan hidup di alam liar
- Evaluasi dari akumulasi pelatihan oleh master ninja sebelum misi pertama
- Kemampuan akrobatik
- Latihan cara menyusup ke dalam benteng
- Latihan teknik penyusupan berkelompok
Tempat latihan ninja berada di daerah pegunungan yang terpencil dengan tujuan serta untuk meningkatkan kemampuan dan ketangkasan murid ninja dan demi menjaga kerahasiaan pelatihan. Karena harus bergerak cepat dan tidak jarang ninja harus memanjat dinding yang tinggi demi menyelesaikan misi, maka murid ninja berlatih dengan cara yang tidak biasa. Contohnya, meloncati pepohonan bambu, keahlian beladiri tangan kosong, cara meracik ledakan dan racun, berenang hingga keahlian mengendarai kuda.
Tidak hanya melatih fisik, ninja pun melatih jiwa mereka. Pelatihan yang sangat keras dan intens ini mengharuskan seorang ninja untuk memahami batas kemampuannya melalui ketekunan, keselarasan dengan alam dan orang disekitarnya, serta harmoni. Dengan menguasai hal-hal inilah seseorang dapat dikatakan telah menjadi seorang ninja yang sejati.
Ninja biasanya memakai pakaian yang menyesuaikan misinya. Ketika ninja harus menjalankan misinya pada malam hari, setelan berwarna dark navy yang paling umum digunakan. Pakaian misi yang digunakan ninja sangat simple tetapi fungsional. Kimono ninja tidak memiliki ikatan agar menghindari tersangkut ketika memanjat. Ninja menggunakan tabi atau kaus kaki tradisional Jepang serta waraji atau sandal jerami. Agar identitas seorang ninja tetap terjaga, maka digunakanlah topeng dari kain yang hanya memperlihatkan mata.
Ninja menggunakan berbagai jenis alat dan senjata tergantung tipe misi yang harus diselesaikan, akan tetapi pada umumnya inilah beberapa senjata yang biasa dibawa ninja:
Katana
Ninja menggunakan katana yang berbeda dari yang dipakai oleh samurai. Katana pada ninja tidak memiliki lengkungan, lebih pendek dan memiliki karakteristik pedang yang tahan lama tetapi masih fleksibel. Hal ini dikarenakan seorang ninja meletakkan katana di punggung agar mempermudah keteka mereka harus memanjat dinding atau melewati rintangan.
Shuko
Shuka adalah sejenis senjata berbentuk seperti cakar terbuat dari lempeng logam yang multifungsi dan bisa digunakan sebagai senjata sekaligus alat untuk memanjat.
Shuriken
Nah ini mungkin salah satu alat yang paling terkenal dari seorang ninja. Senjata berbentuk bintang ini dilemparkan kepada musuh hanya sebagai alat pertahanan diri. Sebenarnya sangat sulit untuk dapat “membunuh” musuh hanya dengan shuriken, akan tetapi jika shuriken ini diolesi racun mematikan, maka shuriken yang kecil ini bisa menjadi salah satu senjata yang paling berbahaya.
Tetsu Bishi
Ini salah satu senjata penjebak ninja yang terlihat “remeh” tapi bisa paling “berhasil”. Benda tajam berbentuk duri dengan tiga sisi ini walaupun dilempar sembarang oleh ninja akan selalu mendarat dengan posisi duri tajamnya menghadap ke atas yang siap menembus kaki lawan yang kala itu hanya menggunakan sandal jerami.
Sebenarnya masih banyak lagi senjata ninja yang lain di mana penggunaannya bergantung pada jenis misi yang harus diselesaikan. Jika kamu tertarik lebih jauh, kamu bisa mengunjungi Museum Ninja Iga. Di museum ini terdapat rumah tinggal asli peninggalan ninja di mana terdapat dinding yang bisa berputar, pintu jebakan, ruang tersembunyi, lalau terdapat pula pameran dari alat dan senjata yang dulu dipakai ninja serta pertunjukan ninja menampilkan keahlian-keahliannya menggunakan senjata asli.
The post Begini Rupanya Cara Menjadi Ninja appeared first on Japanese Station.