Pengadilan Distrik Fukuoka mengadakan sidang pada hari Senin lalu untuk dua terduga yang dicurigai berkaitan dengan situs manga ilegal Manga-Mura. Salah satu terduga dinyatakan bersalah, sementara itu satunya lagi dinyatakan tak bersalah. Belum diketahui secara detail beratnya hukuman yang diterima, mengetahui sidang dilaksanakan tertutup.
Kepolisian Prefektur Fukuoka menangkap kedua terduga pada bulan Juli lalu dikarenakan tuduhan pengunggahan chapter ke-866 manga karya Eiichiro Oda, “One Piece”. Tak hanya manga tersebut, keduanya juga dicurigai mengunggah manga lainnya di situs Manga-Mura tanpa izin. Laki-laki berusia 26 tahun bernama Kouta Fujisaki telah dinyatakan bersalah, sementara itu rekannya seorang perempuan berusia 24 tahun bernama Shiho Itou dinyatakan tak bersalah.
Fujisaki dan Itou dikabarkan memiliki hubungan pertemanan dengan laki-laki berusia 28 tahun, Romi Hoshino alias Zakay Romi. Romi merupakan terduga manager dari situs Manga-Mura. Ia ditangkap oleh pihak imigrasi Filipina pada 7 Juli 2019 di Bandara Intersional Ninoy Aquino. Penangkapan Romi dilakukan setelah rilisnya surat permintaan penangkapan dari pemerintah Jepang kepada pemerintah Filipina.
Romi Hoshino, eks manajer situs Manga-Mura
Tuntutan menyatakan bahwa Fujisaki mulai mengelola pembaruan di dalam situs Manga-Mura pada akhir 2016. Setelah itu ia terindikasi melakukan pengoleksian gambar untuk situs tersebut pada Februari 2017. Seorang terduga lainnya yang bernama Wataru Adachi (37) yang telah ditangkap bulan lalu, diduga memberikan instruksi kepada kedua terduga. Sekitar bulan April 2017, mereka mulai mendapat perintah dari Romi, dan para terduga mendapatkan bayaran dua kali per bulan.
Pemerintah Jepang secara resmi telah meminta para penyedia layanan internet di Jepang untuk memblokir akses tiga situs manga ilegal termasuk Manga-Mura pada April 2018. Situs Manga-Mura kemudian tidak dapat diakses pada 17 April 2018. Media Asahi Shimbun kemudian melaporkan bahwa pihak penyedia layanan internet di Jepang belum memblokir situs ini. Diketahui pihak Manga-Mura sendiri yang secara sukarela menonaktifkan situs mereka sendiri. Server-server dari pihak ketiga juga sudah tidak dapat diakses.
Kouta Fujisaki ditangkap Juli lalu
Pemerintah Jepang sendiri telah membuat regulasi terbaru mengenai pemblokiran situs pada tahun ini. Namun pemblokiran situs ini hanya yang terkait dengan pornografi anak, sehingga pihak penyedia layanan internet belum menutup akses situs-situs manga ilegal tersebut. Pihak yang berwenang di Jepang membuat pernyataan pada Mei 2018 bahwa mereka mulai menginvestigasi situs Manga-Mura setelah pihak Kodansha dan tiga penerbit lainnya melayangkan berkas kriminal kepada pihak polisi pada musim gugur 2017.
Menurut Asosiasi Distribusi Konten Luar Negeri (CODA) milik Jepang, para pengguna internet telah mengakses Manga-Mura kurang lebih sebanyak 620 juta kali pada September 2017 hingga Februari 2018. Kerugian hak cipta yang diderita para penerbit dari pembajakan manga ini mencapai 319,2 milyar Yen. Nilai kerugian ini menjadi rekor terbaru dalam kasus pelanggaran hak cipta di Jepang.