Amerika Serikat adalah salah satu kiblat untuk industri gim selain Jepang. Tentu memamerkan karya di event-event gim yang digelar di Amerika adalah salah satu pencapaian tersendiri untuk developer Indonesia. Apalagi, jika mereka bisa mendapatkan ilmu-ilmu, mitra dan juga perjanjian bisnis baru dengan para pelaku industri game dari negara-negara lainnya.
Nah, bulan Maret 2019 mendatang, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia bekerja sama dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) akan membawa beberapa gim Indonesia untuk memamerkan karya mereka di Game Connection America 2019 (GCA 2019). Ini merupakan kelanjutan dari program Archipelageek yang sudah diinisiasi sejak tahun 2017 lalu.
Archipelageek sendiri merupakan sebuah inisiatif untuk membantu mempromosikan gim Indonesia di berbagai event, baik yang berskala nasional, regional, maupun internasional. Tujuan utamanya adalah mengakselerasi pertumbuhan industri gim dalam negeri lewat kolaborasi dengan pelaku industri lain baik dari Indonesia maupun dari luar negeri.
Tahun ini merupakan keikutsertaan kedua delegasi Indonesia di GCA. Tahun lalu, Archipelageek mengakomodasi delapan developer/publisher game Indonesia untuk memamerkan karya di Indonesia.
Untuk tahun ini, tercatat ada sepuluh developer/publisher gim Indonesia yang akan memamerkan karya selama dua hari (18-19 Maret) di GCA 2019 yang digelar di Oracle Park, San Francisco. Delegasi Indonesia tersebut antara lain:
- Megaxus
- Agate
- MassHive Media
- GameChanger Studio
- SEMISOFT
- Everidea
- GameLevelOne
- Wisageni
- Arsanesia
- CIAYO Games
Tahun lalu, GCA 2018 sukses mempertemukan beberapa developer/publisher Indonesia dengan mitra mereka. Contohnya ada Lentera Nusantara yang menggandeng Aksys untuk proyek Ghost Parade yang rencananya rilis tahun ini. Lalu ada juga Agate yang berhasil menggaet PQube untuk merilis Valthirian Arc: Hero School Story akhir tahun 2018 lalu.
“Industri gim kita berada dalam posisi yang kritis: pasarnya besar sekali, tapi mayoritas pengeluaran tersebut diserap perusahaan asing,” ungkap Cipto Adiguno, Deputi Akses Jaringan & Permodalan dari AGI. “Karena itu, kita harus mengembangkan industri ini agar bisa maju sebagai usaha berkelanjutan. Salah satunya dengan mencetak perjanjian-perjanjian bisnis di Game Connection America 2019 ini,” lanjutnya.
Bukan cuma pameran, tetapi juga mencari mitra kolaborasi baru
Sebagai salah satu event industri gim papan atas, GCA sendiri melabeli diri mereka dengan “The Deal Making Event”. Setiap tahunnya, event ini mendatangkan lebih dari 2.700 pelaku industri game dari seluruh dunia dan ada lebih dari 7.700 perjanjian bisnis yang terjadi.
Di event ini, selain memamerkan karya, developer gim Indonesia juga bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan mendiskusikan kolaborasi potensial dengan perusahaan-perusahaan gim dari seluruh dunia. . Tahun ini sendiri beberapa perusahaan gim dikonfirmasikan akan hadir seperti Bandai Namco, GoG, SEGA, Sony, Activision Blizzard, EA dan masih banyak lagi.
Dengan banyaknya pelaku industri gim papan atas yag ikut serta, tentu GCA 2019 menjadi tempat yang pas untuk developer dan publisher gim Indonesia untuk mendapatkan partner baru dan merencanakan kolaborasi potensial di masa yang akan datang.
Oiya, event Game Connection sendiri digelar dua kali setiap tahunnya. Selain GCA di Amerika yang digelar berdekatan dengan Game Developer Conference (GDC), ada juga Game Connection Europe yang digelar di Prancis.
Selamat untuk sepuluh developer/publisher gim yang terpilih! Semoga bisa membawa kolaborasi yang menjanjikan untuk mempercepat pertumbuhan industri game Indonesia ke depannya!