Japan Cultural Expo 2020: Rasakan Tradisi Jepang dari Jarak Dekat

Posted on

Japan Cultural Expo, yang diadakan sejak 2019 hingga 2021, merupakan kesempatan untuk belajar langsung tentang tradisi dan seni Jepang. Kami memperkenalkan hal-hal menarik dari acara ini, seperti budaya Ainu, lokakarya pedang, seni pertunjukan tradisional, festival seni, budaya Okinawa, dan banyak lagi!

Japan Cultural Expo
Japan Cultural Expo (https://japanculturalexpo.bunka.go.jp/en/)

Keindahan dan Semangat Tradisi di Japan Cultural Expo

Jepang memiliki sepuluh ribu tahun sejarah penghormatan terhadap alam yang tetap terwakili secara budaya dalam berbagai bentuk seni seperti patung, lukisan, dan seni pertunjukan. Japan Cultural Expo adalah acara berskala besar yang diadakan di beberapa lokasi di negara itu pada acara Olimpiade Tokyo dan Paralimpiade 2020. Pengunjung dapat menikmati pameran seni, pertunjukan panggung, dan festival bertema Humanity and Nature di Jepang.

Exhibition
Exhibition (https://japanculturalexpo.bunka.go.jp/en/)

Ini adalah kesempatan berharga untuk mengalami estetika Jepang, dari ukiyo-e dan kimono tradisional, hingga seni media, mode, serta seni pertunjukan lokal yang mendukung pemulihan pascabencana. Dalam artikel ini, kami memperkenalkan acara yang dipilih karena menunjukkan budaya tradisional dari berbagai daerah dan memberikan kesempatan untuk berinteraksi serta belajar pada tingkat yang lebih dalam mengenai Jepang.

* Tanggal untuk acara yang disajikan di situs resmi Japan Cultural Expo dapat berubah atau ditunda. Harap konfirmasi pada situs web resmi untuk perinciannya.

Berinteraksi dengan Budaya Ainu di Upopoy

Suku Ainu adalah penduduk asli yang telah mendiami Hokkaido dan pulau-pulau utara Jepang. Bersama dengan lingkungan alam di Hokkaido, mereka mengembangkan budaya khusus kelompok ini. Tercermin dalam musik tradisional mereka, tarian, ritual, bahasa mereka, dan dalam desain pakaian mereka.

Imayonte
Imayonte (https://matcha-jp.com/en/9492)

Orang Ainu telah menumbuhkan budaya yang unik dan kaya, diwariskan melalui tradisi lisan, karena tidak ada bahasa Ainu tertulis. Ada beberapa peluang sampai sekarang untuk mempelajari budaya mereka secara mendetail.

Tarian tradisional Ainu
Tarian tradisional Ainu (https://matcha-jp.com/en/9492)

Pelajari Tentang Budaya Ainu di Upopoy

Upopoy, atau Museum dan Taman Nasional Ainu, dibuka 24 April 2020. Fasilitas ini ditujukan untuk melestarikan dan merevitalisasi budaya langka ini melalui pamerannya.

Upopoy
Upopoy (https://matcha-jp.com/en/9492)

Nama panggilan fasilitas itu, “Upopoy,” adalah istilah Ainu yang berarti “bernyanyi dalam kelompok besar.” Situs ini terletak di tepi danau yang dikelilingi oleh alam yang subur dan menyediakan berbagai kegiatan untuk mengalami dan belajar tentang budaya Ainu.

Chise
Chise (https://matcha-jp.com/en/9492)

Selain itu, rumah-rumah tradisional Ainu yang disebut chise juga telah direkonstruksi di lokasi, jadi rasanya seperti kalian mengunjungi desa Ainu yang sebenarnya! Pengunjung juga dapat menikmati menonton tarian tradisional Ainu yang terdaftar sebagai Intangible Cultural Heritage UNESCO.

Mengenakan baju tradisional Ainu
Mengenakan baju tradisional Ainu (https://matcha-jp.com/en/9492)

Selain itu kalian dapat memainkan alat musik seperti mukkuri (kecapi mulut bambu) dan tonkori (instrumen 5 senar), mengenakan pakaian tradisional, dan bahkan memakan makanan khas Ainu. Dengan kata lain, kalian bisa mengalami budaya Ainu dengan kelima indera! Belajar tentang budaya Ainu dan ikatannya yang dalam dengan alam akan membuat waktu kalian di Hokkaido semakin menyenangkan.

