Pada Jum’at lalu, Tomoya Ishii (21) tengah berjalan di dalam stasiun kereta di distrik Katsushika, Prefektur Metropolis Tokyo, kemudian ia mendapati seseorang yang menarik. Ishii kemudian mengikuti orang tersebut hingga ke rumahnya.
Saat orang tersebut mandi, Ishii kemudian nyelonong masuk ke rumahnya dan mencuri beberapa pakaian. Pakaian yang dicurinya terhitung tidak mencapai enam buah, namun salah satu benda yang dicuri adalah sebuah celana dalam. Namun anehnya, orang yang menjadi korban pencurian bukan seorang karyawati, polwan, atau siswi, melainkan seorang pria tulen.
“Saat aku melihatnya di stasiun, aku langsung berpikir dia adalah pria yang seksi,” jelas Ishii. Pelaku ini juga bersembunyi di dalam rumah korban setelah menyambar puluhan pakaian korban, dengan maksud ingin merekam tubuh telanjang korban setelah keluar dari kamar mandi. Akan tetapi rencana Ishii digagalkan teman korban yang tinggal satu rumah. Ishii kemudian diamankan teman korban hingga polisi datang ke kediaman mereka.
“Dia (korban) adalah tipe pria yang aku suka. Aku mulai berdelusi tentangnya, dan termakan delusi tersebut, sehingga aku mencuri pakaian dalamnya”
Seberapa besar dan kuat daya tarik orang lain, hingga menerobos masuk rumah orang, mencuri dan berusaha merekam tubuh telanjang sudah dipastikan adalah perbuatan kriminal. Ishii yang telah mengakui perbuatannya akan menjalani hukuman yang dijatuhkan pengadilan. Sungguh, kasus ini menjadi contoh bahwa ketertarikan terhadap seseorang juga harus menggunakan akal sehat.