Duniaku.net- IRC, singkatan dari nama halaman Facebook Indonesia Reporting Commision, telah membuat resah penghuni media sosial tersebut dengan melakukan tindak lapor yang menjatuhkan halaman grup komedi besar, seperti Crossovers Nobody Asked For (CNAF) dan Non Sense Memes (NSF).
Kontan, hal ini membuat panik netizen tidak hanya lokal, tapi para penghuni Facebook dari luar negeri, karena tidak sedikit pula halaman grup Facebook yang mengubah akses ke grup mereka dari Publik menjadi Rahasia.
Netizen Indonesia pun tidak tinggal diam atas peristiwa ini. Tidak sedikit di antara mereka yang membangun massa untuk melapor balik admin tersebut, atau lebih buruknya lagi, melakukan doxxing alias pembocoran data pribadi untuk tujuan tidak baik.
Seperti yang kamu lihat di atas, beberapa tindak pembocoran tersebut termotivasi atas rumor iming-iming $300 Dolar Australia (kurang lebih 2,9 Juta Rupiah) untuk menangkap admin halaman IRC, yang tentunya akan kita telusuri lebih jauh.
Saat ini, kita sedang menantikan konfirmasi dari para seniman freelance lokal yang dikabarkan menderita kerugian akibat peristiwa panik massal yang disebabkan oleh tindakan IReC tersebut.
Dari The Verge, Facebook telah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka sedang berusaha untuk mengembalikan grup, yang terkena tindak sabotase melalui fitur laporan pelanggaran itu dan mencegah hal ini untuk terulang kembali.
Saat ini, halaman CNAF maupun NSM dikonfirmasi telah diupayakan untuk pulih kembali oleh para adminnya.
CONTINUE READING BELOW
Salah satu netizen di luar negeri pun melalui status pribadinya juga memberikan nama yang dirasa tepat untuk peristiwa media sosial ini, yakni “Groupocalypse” atau “The Great Zuccening of 2019”, yang diakibatkan oleh penyalahgunaan algoritma laporan pelanggaran Facebook berwujud AI yang rentan dimanipulasi.
Apa pendapat kamu tentang insiden ini? Bagikan opinimu melalui kolom komentar di bawah ini.