Cover Corp, selaku agensi dari Virtual YouTuber grup Hololive telah meminta maaf lewat situs mereka mengenai penggunaan konten tanpa izin pemilik hak cipta. Hal ini menyebabkan menghilangnya sejumlah konten video dari talenta mereka.
Beberapa video masih dilisting secara privat dan bahkan dihapus. Kemungkinan besar karena kejelasan hukum konten tersebut masih belum jelas. Cover Corp mengumumkan bahwa mereka juga telah menandatangani kontrak dengan Nintendo dan telah memperoleh izin untuk memainkan game Nintendo. Ini juga berlaku secara retroaktif untuk video sebelumnya.
“Masalah ini terjadi karena kesalahan manajemen dan kelalaian kami,” ungkap manajemen. “Karena menyebabkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran berulang-ulang ini, kami menyampaikan permintaan maaf terdalam kami kepada mereka yang bekerja dengan kami, dan kepada para penggemar.”
Perusahaan juga telah berjanji untuk mengambil tindakan pencegahan lebih lanjut di sisi manajemen untuk memastikan bahwa tidak ada kejadian serupa terjadi lagi.
Pada bulan Juni, perusahaan mengeluarkan permintaan maaf formal kepada Nintendo karena gagal mengikuti pedoman streaming. Fans juga membuat daftar dari “kerusakan” dari video yang ditarik maupun dihapus.
Cover Corp didirikan pada 2016, dan proyek Produksi Hololive pertama kali diluncurkan pada 2017. Hampir 50 Virtual YouTuber saat ini menjadi milik Hololive; menurut situs agensi, akun pelanggan gabungan di berbagai saluran adalah sekitar 4,4 juta di YouTube dan 4 juta di bilibili.
Sedikit penjelasan tentang konsep “fair use” Jepang, bahkan untuk game yang sudah menjadi Abandonware sekalipun ada kesepakatan tidak tertulis bahwa kreator yang bahkan sudah melepas lisensi harus memberi izin penggunaan. Ini ekstra berlaku untuk Nintendo yang cenderung lebih agresif soal untuk hal semacam in.
Sumber: ANN