Pelajari Teknik Swordsmithing Katana Otentik di Asano Kajiya

Dikatakan bahwa pedang katana asli pertama dibuat lebih dari seribu tahun yang lalu. Katana awalnya diciptakan sebagai alat perang, tetapi selama bertahun-tahun telah diturunkan sebagai karya seni yang mewakili budaya Jepang.

Katana Swordsmithing
Katana Swordsmithing (https://matcha-jp.com/en/9492)

Seorang pengrajin yang menciptakan pedang katana disebut katana kaji (ahli pedang). Mereka memanaskan baja yang digunakan untuk membuat pedang, memalu, dan menggilingnya dalam proses yang kompleks untuk membuat satu katana.

Asano Kajiya
Asano Kajiya (https://matcha-jp.com/en/9492)

Asano Kajiya di Gifu, dibuka oleh ahli pedang Taro Asano, yang berspesialisasi dalam katana dan pisau dapur. Beliau menyelenggarakan lokakarya pisau 7 jam dalam satu hari di mana kalian dapat membuat pisau sendiri.

Pembuatan pisau Asano Kajiya
Pembuatan pisau Asano Kajiya (https://matcha-jp.com/en/9492)

Di Asano Kajiya, pengunjung dapat mempelajari teknik tradisional yang digunakan untuk membuat katana dari Asano sendiri. Karena dia juga mengajar dalam Bahasa Inggris, bengkelnya sangat populer oleh pelancong dari luar negeri. Tidak hanya katana yang menakjubkan untuk dilihat, tetapi keindahan yang dihasilkan dari proses api dan penempaan merupakan pengalaman yang hanya dapat dihargai oleh mereka yang berpartisipasi dalam lokakarya!

Lokakarya Asano Kajiya
Lokakarya Asano Kajiya (https://matcha-jp.com/en/9492)

Biaya lokakarya: 31.500 yen per orang (dilaksanakan dalam kelompok 4 orang)

*Biaya termasuk makan siang.

Periode waktu: Sepanjang tahun

Nikmati Seni Pertunjukan Tradisional Jepang

Jepang memiliki lima seni pertunjukan tradisional yang terdaftar di UNESCO sebagai Warisan Budaya Bukan Benda: kabuki, bunraku (teater boneka), drama noh, gagaku (musik istana), dan kumi odori (tarian Ryukyuan). Mereka masing-masing memiliki sejarah panjang, dengan kabuki hadir sekitar 400 tahun, dan gagaku sekitar 1.200 tahun, menunjukkan tradisi panjang dan pentingnya pertunjukan ini.

Seni Pertunjukan Tradisional Jepang
Seni Pertunjukan Tradisional Jepang (https://matcha-jp.com/en/9492)

Teknik yang terampil untuk masing-masing seni pertunjukan tradisional ini telah diturunkan dari generasi ke generasi, dan terus memiliki pengaruh besar pada musik dan budaya terbaru di Jepang. Biasanya tidak banyak kesempatan untuk terlibat dalam seni pertunjukan tradisional ini. Namun, sebuah pameran seni pertunjukan yang dibuka di Museum Nasional Tokyo pada bulan Maret akan menyajikan masing-masing program dengan cara yang mudah dipahami, serta menggunakan panggung nyata dan kostum otentik.

Gambar kiri adalah Bugaku dance "Genjoraku". Gambar kanan adalah topeng Noh Hannya
Gambar kiri adalah Bugaku dance “Genjoraku”. Gambar kanan adalah topeng Noh Hannya (https://matcha-jp.com/en/9492)

Selain itu, selama pameran, demonstrasi dan talk show dengan pemain profesional akan diadakan secara berkala, memungkinkan lebih banyak orang, termasuk pengunjung internasional dan anak-anak, untuk melihat dari dekat seni pertunjukan tradisional Jepang. Ada juga area di mana mereka yang hadir secara pribadi dapat merasakan seni digital dari riasan kumadori yang digunakan pada aktor di kabuki. Acara ini adalah kesempatan untuk bersenang-senang mengalami seni pertunjukan tradisional Jepang.

Seni Oshikuma "Onoe Kikugoro V sebagai roh laba-laba," 1897, dimiliki oleh Teater Nasional Jepang
Seni Oshikuma “Onoe Kikugoro V sebagai roh laba-laba,” 1897, dimiliki oleh Teater Nasional Jepang (https://matcha-jp.com/en/9492)

Situs web resmi

The post Japan Cultural Expo 2020: Rasakan Tradisi Jepang dari Jarak Dekat appeared first on Japanese Station.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *