angela merupakan salah satu bintang tamu yang hadir dalam event Anime Festival Asia Singapura 2018 (AFASG 2018) yang diselenggarakan pada tanggal 30 November hingga 2 Desember 2018 yang lalu.
angela sendiri merupakan grup duo yang sudah membawakan berbagai lagu untuk anime populer seperti Sidonia no Kishi, K, Fafner, dan sebagainya.
Di tengah-tengah kesibukan mereka tampil sebagai bintang tamu dalam event AFASG 2018, tim Duniaku.net sempat berbincang-bincang dengan angela. Berikut ini hasil wawancara tim Duniaku.net dengan angela!
Baru-baru ini, kalian merilis K Seven Stories CD song. Bisa ceritakan sedikit mengenai hal tersebut? CD tersebut berisi banyak lagu dari serinya, apakah membuatnya itu termasuk hal yang sulit?
Atsuko: Anime K series sendiri dimulai di tahun 2012, yang berarti 6 tahun lalu. Namun pada bulan Juli kemarin, ada seri spesial di mana satu episode baru dirilis setiap satu bulan, dan ini adalah mini-album yang merupakan kompilasi dari lagu-lagu episode spesial tersebut.
Katsu: Anime-nya sendiri pada awalnya direncanakan dalam 2 season lalu diikuti movie. Namun karena banyaknya fan yang menyukai seri ini, maka dibuatlah episode spesial yang disebut dengan K Seven Stories ini. K Seven Stories merupakan sebuah konten baru yang diciptakan oleh fans dan untuk fans.
Kabarnya tahun ini atsuko mendapatkan booth di Comiket akhir tahun. Untuk para pengunjung yang datang, kira-kira apa yang bisa mereka harapkan dari booth tersebut?
Atsuko: Ini pertama kalinya kami hadir di Comiket sebagai circle, oleh karena itu kami berencana untuk merilis CD. Namun CD tersebut bukan berisi lagu, melainkan akan berisi kita yang sedang bicara.
Karena ini baru pertama kalinya, saya sendiri tidak yakin bagaimana respon nantinya. Namun kami menerima komen dari fans bahwa pastikan kami membawa stock CD yang banyak karena mereka tidak ingin kehabisan.
Sudah 15 tahun sejak angela dibentuk, bagaimana kisah perjalanan kalian sejauh ini?
Atsuko: Memang, ini sudah 15 tahun sejak pertama kalinya kami memulai debut.
Baru saja kami juga merilis BEST ALBUM di Jepang. Ketika kami merilis album tersebut, kami juga merasa itu adalah waktu yang tepat untuk melihat kembali perjalanan kami sejauh ini. Banyak sekali hal yang menyenangkan maupun yang susah selama perjalanan tersebut.
Di masa susah, ada waktu-waktu di mana kami berpikir bahwa sudah tidak ada harapan lagi. Namun ketika kami ada di titik terbawah, kami selalu merasakan dukungan para fans. Bukti bahwa saat ini kami bisa tampil di luar negeri di mana para fans sangat menyambut hangat kami, adalah sesuatu yang selalu saya nantikan setiap waktu.
Katsu: Benar, ini sudah 15 tahun lamanya sejak kami memulai debut, dan setiap tahun kami selalu merasa berhadapan dengan tantangan dan hal baru.
Ketika kami memulai debut sebagai artis anisong 15 tahun lalu, belum ada banyak artis anisong, namun seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak penyanyi anisong dan mereka juga mulai tampil di luar negeri.
Melihat hal tersebut, ada banyak hal yang ingin kami lakukan, dan Singapura menjadi salah satu tempat di mana kami ingin tampil dan bahagia akhirnya bisa tampil di sini.
Kalian berdua memiliki hubungan yang baik dengan fripSide, sehingga kalian sering memperkenalkan diri sebagai fripSide, dan sebaliknya. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Atsuko: Kami sendiri yang memulainya. fripSide sangat terkenal di Jepang, dan di salah satu event di mana kami tampil, fripSide juga ikut tampil bersama kami.
Lalu kami berpikir bahwa akan sangat menyenangkan jika kami memperkenalkan diri sebagai fripSide, dan fans sangat menyukai candaan tersebut.
Sebenarnya kami melakukan itu tanpa meminta izin dari fripSide. Namun jika mereka sendiri keberatan akan hal tersebut, sudah pasti kami tidak melakukannya lagi sampai sekarang.
Apakah kalian akan memperkenalkan diri sebagai fripSide lagi malam ini?
Atsuko: Kita lihat saja nanti, namun kali ini kami akan memperkenalkan diri sebagai GARNiDELiA. Namun kami sendiri belum mengatakan apa-apa pada GARNiDELiA.
Tentang 15 tahun anniversary angela, apakah kalian pernah melihat perbedaan pada penonton? Terutama ketika tampil di luar negeri?
Atsuko: Kami pertama kali tampil di luar negeri itu di 2004 Baltimore Otacon.
Waktu itu, budaya anisong belum banyak dikenal. Bahkan tidak ada lightstick. Namun berkat internet, orang-orang mulai belajar bagaimana konser anisong dinikmati di Jepang, sehingga akhirnya penonton luar negeri pun mulai mengadopsi budaya lightstick dan call and response.
Kami merasa, berkat internet, sama sekali tidak terasa adanya batasan di antara kita. Rasanya kami seperti belum meninggalkan Jepang dan tidak membutuhkan paspor.
Namun tentu saja ada yang unik pada penonton di barat, di mana ketika lagu slow ballad sekalipun, mereka masih terlihat enerjik.
Katsu: Melihat ke 15 tahun yang lalu, ketika itu Nico Nico Douga sulit diakses oleh orang di luar negeri.
Namun dengan akses internet yang sekarang, orang bisa dengan mudah mengaksesnya.
Karena live kami adalah tentang interaksi, fakta bahwa konser kami di luar negeri terasa sama seperti konser kami di Jepang, baik itu di Singapura, Eropa, atau Amerika, kami sangat senang.
Apakah ada yang kalian nantikan ketika kalian kembali lagi datang tampil di Singapura?
Katsu: Paper chicken, terutama paper chicken dari Hillman Restaurant. Sebenarnya, kami makan 100 paper chicken kemarin.
Kenapa kalian begitu menyukainya?
Katsu: Ketika kami pertama kali datang ke AFA Singapura, staff membawa kami ke sana dan kami menyukainya dan sangat menikmatinya. Meskipun ada restoran sejenis yang buka di Osaka, namun rasanya tidak sama.
Atsuko: Sebenarnya besok Katsu akan langsung kembali ke Jepang, namun saya masih akan tinggal dan pergi ke berbagai tempat seperti Gardens by the Bay, kolam renang di Marina Bay Sands, dan Casino. Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk jatuh cinta pada Singapura sekali lagi.
Mengenai Kasino, sebenarnya Sat dari fripSide tahun lalu juga pergi ke Kasinolho.
Atsuko: Benarkah? Dia sendiri sudah sangat kaya, apakah dia mencoba mendapatkan uang lebih banyak lagi? hahaha!
Apakah kalian memiliki pesan untuk para fans kalian di Singapura?
Atsuko: Sebenarnya, terakhir kali kami datang ke Singapura adalah 4 tahun lalu, dan di tahun tersebut, kami melakukan banyak hal, misalnya membawakan lagu dari Sidonia no Kishi, K, dan Aho Girls.
Namun tentu saja kami tidak bisa menyanyikan semua lagu tersebut di panggung, sehingga sangat menyenangkan akhirnya kami bisa kembali lagi, baik itu konser solo ataupun tampil di AFA. Kami juga akan terus berusaha memproduksi berbagai lagu anime di Jepang.
Katsu: Terakhir kali kami datang ke Singapura itu 4 tahun lalu. Sebenarnya 2 tahun lalu di Jepang, Starchild Dreams yang kemudian bergabung dengan King Records sebagai Kings Amusement Creative, menyelenggarakan Kings Super Live.
Harapan saya adalah, kami mampu mengadakan konser dengan level yang sama di Singapura, bersama dengan artis seperti Nana Mizuki atau Mamoru Miyano.
Sekian hasil wawancara kami dengan angela. Jangan lupa juga untuk membaca liputan kami tentang bagaimana serunya konser angela di malam harinya!