Dengan aturan aneh “tidak berbicara” dan interior yang membuat kamu merasa seperti telah kembali ke masa lalu, R-Za Reading Cafe di Koenji adalah tempat yang penuh dengan individualitas, membedakannya dari kafe lain. Jadi untuk kamu yg introvert cafe ini seolah khusus diciptakan sebagai sanctuary menikmati me time yang berkualitas. Artikel ini akan membahas wawancara dengan pemilik kafe, Bapak Watanabe, tentang alasannya memilih aturan ketat dan interior yang unik.
Aturan Kafe: “No Talk”
Hanya 4 menit berjalan kaki menyusuri jalan perbelanjaan setelah keluar dari gerbang selatan Stasiun Koenji, kalian akan melihat pintu masuk R-Za Reading Cafe yang tampak retro seolah memanggil kita untuk mampir ke dalam. Di dekat pintu, di bawah tangga, selembar kertas berbunyi:
“R-Za Reading Cafe adalah sebuah kafe tempat kamu dapat menikmati kesunyian, jadi kami meminta kamu untuk dengan sopan menahan diri dari berbicara, bahkan dalam bisikan atau suara kecil ketika memasuki gedung. Terima kasih banyak.”
Mungkin ini pertama kalinya kita semua mendengar tentang kafe yang meminta pelanggannya untuk sepenuhnya menahan diri dari berbicara, dan pasti membuat kita tertarik untuk mengetahui lebih banyak. Ketika memesan, pengunjung diizinkan berbicara dengan berbisik, membuat seluruh situasi terasa seolah-olah kami sedang menceritakan kisah rahasia kepada staf. Sebagai fitur utama kafe, keheningan meninggalkan perasaan penasaran.
Notebook disediakan untuk pengunjung berkomunikasi
Berbicara keras mungkin dilarang, tetapi itu tidak berarti pelanggan tidak dapat berkomunikasi. Di atas meja tempat pengunjung menunggu pesanannya, sudah disediakan sebuah “buku tulis/notebook”.
Mengintip ke dalam buku tersebut, kalian akan menemukan percakapan dari pelanggan sebelumnya. Percakapan benar-benar berbeda ketika ditulis dalam buku catatan publik dibandingkan dengan apa yang biasanya kita lihat di media sosial. Dengan beberapa hal yang jelas lebih baik dibiarkan tidak terungkap, atau tidak tertulis dalam kasus ini, melihat melalui buku catatan membuat kita merasa seolah “mengintip” kehidupan orang lain.
Di balik aturan “dilarang berbicara”
“Saya pikir akan menyenangkan memiliki ruang yang tenang di kota tempat anda dapat membaca buku sambil minum teh yang dikelilingi oleh pepohonan.” Pak Watanabe menceritakan bahwa ia biasa menikmati pergi ke sebuah pondok di hutan untuk membaca buku selama liburannya. Dia memutuskan untuk menciptakan kembali hasratnya dan membagikannya dengan orang lain dengan membuka ruang yang menyegarkan dan santai di R-Za Reading Cafe.
Meskipun aturan “tidak bicara” adalah sifat utama introvert cafe, pengunjung baru ke toko sering tidak sadar. Ada berbagai reaksi terhadap aturan yang tidak terduga ini, beberapa orang mungkin tertawa, sementara yang lain langsung pergi meninggalkan toko.
Meskipun ada beberapa reaksi negatif, Pak Watanabe menjelaskan alasannya mengapa ia memutuskan untuk menerapkan aturan ini, “Saya ingin anda merelakskan indera anda dan mematikan perasaan anda.” Dengan menghabiskan waktu di kafe, kami melihat kenyamanan yang dibagikan Pak Watanabe saat menghabiskan waktu dengan cara perlahan dan menyegarkan.
Membuat Kafe Dunia Lain
Selain dari aturan “jangan bicara”, interior adalah fitur menarik lainnya dari kafe sunyi ini. Watanabe, yang sebelumnya bekerja sebagai manajer untuk sebuah toko ponsel dan kafe, mengatakan, “Ruang yang tidak realistis adalah salah satu konsepnya.” Dia melanjutkan, “Saya ingin membuat kafe sesuka saya.” Bagian dalam kafe, yang digambarkan oleh pelanggan dengan “terlihat seperti sebuah karya”, penuh dengan individualitas, seolah-olah itu keluar langsung dari kepala Pak Watanabe.
