Itsumade, seekor burung-naga yang memiliki paras manusia ini menjadi penanda bahwa adanya bencana, medan perang, dan pandemik yang tidak segera diatasi. Makhluk ini akan terbang mengelilingi wilayah yang banyak manusia menderita tersebut sepanjang malam sambil meneriakkan suara yang menyakitkan telinga.
Berpenampilan sebagai seekor naga bersayap dan memiliki paruh burung, tetapi berwajah manusia, Itsumade juga memiliki cakar yang mengerikan dan juga bentangan sayapnya mencapai 4,8 meter. Makhluk ini pertama kali muncul di Taiheiki, sebuah buku yang berisi tentang sejarah fiksional Jepang yang ditulis pada abad ke-14 meskipun tidak ditulis namanya. Menurut buku tersebut, ada sebuah pandemik besar yang terjadi pada musim gugur tahun 1334 dimana orang-orang terjangkit penyakit menular yang mematikan tetapi tidak ada penanganan secara cepat untuk membantu korban-korban yang menderita.
Yokai ini mendapatkan julukan “Itsumade” dikarenakan makhluk ini akan muncul dilangit mengelilingi lokasi dimana ada banyak orang menderita dan tidak segera diatasi sambil meneriakkan “itsumademo? itsumademo?” yang bisa diartikan sebagai, “sampai kapan? selamanya?”. Burung ini muncul bagaikan bertanya pada orang dibawahnya “sampai kapan manusia-manusia ini harus menderita?. Makhluk ini ada agar mereka yang seharusnya mendapatkan bantuan dan penghormatan, mendapatkannya.
Legendanya, pada musim gugur tahun 1334, terjadi pandemik yang mengakibatkan banyaknya warga yang jatuh sakit dan tidak ada penanganan segara dari para pemimpin. Semakin lama, penderitaan masyarakat itu semakin terkumpul, dan termaterialisasi menjadi sebuah sosok berwujud burung-naga yang kemudian membuat keadaan menjadi semakin kacau dan mencekam.
Pada satu malam Itsumade muncul diatas sebuah bangunan pemerintahan dan meneriakkan “itsumademo? itsumademo?” yang membuat masyarakat menjadi panik, hal ini pun berulang pada hari-hari selanjutnya. Hingga akhirnya, pemerintah yang berwenang merasa bahwa harus ada tindakan lebih lanjut untuk mengatasi makhluk yang mengganggu ini.
Mereka kemudian memanggil bantuan dari pendekar Oki no Jirouzaemon Hiroari yang merupakan seorang pemanah handal. Beliau kemudian melesatkan panah khususnya kearah makhluk yang ada di langit tersebut, dimana panah lesatannya tersebut menciptakan suara siulan yang kemudian mengenai tepat mengenai sasaran. Hiroari kemudian dianugerahi nama Mayumi yang memiliki artian yaitu ‘Panah Kebenaran’.
Mayumi kemudian menjadi seorang prajurit hebat yang bertempat tinggal di lokasi yang saat ini dikenal dengan nama Mayumi yang terletak di Miyama, Fukuoka. Disini juga makam beliau berada, dan area ini dinamai Mayumi, sebagai bentuk penghargaan atas jasa beliau.
Sumber: yokai
The post Itsumade, Burung Seram Penanda Penderitaan appeared first on Japanese Station.