Departemen Editorial Zenyon mengumumkan pada hari Selasa (22/12) bahwa manga “Somali to Mori no Kamisama” karya Yako Gureishi resmi ditangguhkan serialisasinya. Hal ini berkaitan dengan kondisi fisik sang mangaka yang kian memburuk dalam beberapa waktu terakhir. Sebelumnya serialisasi manga ini alami hiatus pada akhir November 2019, tepatnya pasca bab/chapter ke-38.
Pernyataan dari halaman Web Comic Zenyon:
Pernyataan terkait serial “Somali to Mori no Kamisama”
Kami berterima kasih kepada anda yang selalu membaca “Somali to Mori no Kamisama”
Kami memohon maaf telah membuat anda menunggu perkembangan dalam waktu yang lama.
“Somali to Mori no Kamisama” resmi ditangguhkan.
Sang mangaka, Yako Gureishi, tengah dalam keadaan fisik yang buruk, sehingga cukup sulit melanjutkan serialisasinya.
Hasil dari diskusi dengan Gureishi-sensei, kami memutuskan untuk menghakhiri serialisasi.
Kami memohon maaf kepada para pembaca yang selalu menantikan serial ini.
Kami sungguh memohon maaf.
Departemen Editorial Zenon
Berdasarkan manga-nya, seri ini mengambil setting di sebuah dunia yang dikuasai oleh arwah dan monster, dan dimana manusia sering dianiaya dan makin diambang kepunahan. Di suatu hutan, Golem –sang penjaga hutan- dan seorang gadis kecil saling bertemu. Gadis tak bernama ini kemudian dinamai Somali oleh sang Golem. Sang Golem menyadari bahwa eksistensi Somali sudah terancam sejak ia mengetahui bahwa gadis tersebut adalah manusia. Dengan waktu hidup sang Golem yang kian menipis, kedua memutuskan untuk melakukan perjalanan demi mencari umat manusia yang masih hidup di dunia itu.
Somali to Mori no Kamisama merupakan serial manga daring yang dibuat oleh Yako Gureishi di majalah Web Comic Zenyon. Manga ini mulai berjalan sejak 26 April 2015. Coamix telah menerbitkan volume keenam manga ini pada 20 April 2019.
Adaptasi anime-nya diproduksi oleh studio Satelight dan HORNETS yang tayang sebanyak 12 episode pada musim dingin tahun 2020. Kenji Yasuda (Hakata Tonkotsu Ramens) menjadi sutradara anime ini. Mariko Mochizuki (Aquarion Logos) berperan sebagai penyusun skrip dan Ikuko Ito (Princess Tutu) menjadi desainer karakternya.
© Yako Gureishi/Coamix
Sumber: Web Comic Zenyon