Setelah memantau acara sejak hari pertama, saya akhirnya melihat juga kelangsungan dari hari ketiga PUBG Asia Invitational Macao 2019.
Tim Korea Selatan dan Cina tetap berjaya di turnamen kali ini. Namun jalannya turnamen sendiri tetap sulit untuk diduga.
Pada akhirnya, Lstars yang mencuri perhatian di hari pertama tidak dapat meraih momentum mereka kembali di hari ketiga ini.
Walaupun di hari ketiga PUBG Asia Invitational Macao 2019 ini pendukung tim Cina terdengar sangat vokal di arena, tim Korea yang meraih Chicken Dinner di tiga dari empat ronde.
Ronde kesembilan dimenangkan oleh Actoz Stars Red, akhirnya mengklaim posisi satu setelah hari kedua mereka masih tertinggal dari Lstars.
EntusF, sama-sama dari Korsel, lalu membuat situasi menarik dengan memenangkan ronde kesepuluh.
Actoz sendiri tampil loyo di ronde sepuluh, tersingkir pertama dengan hanya mencatat satu kill. Jadi terbuka kemungkinan bagi tim lain untuk menyalip posisi mereka.
Situasi menjadi menarik setelah di ronde sebelas pemenang utama adalah tim yang baru pertama meraih Chicken Dinner, yakni 17 Gaming dari Cina.
17 Gaming sempat hampir Chicken Dinner di ronde tiga dan ronde tujuh. Namun mereka gagal menuntaskan Lstars di ronde tiga dan Monster Shield di ronde tujuh.
Kegagalan itu tidak terulang di ronde sebelas, di mana mereka akhirnya bisa Chicken Dinner dengan meyakinkan.
Kemenangan 17 Gaming di ronde sebelas membuat riuh Cotai Arena. Tim ini memang sudah terasa sebagai favorit utama fan di Macao sejak hari pertama, dan kemenangan itu memberi mereka kesempatan untuk membuat Cotai Arena pecah jika mereka juga bisa bertahan di ronde dua belas.
Namun saya justru mendapati penonton di Cotai Arena harus “kempes” antusiasmenya.
Dua tim Cina yang berpotensi juara setelah ronde sebelas adalah Lstars dan 17 Gaming.
Namun Lstars lalu tersapu di peringkat 12, meski mereka sempat menunjukkan tanda-tanda kehebatan yang mereka perlihatkan di hari pertama di awal ronde. Pada akhirnya, empat kill yang ditorehkan Lstars tak membantu mereka menjadi juara sekalian.
17 Gaming yang menjadi jawara di ronde sebelas pun tak berdaya di ronde 12. Mereka tersingkir dini di peringkat sebelas.
Saat lima besar, tim dari Cina yang tersisa hanya Super Survivor Squad (yang tidak punya kans menjadi juara satu, namun masih bisa memperbaiki peringkat mereka demi hadiah yang lebih besar), OP Gaming Rangers, CG Xanadu dari Jepang, Purple Mood E-Sport dari Thailand, dan Actoz Stars Red.
Saat fase keenam, sudah terasa kalau Actoz yang akan memenangkan ronde ini. Di akhir ronde, tim yang utuh selalu yang memiliki kesempatan terbesar.
Di fase enam, hanya Actoz Stars Red saja yang masih utuh. Benar saja, mereka pun dapat menyapu sisa-sisa musuh dan membawa kemenangan untuk Korea Selatan.
CONTINUE READING BELOW
Gimana dengan Tim Indonesia?
Pada akhirnya, Aerowolf Team Seven meraih posisi tujuh.
Harus beradaptasi dengan aturan turnamen baru, dan bertanding jauh dari rumah, sebenarnya ini hasil yang bisa dibilang membanggakan juga.
Enam tim di atas Aerowolf Team Seven semuanya berasal dari Korea Selatan dan Cina.
Dengan permainan yang konsisten, Aerowolf Team Seven berhasil berada di atas tim dari Thailand, Jepang, Taiwan, dan juga tim lain dari Cina (SSS) dan Korea (Afreeca Freecs Fatal).
Aerowolf Team Seven sebenarnya berpotensi menempati posisi yang lebih tinggi satu-dua peringkat, terutama setelah di ronde kesebelas tim ini mampu mencatat delapan kill.
Sayangnya, di ronde 12 tim ini menjadi korban serangan dua tim. Dua anggota, Avocrn dan RDK, tumbang dini karena sergapan dari 17 Gaming.
IkyAr dan Godly sempat lolos, namun mereka lalu harus tumbang juga oleh anggota tim AFF. Akhirnya, di ronde 12 Aerowolf yang biasanya mampu bertahan lama meski dengan satu-dua anggota tersisa ini pun harus tersingkir pertama.
Di sisi lain, RRQ mungkin harus mengakhiri turnamen di posisi 15.
Namun di hari ketiga ini, mereka menunjukkan taring di awal, dengan mencetak enam kill di ronde sembilan dan tujuh kill di ronde sepuluh.
Yang menarik adalah, dalam ronde sepuluh ini RRQ memenangkan civil war antara tim Indonesia, mengalahkan Aerowolf Team Seven.
Sayang, di ronde sebelas (saat Aerowolf Team Seven dan RRQ kembali berduel), justru RRQ yang tersingkir.
Sementara Aerowolf Team Seven tereliminasi pertama di ronde dua belas, RRQ sempat bertahan hingga ke posisi tiga belas. Tim ini bahkan sempat menambah dua kill, namun sayang mereka pun harus tereliminasi.
Demikianlah rangkuman laporan hasil hari ketiga PUBG Asia Invitational Macao 2019.
Secara keseluruhan, saya sih merasa performa tim Indonesia di turnamen ini cukup mencuri perhatian. Melihat peringkat Aerowolf Team Seven, rasanya sekarang tim dari ASEAN maupun Asia Timur sama-sama tidak bisa mengabaikan potensi Indonesia lagi.
Gimana pendapat kamu? Sampaikan di kolom komentar!