Sebuah perang selalu menyisakan cerita yang sangat bergantung dari sudut pandang orang yang terlibat di dalamnya. Sebuah perang bisa saja menjadi berita yang membahagiakan dan patriotik bagi pihak yang menang. Sebuah perang juga bisa jadi berita yang menyedihkan bagi pihak yang kalah.
A Private War menangkap kisah perang dari sudut pandang Marie Colvin, seorang jurnalis Amerika yang bertugas di berbagai zona perang yang berdebu dan berdarah-darah. Bagi Colvin, berita yang dia buat bukanlah kisah sebuah pengeboman atau pamer kekuatan sebuah negara, tetapi bagaimana dia menjadi saksi dari semua itu, hingga kamu tidak perlu menyaksikannya sendiri.
Wanita Itu Bermata Satu
Film A Private War dimulai dari sepak terjang Marie (Rosamund Pike) di Sri Lanka. Momen ini menjadi penting bagi Colvin karena dia kehilangan satu matanya akibat ledakan RPG yang dilepaskan Macan Tamil. Sejak saat itu Colvin selalu memakai penutup mata untuk menutupi lukanya yang menganga.
Sejak saat itu hidup Marie tidaklah sama. Dia selalu hidup dalam kondisi penuh trauma dan kesedihan karena menyaksikan banyak kematian di hadapannya. Walaupun mengetahui hal tersebut, Marie selalu terpanggil untuk kembali ke medan perang dan menjadi wartawan untuk koran Inggris, The Sunday Times.
Bagi Marie, hidupnya adalah perang dan perang itu terus memanggilnya untuk kembali menjadi penyaksi dan orang yang menceritakan keadaan yang terjadi di daerah berkonflik. Dia mengalami banyak mimpi buruk dan deja vu. Sebuah pertanda yang cukup buruk bagi orang yang hidup di tengah-tengah daerah bertikai.
Perang Batin
Film A Private War di bintangi oleh Rosamund Pike (Marie Colvin), Jamie Dornan (Paul Conroy), Tom Hollander (Sean Ryan) dan Stanley Tucci (Tony Shaw). Film biografi ini menceritakan tentang perjalanan Marie sebagai jurnalis perang sekaligus menceritakan perang batin yang dialaminya selama bertugas.
Marie merupakan seorang pemberani dan memiliki passion yang kuat dalam dunia jurnalistik. Ia memiliki keinginan untuk memperlihatkan sisi lain dari perang. Meski dengan cara yang berbahaya, seperti menjelajah wilayah terlarang yang ilegal dikunjungi jurnalis, Marie memiliki 1001 cara untuk mendapatkan kisah yang hidup tanpa tedang aling-aling.
Dalam satu kesempatan, dia bertemu fotografer Paul Conroy. Mereka berdua kemudian sering bertugas bersama untuk mengumpulkan kisah yang dialami warga dan memberitakannya pada dunia. Marie berharap cerita yang ia tulis akan membuat warga dunia lebih peduli dengan apa yang dialami oleh rakyat dari lokasi konflik perang berlangsung.
A Private War merupakan film biopic atau dokumenter. Sang sutradara Matthew Heineman yang lebih dikenal berkat karya-karya film dokumenternya berhasil membawa suasana perang secara nyata, sekaligus menggambarkan kisah pilu yang dialami warga sipil dan Marie secara personal.
Kisah A Private War agak sedikit berbeda dengan kisah asli kehidupan Marie Colvin. Ada banyak momen yang dibuat sedikit berbeda dari kisah nyatanya, tetapi semua yang hal yang penting tetap muncul di dalam film ini. Salah satunya adalah wawancara Marie Colvin dengan Gaddafi yang sangat amat penting, karena wawancara tersebut terjadi saat perang saudara di Libya berlangsung.
Meski kisah hidup Marie Colvin sudah banyak diketahui orang, tetapi melalui film A Private War kamu akan melihat lebih dekat profesi jurnalis perang yang tak hanya penuh risiko, tapi juga mampu meninggalkan luka batin saat menjadi saksi mata dari kisah-kisah memilukan yang belum terjamah mata dunia secara langsung.
Film A Private War akan tayang di bulan Maret tahun ini di bioskop-bioskop Indonesia. Jangan dilewatkan kalau kamu ingin melihat kehidupan jurnalis perang yang penuh dengan trauma dan pelabagi kisah yang tidak bisa diceritakan dengan kata-kata.