BAGIAN DALAM KAFE
Diorama tersembunyi tersimpan di dalam laci rahasia
Tersembunyi di dalam salah satu laci di meja, terdapat model miniatur landscape, yang dibuat sendiri oleh Bapak Watanabe. Tidak ada satupun tempat duduk di kafe yang sama, dengan masing-masing laci memiliki diorama yang berbeda.
Akuarium yang memenuhi ruangan dengan suara menyenangkan dari air yang mengalir
Sebuah akuarium besar di dalam toko, adalah rumah bagi tujuh spesies air yang berbeda. Deskripsi masing-masing makhluk tertera di tabel dekat akuarium.
Koleksi pribadi Pak Watanabe
Koleksi korek api dan perangko milik Pak Watanabe ditampilkan dalam bingkai kaca di dekat dapur.
Hinglight di dekat langit-langit
Kaca patri yang mewah menghiasi jendela di dekat langit-langit, menambahkan nuansa kebaratan ke dalam suasana damai kafe sunyi ini.
Berbagai genre buku memenuhi rak buku di sepanjang dinding
Selain koleksi hewan, kaca patri, dan model-model kecil, toko ini juga dipenuhi dengan berbagai genre buku. Di antara rak, kalian dapat menemukan album foto, buku seni, buku bergambar dan cerita pendek.
Pak Watanabe memiliki buku favoritnya sendiri yang direkomendasikannya kepada kami, Alfie dan Kapal Ferry (Alfie and the Ferryboat) karya Charles Keeping. Kisah tersebut berpusat pada seorang bocah lelaki bernama Alfie dan paman Banti, seorang mantan pelaut, yang naik kapal feri ke belahan dunia lain. Ketika kalian mengunjungi toko, tidak ada salahnya kalian mencoba membaca cerita tersebut?
Penemuan di tempat kecil
Terselip di balik beberapa buku pada salah satu rak, terdapat sebuah sosok kecil penulis era Taisho yang terkenal, Ryūnosuke Akutagawa. Salah satu dari banyak pesona R-Za Reading Cafe adalah menemukan banyak penemuan tak terduga seperti itu.
Inspirasi di balik interior toko
Ketika kami bertanya apa yang ada di balik inspirasi introvert cafe ini tentang interior toko, Bapak Watanabe memberi tahu kami, “Saya suka gereja-gereja tua dan sekolah dasar. Saya merasa terinspirasi oleh hal itu”. Dengan lantai kayu yang berderit, dan barang-barang antik yang memenuhi bangunan tua bergaya barat, kita bisa melihat apa yang disiratkan oleh beliau.
Semua tipe pengunjung dipersilakan mampir
Pak Watanabe memberi tahu kami bahwa tempat ini terbuka bagi siapapun, sehingga orang-orang dari segala usia dan generasi dapat dengan nyaman menikmati kafe. “Kafe ini buka sampai sekitar pukul 22:00 setiap hari, jadi ada banyak pengunjung yang berbeda tergantung pada waktu hari itu. Namun, mayoritas pengunjung toko adalah siswa SMP dan senior.”
Dengan jam buka yang panjang, dan suasana yang santai, R-Za Reading Cafe dinikmati oleh banyak orang. Jika kalian merasa lelah dengan kehidupan sehari-hari, mengapa tidak mengunjungi kafe ini bersama dengan buku favorit kamu? Jika menghabiskan sedikit waktu luang di dunia lain, kalian akan menuai sebuah manfaat relaksasi, dan kemudian katakan pada diri sendiri, “Saya akan melakukan yang lebih baik esok hari!”
Nama tempat: R-Za Reading Cafe
Alamat: 3-57-6 Koenji Minami, Suginami-ku 03-3312-7941
Hari kerja: 13:30 – 22:30
Sabtu, Minggu, dan hari libur: 12:00 – 22:30
Tutup pada hari Senin
The post Introvert Cafe, Kafe Sunyi yang Melarang Kamu untuk Berbicara appeared first on Japanese Station.