Hallo balik lagi bareng mimin Ma-kun. Bagaimana kabar kalian minna-san? Semoga sehat selalu ya serta semangat kalian untuk terus membaca kuroneko-ku.com tidak pernah hilang. Eh iya btw udah ikut event giveaway dari kami belum? Kalau belum bisa langsung saja klik link ini: https://kuroneko-ku.com/news/giveaway-1-st-anniversary-kuroneko-ku/
Kali ini mimin kembali lagi untuk mereview Nanatsu No Taizai. Seperti yang sudah kalian lihat di chapter sebelumnya. Kalau semua commandement bergerak menuju kepompongnya Meliodas. Di waktu bersamaan baik Escanor, Merlin dan Ludociel sudah tidak berdaya melawan pasangan iblis Zeldris dan Iblis Asli. Nah di tengah posisi Escanor dkk terdesak, langsung saja senjata suci King muncul untuk membantu. Sedangkan King masih dalam perjalanan menuju Camelot, tempat berlangsungnya pertarungan. Lalu bagaimana kelanjutannya? Mari kita simak bareng-bareng. Cekidot.
Chrono Coffin: Menghentikan Waktu
Semua commandement yang tersisa sudah masuk ke dalam kepompong Meliodas. Dengan ini sudah dipastikan kalau Meliodas akan menjadi the next Demon King. Melihat situasi genting ini, Merlin langsung melancarkan jurus terkuatnya, yakni Chrono Coffin. Kemungkinan ini jurus yang sama, yang ia gunakan untuk dirinya sendiri agar tetap awet muda. Lalu apa konsekuensinya? Hm..itu patut diperdebatkan. Bisa jadi jurus yang dia gunakan pada dirinya sendiri akan berhenti dan membuat Merlin menjadi tua. Tapi entah memang demikian, tak masalah. Selama Meliodas tidak menjadi Raja Iblis, itu adalah hal yang paling tepat.
Gambar: Merlin mengaktifkan jurus Chrono Coffin
Ludociel Bangkit Lagi
Ludociel langsung masuk ke ronde kedua. Setelah mengalami shock akut karena mengetahui adiknya, Mael, ternyata masih hidup. Dia langsung tak berdaya. Lalu langsung saja, Hendrickson menggunakan jurus Purge untuk mengusir Ludociel dari tubuh Margaret yang berperan sebagai wadahnya.
Melihat tingkah ini. Ludociel menjadi marah. Sedangkan Hendrickson lega karena berhasil mengeluarkan Ludociel dari Margaret dan bersiap menerima konsekuensinya dengan menjadi wadah baru bagi Ludociel. Hanya saja Ludociel tidak berminat untuk menjadikan Hendrickson sebagai wadah baru. Karena baginya, Hendrickson adalah manusia yang baik, dan tidak pantas menjadi wadah. Karena jika memang dijadikan wadah permanen. Maka diri Hendrickson akan benar-benar hilang. Ludociel tidak mau hal tersebut terjadi. Karena orang baik pantas untuk hidup demi hari esok untuk agar bisa terus melakukan hal-hal baik yang menurut pengakuan Ludociel, telah menghilang dari sisi Ludociel akibat peperangan dengan Klan Iblis.
Gambar: Ludociel menolong Merlin.
Duo Matahari
Merlin sudah siap mengaktifkan jurusnya. Namun membutuhkan waktu yang cukup lama. Hingga mendorong Ludociel turun tangan. Itupun tidak bertahan lama. Karena Ludociel tidak memiliki wadah. Sehingga saat ini yang ada hanyalah dalam wujud arwah. Escanor pun sudah terpental jauh oleh serangan Iblis Asli.
Lalu diambang sekaratnya, Escanor ditangkap oleh sosok yang tidak asing baginya. Sosok tersebut adalah Mael. Walaupun pertemuan mereka diawali ketika saling bertukar tinju. Kali ini Mael datang sebagai teman. Dan mungkin kakak. Karena keduanya memiliki kekuatan yang sama, yakni kekuatan matahari. Akankah misteri kekuatan Escanor akan terungkap di chapter sebelumnya? Well, ayok kita tunggu saja.
Gambar: Mael (atas) dan Escanor (bawah).
Nah bagaimana chapter kali ini minna-san? Escanor, Merlin dan Ludociel benar-benar terdesak. Satu-satunya harapan dengan menyimpan commandement jauh dari Meliodas telah gagal. Di sisi lain hanya orang berkekuatan Raja Iblis saja yang mampu mengalahkan Iblis Asli. Tapi Mael telah datang. Dengan demikian maka King, Diane, Elizabeth dan Gowther juga hadir. Tapi bisakah mereka menandingi Zeldris dan Iblis Asli? Ditambah jika Meliodas benar-benar menjadi Raja Iblis dan sisi kemanusiaannya benar-benar hilang, maka itu bisa menjadi ancaman besar. Menurut kalian bagaimana? Silahkan tuliskan komentar kalian di bawah. Mari bertukar pikir dengan lepas.