Di episode kali ini masih berfokus pada Koga Tomoe yang juga mengalami Sindrom Pubertas. Sindrom Pubertas itu sendiri ialah pengalaman abnormal selama masa remaja karena sensitivitas dan ketidakstabilan (ini terjemahan bebas dari penjelasan yang muncul selama jeda di animenya).
Dan Sindrom Pubertas miliki Koga ialah pengulangan waktu. Tetapi semenjak Sakuta menolong (atau lebih tepatnya tidak sengaja menolong dan memunculkan kesalahpahaman dengan Mai) akhirnya pengulangan waktu telah berhenti, hari pun berlanjut.
Lalu untuk pencegahan lebih lanjut akhirnya Sakuta setuju dengan usulan Koga untuk menjadi pasangan palsu selama satu semester. Nah agar terlihat kalau mereka benar-benar pasangan kekasih, maka mereka melakukan kencan. Sebelum lebih jauh lagi, mari saja kita simak bareng-bareng episode 05 kali ini.
Oh iya jangan lupa cek tulisan-tulisan kita lainnya ya. Dari mulai berita dan review seputar anime, manga serta juga musik yang tidak kalah menarik. Silahkan saja langsung dicek.
Sakuta Azusagawa X Koga Tomoe
Koga datang terlambat lima menit dari waktu yang ditentukan. Sedangkan Sakuta sudah datang tepat waktu.
Biasanya dalam kencan, jika pasangannya datang terlambat, maka pasangan yang satunya harus berbohong dan bilang kalau dia juga baru saja sampai. Itu agar si orang yang terlambat tidak merasa bersalah.
Tetapi si Sakuta atau buta yarou (artinya babi laknat, atau sedikit nakal mungkin), mengatakan dengan jujur kalau dia datang lebih dulu, ditambah dia kecewa karena Koga tidak memakai rok mini seperti yang diharapkan Sakuta.
Yah terlepas dari itu bagi Sakuta, Koga tetap terlihat imut. Lalu cerita berlanjut ke tempat kencan mereka, yakni Sea World.
Gambar: Sakuta dan Koga.
Selama kencan, kita disuguhkan latarbelakang Koga Tomoe, seperti yang pernah dijelaskan dalam episode sebelumnya. Kita mengetahui kalau Koga dulu sewaktu SMP tidaklah seperti ini penampilannya melainkan seperti ini:
Gambar: Koga sewaktu SMP.
Dia juga bercerita sewaktu dulu, dia berteman ke dalam kelompok yang baginya sendiri tidaklah terlalu populer. Dia juga mengakui kalau dirinya sulit untuk berteman. Jika orang-orang Tokyo terutama teman sekelasnya mengetahui dia seperti itu dan akhirnya tidak mempunyai teman, maka sudah pasti dia akan diganggu atau di-bully.
Maka untuk mengatasi semua itu, mulailah dia melakukan perubahan: menggunakan make-up, pergi ke salon berkelas, mengikuti fashion terbaru, dan mengubah aksennya. Tetapi semenjak Sindrom Pubertas, dia merasa galau kalau dirinya yang sekarang bukanlah dirinya yang sesungguhnya, alias sekedar topeng, topeng yang digunakan untuk bisa akur di lingkungan sekitarnya. Namun Sakuta bilang:
“Tak peduli seperti apa dirimu, sosokmu yang sekarang ialah dirimu juga. Apapun alasannya, kamu sudah bekerja keras untuk menjadi seperti ini bukan? Dan kamu menyukainya kan? Tapi kamu malah berpikir kalau ini bukanlah dirimu sesungguhnya. Itu malah terdengar aneh,” – ujar Sakuta kepada Koga. Lalu Koga sedikit bersemangat kembali setelah curhatannya ini.
Setelah kencan itu, dan karena tidak sengaja terkena air laut, Koga terserang flu. Walaupun flu dia tetap masuk ke sekolah. Awalnya mimin kira Koga bela-belain masuk sekolah karena untuk belajar, tapi ternyata baginya, kalau tidak masuk sekolah satu hari saja, maka dia tidak bisa mengikuti pembicaraan teman-temannya.
Intinya kurang update gitu deh, hehehe. Melihat Koga yang seperti ini, lewat info dari Rena (teman satu kelompoknya Koga), Sakuta menjenguknya di ruang kesehatan sekolah. Tetapi salut mimin sama Sakuta, walaupun cuman jadi pacar palsunya, dia bisa membuat suasana yang serupa dengan saat kencan sebelumnya. Jadi kemesraannya bisa bertahan sampai sekolah.
Gambar: Sakuta dan Koga yang sedang mesra(?)
Sakuta VS Maesawa
Meskipun Koga dan Sakuta sedang dalam puncak mesra-mesranya, muncullah masalah. Masalah yang dimaksud ialah beredarnya gosip tentang Koga si perempuan murahan. Karena gosip ini makanya Koga dijauhi oleh teman-temannya kelompoknya. Akhirnya apa yang ditakuti oleh Koga semenjak kedatangannya di Tokyo terjadi.
Gambar: Koga yang dijauhi teman-temannya
Tentunya gosip ini terdengar oleh Sakuta. Dan lewat info dari Kunimi, akhirnya dia yakin, kalau yang menyebarkan gosip itu ialah si Maesawa, kakak kelas yang dikagumi oleh Rena tapi malah menyukai Koga. Maesawa melakukan ini lantaran tidak bisa menjadi pacar Koga. Malah yang menjadi pacar Koga ialah Sakuta, si tokoh utama kita yang anti-sosial dan dianggap aneh serta ditertawakan. Baginya, sewaktu dia menjenguk Koga di ruang kesehatan, dia mengatakan:
“Aku tidak hidup untuk disukai oleh seluruh manusia di dunia. Aku tak keberatan meski hanya memiliki satu orang teman. Meski seluruh dunia membenciku, Aku bisa tetap hidup selama orang itu membutuhkanku.”
