Kata-kata “aku tak sabar” meluap
Kuncup “aku merindukanmu” mekar
Kuyakin aku tak cocok denganmu, pasti tak mungkin
Meski bertanya pada diriku di bayangan air, aku tetap tak mengerti
Hari ini, langit tetap terlihat indah seperti biasanya
Sementara merasakannya
Aku terus mencari keberadaanmu
Bagaikan kelopak bunga
Hasrat cintaku pun jatuh dengan perlahan
Seperti yang telah kuduga
Meski pun aku ditakdirkan tak bisa bersama denganmu
Sadarilah aku sekarang juga, Linaria
Kata-kata “takkan terwujud” membuatku lelah
Duri “tak bisa berhenti” menancap di hatiku
Aku tak dapat bernafas hingga terasa sakit
Aku terlalu memikirkannya
Apakah diriku yang terbayang di matamu terlihat sedang tersenyum?
Ataukah justru terlihat menangis?
Sementara merasakannya
Aku terus mencari keberadaanmu
Bagaikan kelopak bunga
Hasrat cintaku pun jatuh dengan perlahan
Seperti yang telah dibayangkan
Meski pun cinta menjadi layu dan tak menghasilkan buah
Tolonglah aku sekarang juga, Linaria
Kata-kata “aku tak sabar” meluap
Aku ingin terus mencintaimu selamanya
Aku takkan pernah berbohong pada perasaan ini lagi
Sementara merasakannya
Aku terus mencari keberadaanmu
Bagaikan kelopak bunga
Hasrat cintaku pun jatuh dengan perlahan
Seperti yang telah kuduga
Meski pun aku ditakdirkan tak bisa bersama denganmu
Sadarilah aku sekarang juga, Linaria
[1] Bunga Linaria adalah bunga berwarna putih yang tumbuh pada bulan Maret hingga April.
[2] Makna dari bunga Linaria adalah “sadarilah cinta ini”. Bunga ini mengungkapkan cinta seorang gadis, yaitu dari penampilan bunganya yang cantik dan lembut seperti seorang gadis.