Cover Corp, selaku agensi dari Virtual YouTuber grup Hololive telah memberikan pernyataan resmi mereka mengenai perbedaan antara pernyataan skorsing Kiryu Coco dan Akai Haato akibat “pelanggaran pedoman perusahaan” untuk wilayah China.
Perusahaan meminta maaf atas penggunaan kata “pernyataan tidak senonoh” yang menyinggung banyak orang, dan berjanji akan menggunakan pernyataan yang lebih sesuai ke depannya. CEO perusahaan akan menerima potongan gaji sebagai tanggung jawab atas insiden ini dan membentuk komite kepatuhan.
Pernyataan bahasa Hanzi Sederhana yang relevan merujuk pada insiden munculnya data analitik Youtube yang menunjukkan Taiwan sebagai negara saat Kiryu Coco dan Akai Haato menganalisa demografi mereka. Cover Corp melalui pernyataan berbeda juga “mendukung sepenuhnya prinsip Satu China”.
Cover mengakui bahwa ada ancaman pada talenta mereka setelah data muncul. Namun melihat situasi tidak membaik bahkan setelah video diprivatkan, pernyataan skorsing diberikan. Pernyataan untuk wilayah China diberikan dengan kerjasama bersama partner lokal agar dapat dibuat sesuai wilayah. Hanya saja hal ini mengakibatkan kebingungan di wilayah lain dan perusahaan meminta maaf atas hal ini.
[Important Notice #1]
We have been made aware of a number of attempts to incite controversy against our talents by causing them to utter sensitive statements using the live stream chat.— hololive Official (@hololive_En) September 30, 2020
[Important Notice #3]
Please understand that even if such statements were to be said by the talents, these are in no way politically or ideologically motivated.— hololive Official (@hololive_En) September 30, 2020
Akun Twitter juga meminta penonton untuk menjaga etiket dan tidak membuat talenta mereka mengatakan sesuatu yang kontroversial, sehingga pembatasan beberapa kata akan diimplementasi.
Skorsing masih berjalan dari 28 September sampai 19 Oktober 2020.
Sumber: ANN