Badan Meteorologi Jepang melaporkan pada hari Rabu kemarin, bahwa Gunung Sakurajima akan mengalami erupsi dengan skala besar. Keaktifan gunung yang berada di bagian barat daya wilayah Jepang ini sudah dipantau sejak September 2019. Frekuensi erupsi kian menurun pada kawah puncak Minamidake, sementara volume abu vulkanik masih tetap sejak erupsi pertama.
Badan berkewenangan setempat memastikan Gunung Sakurajima kini berada dalam status level III atau waspada. Hal ini membuat mereka mengeluarkan peringatan bagi setiap individu untuk menjauhi lokasi gunung ini hingga 2 kilometer dari kaki gunung. Dari pos pengamatan terdekat dilaporkan juga terdapat aliran lahar piroklastis saat erupsi gunung terjadi.
Dalam panel yang digelar hari Selasa lalu (30/06), dijelaskan bahwa pada 9 Mei 2020 kepulan abu vulkanik keluar dari kawah puncak Minamidake dengan ketinggian abu 4.200 m. Kemudian pada 4 Juni 2020, kepulan asap kembali keluar dengan tinggi 2.743 meter. Aktifitas vulkanis lainnya juga tercatat pada 12 November 2019 dengan skala sedang.
Observasi lebih jauh digelar pada 26 Juni 2020 dengan menggunakan inklinometer dan ekstensometer di Pulau Sakurajima. Ada tendensi perlambatan dan perkembangan stagnan dari aktifitas vulkanisnya, namun terdapat kenaikan permukaan gunung. Ekspansi tubuh pegunungan ini juga dibarengi dengan kepulan abu dan suara ledakan keras dari dapur magma.
Sakurajima merupakan gunung api stratovulkanik yang dahulunya merupakan sebuah pulau, namun kini sudah menyatu dengan daratan Pulau Kyushu. Gunung ini memiliki tiga puncak utama yang diantaranya adalah Kitadake (utara), Nakadake (tengah), dan Minamidake (selatan). Di masa modern ini, kegiatan vulkanik yang paling aktif di gunung ini berada di puncak Minamidake.
Sumber: Kyodo News, Oita Press, Volcano Discovery