Kalau kamu sudah jadi pemerhati anime sejak tahun 2013-2014, ada kemungkinan kamu akan tahu soal hubungan antara media ini. KAORI Nusantara dan Jurnal Otaku Indonesia, yang kerap disebut sebagai rivalitas media otaku terbesar di tanah air.
Dalam artikel ini, saya akan berusaha menjelaskan mengenai awal “pertikaian” antara kedua media otaku terbesar di tanah air ini. Dan saya juga akan berusaha menjelaskan senetral dan objektif mungkin, berdasar pada fakta dan sejarah yang ada. Tak perlu khawatir, karena sang penulis juga pernah menjadi anggota di kedua media ini. Sehingga setidaknya tahu apa yang sesungguhnya terjadi di belakang layar.
Penasaran seperti apa awal mula rivalitas ini? Yuk langsung simak bahasannya!
Berawal dari insiden nyata
Siapa sangka kalau rivalitas antara KAORI Nusantara dengan Jurnal Otaku Indonesia berawal dari sebuah insiden yang nyata terjadi? Untuk menghormati kedua belah pihak, saya tidak akan menceritakan rincian kejadiannya disini.
Satu hal yang pasti, semua itu berawal dari sebuah acara pada tahun 2013. Karena rentang waktu 2013 memang media anime yang paling terlihat di komunitas adalah KAORI dan JOI. Dari situ muncullah bibit-bibit persaingan. Secara garis besar, hanya soal perbedaan pendapat saja, dan menurut saya juga tidak prinsipal.
Hard times, without hard feeling
Akibat dari insiden yang diawali pada tahun 2013 tersebut. Timbul perasaan tidak enak antar kedua belah pihak. Setidaknya dari pihak KAORI Nusantara, karena ada yang kerap mengaitkan sentimen pribadi menjadi (seolah) sentimen media.
Meski begitu, perlu diluruskan bahwa secara resmi kedua belah pihak sama sekali tidak memiliki hard feeling satu sama lain. Walau harus diakui masa-masa tersebut menimbulkan hard times dimana staff KAORI dan JOI (terkadang) agak canggung saat bertemu satu sama lain. Tapi bukan karena benci lho ya!
Bertemu di Nusaimoe
Entah perbuatan Dewi fortuna, atau justru Dewi kesialan, Si Kaori dan Shimako bertemu dalam satu divisi pada pergelaran perdana kompetisi maskot Nusaimoe pada tahun 2016. Kejadian ini menjadi katalis dimulainya kembali “pertikaian” antara KAORI dan JOI setelah masa-masa tenang.
Eitss, tapi jangan senang dulu! Pertikaian disini cuma dalam kompetisi loh ya, hubungan antar kedua media sudah sangat adem. Tidak ada lagi kecanggungan jika bertemu satu sama lain. Lagipula kalau boleh jujur, sebenarnya tidak ada apa-apa diantara KAORI dan JOI.
Pertemuan Kaori dan Shimako di Nusaimoe ini mengawali rantai dari meme tiada akhir dari sang author sableng Pandaclip. Bicara mengenai meme ShimaKao yang paling ikonik, menurut saya tidak ada yang bisa mengalahkan ini.
Dan kejadian ini terulang lagi saat penarikan undian divisi Nusaimoe 2019, dimana Kaori dan Shimako kembali dipertemukan dalam satu divisi. Tepatnya di Divisi Seroja. Saya pribadi excited sekaligus tertawa saat mendengar perkataan dari leader Nusaimoe, Meka Medina: “Akhirnya kita menemukan lagi seseorang dengan tangan yang ampas!”
Terjun ke komik dan meme
Oh iya, hubungan antar kedua media ini juga sudah menjadi komik dan meme personifikasi antar kedua maskotnya, Si Kaori (KAORI Nusantara) dan Shimako Umigawa (Jurnal Otaku Indonesia). Bedanya, dalam komik ini lebih fokus menceritakan hubungan Kaori dan Shimako secara personal tanpa melibatkan isu rivalitas yang sebenarnya.
Walaupun tidak melibatkan isu tersebut, karakteristik dari Kaori dan Shimako ternyata tak jauh berbeda dari hubungan antara KAORI dan JOI di dunia nyata. Di komik ini digambarkan kalau Kaori memiliki sentimen terhadap “ukuran” Shimako. Sementara Shimako sendiri pun juga kesal karena dipanggil “tante” padahal usia mereka sama.
Terlebih lagi, dengan kondisi kedua media yang sudah lama adem. Sejatinya mereka justru membutuhkan satu sama lain, meski kedua pihak sama-sama tsundere sih. Hehe
Jangan lupa untuk suarakan dukunganmu kepada mereka dan maskot lainnya di Nusaimoe yah! Klik tautan berikut untuk info lebih lanjut : http://bit.ly/2Wv8iBl
*ps : Kaori vs Shimako ada di Set #1 ya!