Seperti yang kita ketahui, Jepang memiliki banyak event cosplay, tetapi hanya sedikit yang bisa menandingi skala Nipponbashi Street Festa Osaka. Tidak seperti acara yang digelar di dalam convention center atau tempat indoor lainnya, Street Festa, sesuai dengan namanya, diadakan di jalan-jalan distrik elektronik Kota Denden, Osaka, titik pertemuan otaku terbesar di Jepang.
Dengan lalu lintas jalan yang ditutup untuk parade event cosplay dan tidak ada biaya masuk untuk penonton, Street Festa menarik sekitar 200.000 orang rata-rata pertahunnya, dan pada tahun 2015 membawa sekitar 250.000 penggemar cosplay ke lokasi tersebut. Namun penyelenggara acara telah mengumumkan bahwa Street Festa tahun ini, yang dijadwalkan berlangsung pada hari Minggu, 15 Maret, telah dibatalkan. Alasannya? Kekhawatiran tentang kasus corona virus yang berkelanjutan.
Sementara jumlah masyarakat yang terinfeksi di Jepang dikonfirmasi masih jauh di belakang China, pemerintah Jepang telah menemukan peningkatan jumlah kasus di negara ini, dengan korban yang meninggal pertama terjadi di Prefektur Kanagawa kurang dari seminggu yang lalu.
Event Cosplay Street Festa mengkondisikan sejumlah besar orang yang berkumpul dan berdiri berdekatan satu sama lain dalam waktu yang lama, kondisi yang dapat menyebabkan penularan virus seandainya ada yang terkontaminasi hadir ke acara. Yang paling mengkhawatirkan adalah bahwa bulan Maret adalah puncak musim alergi cedar pollen di Jepang. Dengan gejala hayfever yang memiliki beberapa kesamaan dengan pneumonia onset dini, bisa jadi sangat sulit untuk membedakan jika ada kondisi berbahaya, terutama dengan masih kurangnya masker bedah di Jepang saat ini.
“Kami sangat sedih untuk semua orang yang telah menanti-nanti untuk hadir sebagai penonton atau peserta cosplay, tetapi kami meminta pengertian and semua. Harap diperhatikan bahwa kami tidak akan menjadwal ulang acara tahun ini.” disampaikan oleh pihak penyelenggara Street Festa dalam pernyataan pembatalan acara, dengan disertai rasa keprihatinannya untuk hadirin di luar kota dan penduduk setempat.
Sementara penonton umum tidak membayar biaya masuk ke Street Festa, cosplayer dan fotografer yang berpartisipasi harus membeli gelang tanda partisipan event cosplay, dan panitia mengatakan mereka akan membahas apa yang akan dilakukan dengan biaya yang sudah dibayarkan di kemudian hari.
Sementara itu, Anime Jepang, industri event anime dan fan gathering terbesar di Tokyo, telah mengirimkan pernyataan yang memberi tahu calon peserta bahwa mereka juga mempertimbangkan untuk membatalkan jadwal acara tahun ini, yang saat ini dijadwalkan untuk 21-24 Maret di Tokyo Big Site Conference Center. Meskipun pada saat artikel ini diturunkan, rencana event tersebut digelar masih berjalan sesuai jadwal.
The post Event Cosplay Jepang Terbesar Batal Karena Wabah Corona! appeared first on Japanese Station.