Kalau kamu mengikuti fan page Duniaku.net, kamu mungkin menyadari kalau saya dan Nyasu sejak pekan lalu menyajikan stream One Piece World Seeker.
Selama sepekan ini, saya juga memainkan World Seeker (dengan save-an berbeda supaya tidak mengganggu kenikmatan kalian yang menonton stream) untuk menilai seperti apa gim terbaru One Piece ini.
Hasil yang saya dapatkan sih menarik.
Simak review One Piece World Seeker di bawah ini!
CONTINUE READING BELOW
Cerita yang Fun dan Menarik
Kelompok Topi Jerami mengunjungi Prison Island untuk mendapatkan harta karun.
Masalahnya? Ternyata tidak ada harta karun. Itu adalah perangkap.
Luffy pun pada akhirnya harus mengumpulkan lagi teman-temannya dan menjelajah area-area dari Prison Island. Ancaman terbesarnya adalah Warden Isaac, sang kepala penjara.
Namun wajah-wajah akrab seperti Sakazuki, Rob Lucci, hingga Germa pun hadir untuk meramaikan plot.
Dari segi cerita, One Piece World Seeker terasa fun untuk saya.
Serius, saya membayangkan ini seperti movie-movie One Piece. Kisah yang liar dan epik, melibatkan kru Topi Jerami dan musuh-musuh mereka, dalam pergolakan yang menonjolkan tokoh orisinal seperti Jeanne dan Isaac.
Kalau cerita World Seeker disajikan di episode anime, atau bahkan di movie, saya rasa penggemar One Piece akan suka.
Gim One Piece tapi Pertarungannya Tidak Asyik
One Piece itu anime shonen. Jadi saya sebenarnya mengharapkan mekanik pertarungan yang seru.
Tapi yang saya dapati adalah… mekanik pertarungan gim ini masih harus diasah lagi.
Pertarungan melawan musuh biasa awalnya menyenangkan, namun berhubung pola pertempurannya itu-itu saja, setelah dua-tiga jam kamu bisa merasa bosan.
Gim ini juga menyuguhkan duel boss melawan musuh ikonik seperti Smoker, Pacifista, bahkan Sakazuki! (Yang di manga belum dihadapi Luffy setelah timeskip).
Namun duel-duel ini terasa kurang menggigit.
Saat sebagian besar cerita berkutat kepada pertempuran, mekanik pertempurannya sendiri terasa kurang oke ini terasa sebagai nilai minus besar.
Sebenarnya, bukan hanya pertarungannya saja yang kurang asyik. Sidequest gim ini juga banyak yang sekedar mengumpulkan barang, dan tidak memiliki konsekuensi menarik selain memberikan bonus.
Dunia yang Indah tapi Terlalu Sepi
Sejak pertama kali melihat trailer-nya, pendapat saya soal World Seeker adalah: visual gim ini ciamik.
Grafisnya benar-benar memperlihatkan seperti apa kalau animasi One Piece dikemas menjadi 3D. Jauh lebih baik daripada Jump Force yang rilis bulan lalu. (Desain realistis gim itu membuat Luffy dan beberapa tokoh terlihat aneh).
Bukan hanya tokoh-tokohnya, yang terasa banget sentuhan Eiichiro Oda, dunia World Seeker pun terasa menakjubkan.
Masalahnya? Saat kamu mengeksplorasi, dunia gim ini terasa sangat kosong.
Berhubung ini tahun 2019, dunia open world tapi hampa ini terasa kurang oke saat dieksplorasi.
Oh, dan ngomong-ngomong soal sepi, gim ini juga terasa sunyi di beberapa bagian karena minimnya musik dan suara latar.
Penggemar One Piece sih rasanya tetap bisa menikmati gim ini.
Cerita yang oke minimal akan membantumu melewati bagian-bagian membosankan gim. Visual gim ini juga menarik, dan interaksi-interaksi dengan tokoh Topi Jerami bisa menghibur para fan.
Selain itu, sistem skill dari Luffy (di mana kamu mengumpulkan poin untuk membantu Luffy mempelajari dan upgrade skill) juga bisa menyenangkan. Walau tidak masuk akal Luffy melupakan tekniknya sendiri, tetap asyik membangun karakter Luffy sesuai dengan gaya mainmu.
Cuma ya itu.
Dengan kelemahan seperti dunia sepi, sistem fighting yang terasa kurang terbangun, serta gameplay yang pada dasarnya linear dengan tambahan sidequest seadanya, saya jadi bertanya-tanya: apakah memang seharusnya World Seeker jadi gim open world?
Apakah seharusnya gim ini dijadikan gim yang lebih linear, namun sistem pertarungannya lebih dibangun sehingga lebih asyik?
Yah, demikianlah review One Piece World Seeker versi saya.
Untuk kamu-kamu yang sudah main, apakah ada review One Piece World Seeker versimu sendiri? Sampaikan kesanmu di kolom komentar!
Nilai Akhir: 60/100