Itulah yang membuatnya berani menghadapi Maesawa secara langsung, walaupun secara fisik, Sakuta kalah telak, tetapi karena tidak bisa mengalahkannya lewat fisik, maka Sakuta melawannya dengan kecerdasan, yakni menendang kakinya Maesawa. Kemenangan yang diperoleh Sakuta semata-mata menendang kaki Maesawa. Jujur saja, bagi mimin ini absurd. Bagaimana mungkin dengan menendang kaki seorang pemain basket dapat membuatnya jatuh? Setelah Maesawa jatuh, Sakuta masih meluncurkan tendangannya ke muka Maesawa, sambil mengatakan kalau sepatunya terkena kotoran. Kalau ini agak cerdas, walaupun tendangannya ke muka tidak sakit secara fisik, tapi secara mental iya, karena pasti merasa malu bukan kalau muka kita terkena kotoran dan bau? Setelah mengalahkan Maesawa, Sakuta langsung menggenggam tangan Koga, dan seketika itu juga mereka kabur. Dengan bahagia.
Gambar: Sakuta menendang Maesawa
Koga si Iblis Laplace
Setelah kabur, Koga mengatakan kepada Sakuta kalau rumor yang beredar itu hanya kebohongan. Tentunya Sakuta juga sudah mengetahui kalau itu semua hanya kebohongan. Tetapi ada sedikit keraguan di hati Koga bahwa mungkin saja Sakuta akan percaya rumor ini. Lalu, melihat semua kebaikan Sakuta ini, Koga menanyakan apa yang bisa ia lakukan untuk membalas semua ini.
Sakuta menjawab dengan, “bertemanlah denganku.” Koga lalu menerimanya dengan senang hati. Tetapi apakah ini yang terbaik? Apakah ini yang diinginkan Koga? Mengapa dia melihat video iklannya Mai dengan raut wajah yang sedih?
Gambar: Kesedihan Koga ketika melihat video Mai.
Lewat diskusinya dengan Futaba, Sakuta menyebut Koga dengan sebutan Iblis Laplace. Nama ini diambil dari Pierre-Simon Laplace seorang ilmuan asal Perancis. Baginya jika seseorang (iblis) mengetahui secara pasti lokasi dan momentum seluruh atom di dunia, maka mereka dapat meramalkan masa depan.
Jika masa depan yang dinginkan tidak tercapai, maka Koga akan terus melakukan pengulangan waktu sampai sesuai dengan keinginannya. Bukti dari sesuai dengan keinginannya terlihat ketika Maesawa tidak menyatakan perasaannya kepada Koga, makanya tidak ada pengulangan waktu lagi.
Tetapi sepertinya dia tidak meramalkan kemungkinan terjadinya rumor yang ternyata berasal dari kekesalan Maesawa yang juga berakhir Koga dijauhi oleh kawan-kawannya. Semua ini karena Koga sendiri tidak mengetahui kalau dia bisa melakukan pengulangan waktu. Jika Koga secara sadar dapat melakukan ini, maka dia benar-benar menjadi Iblis Laplace sesungguhnya.
Ada kemungkinan kalau waktu akan terulang kembali. Seperti pada foto di atas, Koga terlihat sedih ketika melihat Mai dalam salah satu video.
Apakah dia benar-benar jatuh cinta dan ingin menjadi lebih dari sekedar teman? Kemungkinan iya. Bisa jadi karena kecemburuannya terhadap Mai, dia benar-benar secara sadar melakukan pengulangan waktu.
Sebelumnya kemungkinan ini sudah dingatkan oleh Mai setelah mengetahui alasan kenapa Sakuta ingin menjadi pacar palsunya Koga, Mai mengatakan:
“Kuharap pura-puranya tidak akan menjadi serius.” Kata Mai kepada Sakuta
Lewat pernyataan ini, setidaknya kita mengetahui bahwa seorang perempuan terkadang bisa mengetahui apa yang dipikirkan atau dirasakan perempuan lain.
Fakta Mai berkata seperti itu, kemungkinan dia mengetahui kalau Koga bisa jadi, berkemungkinan besar akan jatuh cinta sesungguhnya kepada Sakuta.
Walaupun peringatan ini wajar sih, kalau seorang perempuan mengingatkan kekasihnya kalau perempuan lain bisa jadi suka sama lelakinya. Tapi sepertinya Sakuta tidak paham akan maksud lain dari pernyataan ini.
Gambar: Mai
Nah bagaimana episode kali ini minna-san. Kalau kalian bisa mengulang waktu gunakanlah sebaik mungkin kemampuan itu, jangan sampai seperti tokoh di Toki Wo Kakeru Shoujo, karena setiap perubahan yang dia buat malah membuat masalah lain. Di anime Toki Wo Kakeru Shoujo juga ada adegan di mana si tokoh utama melakukan terus pengulangan waktu, atau lebih tepatnya perjalanan waktu agar teman lelakinya tidak menyatakan perasaan ke si tokoh utama. Kalau menurut kalian kemungkinan Koga melakukan pengulangan waktu atau nggak ya? Silahkan tuliskan komentar kalian di bawah. Mari bertukar pikir dengan lepas.
Catatan
Jangan sekali-kali melakukan bullying ke siapa pun ya minna-san, apalagi cuman karena cewek yang kita incar direbut sama orang lain. Lalu jangan malah menjauhi teman kita yang terkena bullying. Jadinya kasihan kan? Sudah dibully , dijauhi pula. Maka tidak jarang orang menjadi depresi, takut, bahkan menjadi hikkikomori, seperti yang dialami adiknya Sakuta.