14 Februari dikenal sebagai hari kasih sayang atau hari valentine. Hari dimana biasanya orang orang akan bertukar sesuatu atau memberikan sesuatu sebagai hadiah kepada orang lain untuk mengungkapkan kasih sayangnya. Valentine juga identik dengan cokelat sebagai makanan yang selalu mewarnai perayaan valentine. Namun, ternyata tidak semua orang setuju dengan perayaan valentine ini.
Di Jepang, sekelompok orang yang tergabung dalam grup bernama “Kakumei-teki Himote Doumei” atau dalam bahasa Indonesia berarti aliansi revolusioner pria yang tidak populer menggelar aksi penolakan terhadap hari valentine. Grup tersebut terbentuk pada tahun 2006 dan selalu menggelar aksi yang sama setiap tahun di Shibuya, Jepang.
Pimpinan grup, Takayuki Akimoto berpendapat bahwa hari valentine adalah bentuk dari kapitalisme romantis dari para pembuat permen dan cokelat. Takayuki menambahkan bahwa ia bersama kelompoknya memiliki tujuan untuk menghancurkan bentuk kapitalisme ini. Ia juga mengklaim bahwa akhir-akhir ini banyak wanita yang menghabiskan hari valentine sendirian dan merasa bosan akan perayaan ini. Ia bersama kelompoknya yakin bahwa mereka akan membawa perubahan sosial terhadap masyarakat saat ini.
Di Negeri Sakura sendiri, hari valentine adalah hari dimana para wanita memberikan cokelat untuk pria yang ia sayangi, keluarga, atau kepada orang yang mereka anggap sebagai teman belaka. Kemudian wanita tersebut berharap akan mendapatkan cokelat balasan pada white day yang akan berlangsung setiap tanggal 14 Maret.
Kalian bisa menyaksikan aksi dari Kakumei-teki Himote Doumei melalui video dibawah ini.
Sumber: 9GAG